Dijuluki Paparazzi, Kelompok Penguntit Berujung Penembakan di Exit Tol Bintaro, Tujuan Memeras
"Mereka mengaku-ngaku wartawan untuk mengancam sasarannya. Tujuannya ya memeras, untuk mendapat uang," kata SA.
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Budi Sam Law Malau
"Jadi mereka itu menguntit O yang diduga Stafsus DPRD sejak dari Hotel Kedaton, Sentul Bogor, jam 17.30, Jumat. Dari sana O yang mengendarai mobil Ertiga hitam menuju Depok, dibuntuti dengan 3 mobil," katanya.
Sesampainya di Depok sekitar jam 19.00 WIB, melewati Kantor Polres Depok, Ertiga Hitam tersebut menurunkan seorang perempuan.
"Nah di sini, satu mobil mengejar perempuan itu dengan dalih wawancara dan dua mobil termasuk Ayla yang ditumpangi MA dan PP membuntuti Ertiga hitam," kata SA.
Hingga katanya sampailah mereka di exit tol Bintaro di Jalan Pondok Pinang, Jakarta Selatan.
"Di sana, informasi yang saya dapat MA atau PP sempat melakukan pemukulan ke O atau menggedor mobilnya. Mungkin karena itulah Ipda OS yang ada di sana rekan O, terpaksa melakukan pembelaan dengan menembak," katanya.
Upaya yang dilakukan Ipda OS katanya berhasil karena dua mobil yang membuntuti O kabur.
"Kenapa mereka gak minta tolong warga saat tertembak, aneh kan? Itu karena mereka memang sejak awal mau mencoba memeras dengan ancaman, tapi gak berhasil," katanya.
Baca juga: KSAD Pastikan Turun Tangan Jika Reuni 212 Timbulkan Kekacauan, Jenderal Dudung: Kenapa Takut?
Baca juga: Waspada, Ribuan Sumur Resapan di DKI Berpotensi Jadi Sarang Nyamuk DBD
Baca juga: Sumur Resapan Anies Tebar Ancaman DBD, 15 Dokter Alumni FKUI Bikin Petisi
Belakangan diketahui MA dan PP mengalami luka tembak. Kemudian PP meninggal dunia.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat menjelaskan karena peristiwa penembakan ini melibatkan standar operasional prosedur (SOP) kepolisian, maka pihaknya bekerjasama dengan Bidang Propam Polda Metro Jaya dan Divisi Propam Mabes Polri.
Dari kedua satuan tersebut, Ipda OS akan diperiksa apakah ada kesalahan prosedur dalam penembakan itu.
Mengenai hal ini Pemerintah Provinsi DKI bakal mendalami dugaan keterlibatan staf pemerintah daerahnya, dalam penembakan di Jalan Pondok Pinang, Bintaro, Jakarta Selatan, Sabtu (26/11/2021) malam.
"Saya baru dengar kabarnya dari media nanti kami akan cek segera," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota DKI, Selasa (30/11/2021) malam.
Ariza lalu meminta pegawai pemerintahan daerah dalam hal ini Pemprov DKI maupun DPRD DKI untuk berhati-hati saat berkendara.
Dia mengimbau kepada semua pihak untuk mengendalikan emosi, sehingga tidak ada aksi intimidasi kepada pihak lain.
"Pihak kepolisian yang bertugas tentu akan mengambil langkah-langkah kepada siapa saja yang mengancam orang lain, yang mengambil tindakan-tindakan yang tidak baik, polisi akan dengan sikap tindak lanjuti seperti kejadian di Bintaro," kata Ariza.