Partai Politik
Ketua Umum Prima: Seberat Apapun Sistem Saat Ini, Kami Harus Bisa Menerobos
Prima juga memiliki alasan lain hadir di tengah masyarakat, yaitu dibatasinya partisipasi masyarakat dalam politik.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Partai Rakyat Adil Makmur (Prima) menjadi satu dari banyak partai politik baru yang bermunculan jelang Pemilu 2024.
Ketua Umum Prima Agus Jabo menceritakan, terbentuknya Prima tak lepas dari kekecewaan pihaknya, karena tak ada perubahan proses politik dan ekonomi setelah Orde Baru.
Meski saat ini sistem diktator tak lagi digunakan, penguasaan ekonomi masih tetap terkonsentrasi ke segelintir orang.
Baca juga: Masa Jabatan Singkat Dinilai Jadi Tantangan Jenderal Andika Perkasa Jabat Panglima TNI
"Partai-partai politik juga cenderung berpihak kepada yang memiliki kekuatan kapital tersebut."
"Ini bisa dibuktikan dengan hasil UU yang mereka rumuskan itu cenderung untuk memberikan ruang yang luas kepada pemilik kapital."
"Misalnya UU Minerba, UU Cipta Kerja."
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Indonesia 3 November 2021: 801 Pasien Baru, 814 Orang Sembuh, 24 Meninggal
"Jadi parpol sekarang cenderung membela kepentingan satu golongan, yaitu orang kaya," ujar Agus, ketika diwawancarai khusus oleh Tribunnetwork, Rabu (3/11/2021).
Prima juga memiliki alasan lain hadir di tengah masyarakat, yaitu dibatasinya partisipasi masyarakat dalam politik.
Hambatan itu terlihat jelas, kata Agus, kala syarat-syarat yang diajukan untuk membangun suatu partai politik sangatlah berat.
Baca juga: Andika Perkasa Jadi Calon Panglima TNI, Dudung Abdurachman Dinilai Paling Populer Jabat KSAD
Belum lagi syarat menjadi parpol peserta pemilu, dari batasan parliamentary threshold hingga presidential threshold.
"Kita sebut sistem ekonominya sekarang sangat oligarkis."
"Itu yang menjadi dasar kami yang lahir dari rakyat biasa ini merasa memiliki tanggung jawab untuk mengubah sistem yang dibajak oleh oligarki ini."
Baca juga: Besok Komisi I DPR Gelar Fit and Proper Test Calon Panglima TNI, Tanggal 8 November Disahkan
"Untuk kembali kepada sistem yang berpihak pada rakyat. Ini yang menjadi latar belakang kami," paparnya.
Agus menyebut Prima akan berusaha masuk parlemen dengan cara apapun.
Sebab, dengan masuk parlemen akan sangat menentukan berhasil tidaknya membuat perubahan, termasuk regulasi-regulasi.
Baca juga: Minta Pemerintah dan KPU Sepakat, Komisi II: Masa Urusan Jadwal Pemilu 2024 Aja Harus Voting
"Seberat apapun sistem yang berlaku saat ini, kami harus bisa menerobos itu."
"Karena hanya itu caranya, kalau tidak ya politik ini akan buntu dan berbahaya bagi masa depan, karena partisipasi politik masyarakat dibatasi."
"Rakyat yang tidak puas bisa melakukan tindakan di luar demokrasi," ucapnya.
Mantan Ketua Umum PRD Deklarasikan Prima, Partainya Rakyat Biasa, Ini Susunan Pengurusnya
Sejumlah pengurus pusat Partai Rakyat Demokratik (PRD) mendeklarasikan Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA), di Gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail, Jakarta, Selasa (1/6/2021) malam.
Ketua Umum PRIMA Agus Jabo Priyono yang sebelumnya merupakan Ketua Umum PRD mengatakan, partai baru ini akan mewakili kelompok masyarakat kecil dan terpinggirkan, dengan visi politik kesejahteraan.
"Partainya rakyat biasa, lahir di tengah pusaran arus kehidupan bangsa yang keras."
Baca juga: Jokowi: Perluasan dan Pendalaman Nilai-nilai Pancasila Tidak Bisa Dilakukan dengan Cara-cara Biasa
"Baik karena pandemi, masalah ekonomi yang semakin jauh dari prinsip-prinsip kemanusiaan dan keadilan."
"Polarisasi kehidupan berbangsa yang akut, dan hilangnya gagasan besar untuk membangun kehidupan yang adil, aman, dan damai," kata Ketua Umum PRIMA Agus Jabo lewat keterangan tertulis, Selasa (1/6/2021).
Setidaknya ada empat program kerja yang diusung PRIMA.
Baca juga: DAFTAR Lengkap 75 Pegawai KPK Tak Lolos Tes Wawasan Kebangsaan, 1.271 Orang Dilantik Jadi ASN
Yakni, memperjuangkan reformasi perpajakan di Indonesia, mendorong pemerintah memanfaatkan sumber daya demi kemakmuran rakyatnya, serta mendorong kemandirian industri nasional dan pembangunan sektor pertanian modern.
