Aksi OPM
TNI-Polri Ajak Dialog 4 Bupati yang Daerahnya Masih Rawan KKB Papua, Aspirasi Diteruskan ke Jokowi
Menurut Argo, pihaknya telah mengumpulkan kepala daerah di empat wilayah yang masih rawan tersebut, untuk mendengarkan aspirasi dari KKB Papua.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengatakan, TNI-Polri membuka dialog untuk mendengarkan aspirasi teroris KKB Papua.
Setidaknya ada 4 kabupaten yang masih rawan aksi teror 9 KKB Papua.
Keempat kabupaten itu adalah Intan Jaya, Puncak, Nduga, dan Mimika.
Baca juga: Selewengkan Jabatan, Dewan Pengawas Pecat Penyidik KPK Asal Polri AKP Stepanus Robin Pattuju
Menurut Argo, pihaknya telah mengumpulkan kepala daerah di empat wilayah yang masih rawan tersebut, untuk mendengarkan aspirasi dari KKB Papua.
"Kemarin sudah kita kumpulkan, kita ajak dialog."
"Ada bapak bupati, para bupati yang kira-kira rawan terhadap KKB."
Baca juga: KPU Usul Pemilu 2024 Digelar pada 21 Februari dan Pilkada pada 20 November, Ini Alasannya
"Bupati ini kita ajak, kita ajak dialog, kita tanya apakah permasalahan yang ada di sana."
"Apa yang dimau oleh masyarakat itu apa, terutama KKB," kata Argo di Mabes Polri, Jakarta, Senin (31/5/2021).
Ia menyampaikan, aspirasi dari kepala daerah tersebut telah disampaikan kepada Panglima TNI dan Kapolri.
Baca juga: AKP Stepanus Robin Pattuju Terima Duit Rp 1,6 Miliar untuk Setop Kasus Wali Kota Tanjung Balai
Nantinya, aspirasi tersebut akan diteruskan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Intinya bahwa para bupati itu kita ajak, kita dialog, kita ajak ngomong untuk menyelesaikan masalah."
"Jadi siapa tahu nanti dari kelompok yang ada di Papua sana bisa turun dan dia bergabung membangun Papua lebih baik," harapnya.
Baca juga: Megawati kepada Kader PDIP: Kalian Petugas Partai, Kalau Enggak Mau Dikasih Tugas Partai Out Saja
Sebelumnya, Kabaintelkam Polri Komjen Paulus Waterpauw membeberkan identitas KKB Papua yang masih aktif melakukan teror di tanah berjuluk mutiara hitam tersebut.
Paulus mencatat sedikitnya 9 KKB Papua yang masih aktif.
Namun, ada pula kelompok-kelompok yang telah memutuskan tidak aktif melakukan aksi gangguan keamanan di Papua.
Baca juga: DAFTAR Terbaru Zona Merah Covid-19 di Indonesia: Bertambah Jadi 10, Paling Banyak di Sumatera