Ganjil Genap

CATAT, Ganjil Genap Kembali Diterapkan di Jalur Puncak dan Sentul Akhir Pekan Ini

Kendaraan yang memiliki plat nomor tidak sesuai aturan akan diputarbalikkan ke kota tujuannya.

Penulis: Hironimus Rama | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Hironimus Rama
Aparat gabungan mengatur lalulintas menuju arah ke Puncak 

WARTAKOTALIVE.COM, CIBINONG - Satuan Lalulintas Polres Bogor kembali memberlakukan sistem ganjil genap (gage) ke arah Puncak Bogor pada akhir pekan ini.

Tak hanya di Puncak, jalur alternatif di Sentul juga akan diterapkan sistem gage.

Hal itu diungkapkan Kasat Lantas Polres Bogor AKP Dicky Anggi Pranata, Jumat (3/12/2021).

"Sistem ganjil genap akan diberlakukan pada Jumat - Minggu, 3-5 Desember 2021 di Jalur Puncak dan Sentul," ujarnya.

Baca juga: Seto Fachrudin, Siswa PKL yang Tewas saat Gedung Cyber Terbakar Dikenal Sosok Sopan dan Mandiri

Dia menambahkan kendaraan yang memiliki plat nomor tidak sesuai aturan akan diputarbalikkan ke kota tujuannya.

"Kita akan suruh putar balik di Ciawi atau Sentul untuk kendaraan dari arah Jakarta," jelas Dicky.

Dia menambahkan kebijakan ganjil genap ini diterapkan untuk mengontrol jumlah orang yang berkunjung ke Puncak.

Baca juga: GANJIL Genap DKI Jakarta Jumat 3 Desember 2021, Berikut Ini Daftar Lokasinya di 13 Titik

"Kita antisipasi warga yang ingin ke Puncak sehingga bisa menimbulkan kerumunan yang berpotensi menyebarkan Covid-19," paparnya.

Selain ganjil genap, Polres Bogor akan memberlakukan buka tutup pada jam-jam tertentu di Jalur Puncak sesuai kondisi kepadatan lalulintas.

"Buka tutup situasional, tergantung kemacetan lalulintas di jalur ini," pungkasnya.

Kebijakan ganjil genap saat libur Nataru

Kepolisian Republik Indonesia bakal memberlakukan kebijakan ganjil genap di seluruh tempat wisata di Indonesia, selama PPKM Level 3 pada libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.

"Jadi sesuai dengan Instruksi Mendagri 62/2021, seluruh objek wisata diterapkan ganjil genap."

"Seluruhnya dari Sabang sampai Merauke berlaku secara sama semua," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Sabtu (27/11/2021).

Video: Ganjil Genap di Jalan Margonda Raya, Ketua DPRD Depok Bilang Begini

Kebijakan ganjil genap ini, lanjut dia, berlaku selama Operasi Lilin yang digelar oleh Polri pada tanggal 20 Desember 2021 sampai 2 Januari 2022.

"Ganjil genap ini mulai operasi lilin itu diterapkan," kata Dedi Prasetyo.

Dedi menyebutkan, operasi lilin merupakan bagian dari operasi kemanusiaan. Polri mengedepankan pencegahan, baru penindakan.

Baca juga: Aturan Ganjil Genap di Semua Objek Wisata pada 20 Desember-2 Januari, Pelanggar Bakal Diputar Balik

Baca juga: Uji Coba Bakal Diterapkan, Ini Jalur Alternatif Hindari Ganjil Genap di Jalan Margonda Raya

Tujuan diberlakukan ganjil genap agar kasus positif COVID-19 di Tanah Air tidak kembali naik. Berkaca pada pengalaman libur sebelumnya, mobilitas masyarakat menyebabkan lonjakan kasus.

Untuk itu, kata Dedi, dengan adanya ganjil genap di teman-tempat wisata, masyarakat dapat mematuhi aturan tersebut.

Polri memastikan tidak ada penindakkan tilang selama berlakunya kebijakan ganjil genap di tempat wisata saat penerapan PPKM level 3 periode Natal 2021 dan tahun baru 2022 (Nataru).

Sebagai gantinya, pengendara terkait bakal diputarbalik supaya menekan potensi terjadinya kepadatan masyarakat sehingga penyebaran virus corona alias Covid-19 bisa ditekan.

"Iya (tidak ditilang tapi diputarbalik) seperti itu ," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo sebagaimana dilansir Antaranews.com, Sabtu (27/11/2021).

Dedi mengatakan, hal itu merupakan salah satu bentuk edukasi yang diberikan kepada masyarakat.

Bahwasannya, protokol kesehatan (prokes) terus ditegakkan sampai dengan saat ini.

"Tetap kita memberikan edukasi, informasi kepada masyarakat untuk patuh betul-betul protokol kesehatan, dan patuh pada aturan," kata dia.

"Kalau misalnya yang pas waktunya ganjil ya ganjil, semuanya sama dalam rangka mencegah jangan sampai terjadi ledakan Covid-19," lanjut Dedi.