Indonesia juga diharapkan mampu menjadi negara yang aktif menjaga perdamaian dunia.
Oleh karena itu, aktivis di masa Orde Baru ini meminta dukungan seluruh rakyat Indonesia, khususnya saat Pemilu 2024.
Baca juga: Dipecat KPK, AKP Stepanus Robin Pattuju Kemungkinan Tetap Bekerja di Polri
"Menjadikan Indonesia sebagai negara maju yang kuat dan berdikari, baik ekonomi, politik, maupun sosial budaya."
"Dengan sistem demokrasi partisipatif, pemerintahan bersih, dengan sumber daya yang unggul, setara, dan tidak lagi menjadi follower bagi negara lain," ucap Agus Jabo.
Partai ini juga disebut telah disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) sebagai partai politik di pengujung 2020, dengan mengusung nilai kebangsaan religius dan kerakyatan sebagai dasar visi-misi partai.
Baca juga: DAFTAR Terbaru Zona Merah Covid-19 di Indonesia: Bertambah Jadi 13, Jawa Diwakili Kudus
Berikut ini susunan pengurus Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA) periode 2020-2025 adalah:
1. Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) - R Gautama Wiranegara;
2. Ketua Umum - Agus Jabo Priyono;
3. Wakil Ketua Umum - Alif Kamal, Maaruf Asli Bhakti, Wahida Baharuddin Upa;
4. Sekretaris Jenderal - Dominggus Oktavianus Kiik;
5. Wakil Sekretaris Jenderal - Rini Hartono, Surya;
6. Bendahara Umum - Diena Charolin Mondong;
7. Wakil Bendahara Umum - Minaria Christyn Simarmata, Kelik Ismunanto;
8. Juru Bicara - Farhan Abdillah Dalimunthe, Rintis Yulianah, Samsudin Saman, Fentia Budiman, Arkialos Baho, Intan Nurbakti, Mesak Habary.
Baca juga: TNI-Polri Ajak Dialog 4 Bupati yang Daerahnya Masih Rawan KKB Papua, Aspirasi Diteruskan ke Jokowi
Dikutip dari laman prima.or.id, ini cita-cita politik PRIMA:
PRIMA berjuang untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan: masyarakat adil dan makmur. Adapun pilar-pilar masyarakat adil dan makmur itu sebagai berikut:
KESEJAHTERAAN SOSIAL : seluruh warga negara terpastikan terpenuhi hak-hak dasarnya sebagai manusia, sehingga bisa hidup layak dan bermartabat.
Baca juga: 11 Terduga Teroris JAD Rencanakan Serang Gereja Hingga Polres di Merauke, Bukan Orang Asli Papua
DEMOKRATIS: semua warga negara memiliki hak politik yang sama dan setara.
Semua otoritas/jabatan politik harus dipilih dan diputuskan oleh rakyat lewat pemilihan.
Semua keputusan dan kebijakan politik harus melibatkan partisipasi rakyat dalam perumusan, pembahasan, dan pengambilan keputusannya.
Baca juga: Ada Oknum Anggotanya Diduga Rintangi Penyidikan Korupsi di Jiwasraya, Ini Kata Ketua BPK
KESETARAAN GENDER : kesamaan kondisi dan kesempatan bagi laki-laki dan perempuan untuk mendapat hak-haknya sebagai manusia yang bermartabat, sehingga bisa berpartisipasi dalam kehidupan politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan-keamanan, dan lain-lain.
MENGHARGAI LINGKUNGAN : segala aktivitas berbangsa, terutama pembangunan ekonomi, harus menghargai lingkungan hidup.
Kita harus mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan beralih pada energi terbarukan, seperti angin, matahari, air, panas bumi, arus laut, dan lain-lain, yang ketersediaannya melimpah di negara kita.
Agar Indonesia bisa menjadi tempat nyaman dan indah bagi kita dan generasi masa depan.
Platform Politik
KEBANGSAAN: PRIMA menjunjung tinggi semangat kebangsaan Indonesia, yang menjunjung tinggi kesetaraan dan kemanusiaan.
Nasionalisme yang mengakui persamaan seluruh warga negara tanpa memadang suku, agama, dan ras.
RELIGIUS: PRIMA mengakui realitas manusia Indonesia memeluk berbagai agama dan aliran kepercayaan.
Baca juga: Perokok di Indonesia 57 Juta Orang, tapi Petani Tembakau Tetap Miskin, yang Kaya Produsen
Kami mengakui kontribusi agama dan aliran kepercayaan dalam memperkaya nilai-nilai manusia Indonesia.
KERAKYATAN : PRIMA mengusung politik kerakyatan, yaitu politik yang menempatkan rakyat sebagai pemegang kedaulatan, sebagai perumus dan penentu kebijakan, dan sebagai penerima manfaat dari kebijakan. (Vincentius Jyestha)