Dedi mengatakan, seluruh tempat wisata di Indonesia akan memberlakukan kebijakan ganjil genap.

Hal itu sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 62 Tahun 2021.

Baca juga: Kawasan Ganjil Genap DKI Jakarta Ada di 13 Titik Ruas Jalan Ibu Kota, Simak Daftarnya

Operasi Lilin

Selain itu, penerapan ganjil genap di tempat wisata berlaku selama Operasi Lilin yang akan digelar pada 20 Desember 2021 sampai 2 Januari 2022.

Operasi itu dalam rangka pengamanan dan pemantauan pelaksanaan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM.

"Kemudian seluruh tempat-tempat keramaian dan wisata dipasang PeduliLindungi dalam hal untuk melakukan kontrol siapa aja masyarakat yang ke situ dapat ke kontrol dengan baik," ucapnya.

Lebih lanjut, kepolisian juga bakal melakukan pengawasan kapasitas dari tempat wisata, yakni 50 persen dari jumlah normal yang dipersilahkan ke lokasi tersebut.

Baca juga: Perhatian Buat Warga Depok, Ganjil Genap di Jalan Margonda Raya Mulai Diuji Coba 4 Desember 2022

Tempel Stiker

Polri bakal menerapkan posko pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 selama libur Natal dan tahun baru (Nataru).

Para pengendara yang dinyatakan lolos PPKM akan ditempel stiker.

"Kita juga akan beri stiker setiap masyarakat yang bepergian menggunakan kendaraan, nanti dipasang stiker."

Baca juga: Antisipasi Gelombang 3 Covid-19 Pasca Libur Nataru, TNI AL Siapkan KRI dengan Persediaan Oksigen

"Stiker itu sebagai penanda bahwa dia sudah lolos posko PPKM," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (26/11/2021).

Dedi menyampaikan, stiker itu juga menjadi penanda pengendara tersebut telah lolos pemeriksaan swab antigen atau vaksin Covid-19 di posko PPKM level 3.

"Menandakan bahwa dia sudah swab antigen, dan dia sudah vaksin dan lain sebagainya."

"Untuk memastikan bahwa yang keluar itu benar-benar clear, jangan sampai yang keluar itu masih terpapar virus Covid-19," terangnya.

Baca juga: Jenderal Listyo Sigit Paparkan Strategi Cegah Lonjakan Covid-19 Saat Nataru

Cek Poin di Seluruh Pintu Tol

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyampaikan, jalur akses perbatasan antar-wilayah juga akan dibuat posko PPKM.

Nantinya, posko itu sebagai cek poin yang diawasi Polri, TNI, hingga Satpol PP.

"Polri juga di seluruh-seluruh pintu-pintu tol dan jalur-jalur akses tertentu perbatasan antar-wilayah itu ada pos sebagai cek poin," beber Dedi.

Baca juga: Anggota Komisi IX Rahmad Sebut Larangan Mudik Saat Nataru Bentuk Perlindungan Negara pada Masyarakat

Dedi menerangkan, posko cek poin itu nantinya menjadi lokasi verifikasi Surat Keluar Masuk (SKM) masyarakat yang akan berpergian ke luar kota.

Jika tidak memiliki SKM, pengendara bakal diminta tes PCR.

"Nah, di situ nanti juga akan dicek disitu apakah masyarakat yang bepergian memiliki SKM."

"Kalau misalkan belum (ada SKM) akan dilakukan swab antigen."

"Kalau misalnya dia nanti positif, akan ditindaklanjuti PCR."

"Kalau misalnya SKM dia ada, maka silakan melanjutkan perjalanan."

Baca juga: Nataru, Pemkot Tangsel Bahas Aturan PPKM Level 3

"Jadi setiap masyarakat yang akan bepergian itu harus melalui posko PPKM skala mikro."

"Nanti SKM dikeluarkan oleh ketua RT, yakni surat keterangan bepergian," sambungnya.

Dedi menambahkan, pihaknya juga akan menerapkan ganjil genap di seluruh lokasi wisata.

Pihaknya juga akan meminta para wisatawan menunjukkan tes PCR dan antigen.

"Untuk ganjil genap tetap diterapkan di seluruh lokasi kunjungan wisata."

"Kemudian menerapkan tes PCR dan antigen," bebernya.

Polri mengimbau agar masyarakat untuk tidak berpergian atau mudik jika tidak dalam keadaan mendesak.

Apalagi, Polri melihat antusiasme masyarakat untuk mudik masih besar dalam libur Nataru tahun ini.

"Mengimbau kepada masyarakat untuk tidak bepergian, dan mudik apabila tidak mendesak."

Baca juga: Jokowi Teken Dua Perpres Soal Paten Obat Covid-19 Remdesivir dan Favipiravir, Bersifat Non Komersial

"Ini sudah kita lakukan riset oleh Menhub, dari hasil survei yang dilakukan Menhub kepada seluruh masyarakat apabila ada larangan untuk atau imbauan untuk mudik."

"Tanggapan masyarakat berapa persen? Masyarakat 70 persen akan mau mudik, tapi 30 persen memilih untuk tetap di rumah," ungkapnya.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved