Aksi Terorisme
Satgas Madago Raya Pajang Baliho Sisa Anggota Teroris MIT Poso, Tiga Wajah Disilang Hitam
Terlihat dalam baliho itu foto Qatar, Rukli, dan Abu Alim alias Ambo, diberikan tanda silang hitam.
WARTAKOTALIVE, POSO - Satgas Madago Raya memajang baliho bergambar foto buronan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, di beberapa titik wilayah Operasi Madago Raya, Selasa (10/8/2021) siang.
Hal itu dilakukan sebagai upaya pencarian dan mengenali teroris Poso yang masih tersisa.
Terlihat dalam baliho itu foto Qatar, Rukli, dan Abu Alim alias Ambo, diberikan tanda silang hitam.
Baca juga: DAFTAR Terbaru 201 Zona Merah Covid-19 di Indonesia: Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan Membara
Ketiganya tewas saat kontak tembak pada 11 Juli dan 17 Juli 2021, di wilayah pegunungan Kabupaten Parigi Moutong.
Kasatgas Humas Ops Madago Raya Kombes Didik Supranoto mengatakan, pemasangan baliho dan perbaikan itu menandakan saat ini tersisa enam DPO.
Adapun saat ini Satgas Madago Raya fokus mencari sisa teroris.
Baca juga: KISAH Kepala Puskesmas Kembangan Lawan Stigma Saat Perangi Covid-19, Pernah Dicap Virus Bergerak
"Yaitu Ali Ahmad alias Ali Kalora, Askar alias Jaid alias pak Guru."
"Nae alias Galuh alias Muklas, Suhardin alias hasan Pranata, Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang, dan Jaka Ramadhan alias Ikrima alias Rama," beber Didik, Selasa (10/8/2021).
Perbaikan baliho juga dilakukan untuk memudahkan masyarakat mengenali wajah DPO.
Baca juga: BREAKING NEWS: Polisi Ciduk Terduga Pembunuh Wanita yang Jenazahnya Dibungkus Kardus di Cakung
Sehingga, jika masyarakat melihat atau mengetahui keberadaannya, dapat segera melapor kepada Kepolisian atau TNI, di nomor kontak yang tertera.
"Satgas Madago Raya masih sangat mengharapkan adanya niat baik dari para DPO teroris Poso."
Sebaiknya segera menyerahkan diri, terlebih di tahun baru Islam 1443 Hijriah."
"Agar kedamaian dan keamanan Poso segera dapat terwujud," harap Kombes Didik.
Diimbau Menyerah
Wakasatgas Humas Madago Raya AKBP Bronto Budiyono meminta para buronan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso pimpinan Ali Kalora, menyerahkan diri.
Kini hanya tersisa enam orang yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polda Sulawesi Tengah.
Jumlah mereka berkurang karena Satgas sempat menembak mati tiga buronan dalam kontak senjata.
Baca juga: Rizieq Shihab Minta Simpatisannya Tetap Salat di Masjid Agar Wabah Covid-19 Diangkat Secepatnya
"Kami mengimbau agar sisa DPO yang ada di pegunungan biru, baik di wilayah Poso, Sigi, dan Parimo, untuk segera menyerahkan diri baik-baik supaya tidak ada jatuh korban lagi," kata Bronto kepada wartawan, Minggu (18/7/2021).
Nantinya, kata Bronto, jika para teroris tersebut menyerahkan diri, maka harus menjalani proses hukum dan ikrar kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Satgas Madago Raya telah menembak mati tiga teroris MIT Poso pimpinan Ali Kalora Cs sepekan terakhir. Mereka adalah Rukli dan Ahmad Panjang.
Baca juga: Kirim Surat kepada Fraksi, Sekjen PAN Sumbangkan Semua Gajinya di DPR untuk Warga Terdampak Covid-19
Lalu, Budirman alias Abu Alim alias Hanif alias Ambo ditembak mati, tak lama setelah Rukli dan Ahmad Panjang tewas dalam baku tembak dengan Satgas Madago Raya.
Sebelumnya, Satgas Madago Raya menggelar operasi penyisiran skala besar di wilayah Poso Pesisir Selatan, Sulawesi Tengah, untuk mempercepat perburuan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Ali Kalora Cs.
Baca juga: Ketimbang Gedung Parlemen Dijadikan RS Darurat Covid-19, NasDem Usul Gaji Anggota DPR Dipotong
Penyisiran itu dipimpin oleh Kapolda Sulteng Irjen Abdul Rakhman Baso dan Danrem 132 Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf dari poskotis Madago Raya, di Tokorondo Poso, Senin (5/7/2021).
"Patroli skala besar Satgas Madago Raya sebagai upaya untuk melakukan pencarian terhadap DPO MIT Poso."
Baca juga: JPU Tak Ajukan Kasasi Pemangkasan Hukuman Pinangki, ICW: Selamat kepada Bapak ST Burhanuddin
"Dan mempersempit pergerakan simpatisan MIT yang akan memberikan bantuan logistik," kata Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Didik Supranoto kepada wartawan, Selasa (6/7/2021).
Ia mengatakan, pihaknya tengah mengejar target untuk menangkap buronan kelompok teroris Ali Kalora Cs yang masih tersisa.
Setidaknya, masih ada sembilan buron yang belum ditangkap oleh aparat.
Baca juga: Tak Pakai Masker dan Mengaku Keponakan Jenderal, Remaja di Serpong Ini Dihukum Push Up
"Mohon doanya kepada masyarakat Sulawesi Tengah, semoga para pelaku bisa segera kita tangkap."
"Tetapi Kepolisian bersama TNI tetap mengimbau para pelaku atau DPO MIT Poso sebaiknya menyerahkan diri," ucapnya.
Sebelumnya, Polri memperpanjang masa tugas Satgas Madago Raya yang berakhir pada 30 Juni 2021.
Baca juga: Mulai 21 Juli 2021, Semua Kader Golkar Harus Pasang Foto Airlangga Hartarto Sebagai Capres 2024
Satgas pemburu kelompok teroris Ali Kalora Cs itu diperpanjang 3 bulan ke depan.
Hal tersebut tertuang dalam Surat Telegram Kapolri nomor STR/556/OPS.1.3/2021 tanggal 26 Juni 2021, yang ditanda tangani Asisten Operasi Kapolri Irjen Imam Sugianto.
"Operasi kepolisian kewilayahan Polda Sulteng back up Mabes Polri dan TNI dengan sandi Ops Madago Raya-2021 tahap II berakhir pada tanggal 30 Juni 2021."
Baca juga: Kemenkes Bantah Faskes Kolaps, LaporCovid-19: Sangat Menyakiti Hati Keluarga Korban Meninggal
"Dan akan dilanjutkan dengan Ops Madago Raya tahap III dimulai tanggal 1 Juli sampai dengan 30 September 2021," kata Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Didik Supranoto saat dikonfirmasi, Senin (5/7/2021)
Menurutnya, pelibatan kekuatan pasukan dalam pelaksanaan Ops Madago Raya tahap III tidak jauh beda dari tahap II.
Nantinya, mereka akan tetap fokus mengejar buronan kelompok Ali Kalora yang masih tersisa.
Baca juga: Terduga Teroris yang Kabur dari Polda Bangka Belitung Diciduk, Sempat Disembunyikan Dua Kerabat
"Fokus satuan tugas adalah melakukan pencarian, pengejaran, penangkapan dan penegakan hukum terhadap 9 DPO MIT Poso," jelasnya.
Ia menyampaikan, operasi ini dilaksanakan dalam rangka penegakan hukum terhadap kejahatan teroris, untuk mewujudkan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif di wilayah Sulawesi Tengah.
"Teroris musuh bersama, negara tidak boleh kalah dengan teroris," tegasnya.
Baca juga: LaporCovid-19 Pertanyakan Petugas Publik yang Divaksin Jauh Lebih Banyak Ketimbang Nakes
Namun, pihaknya mengimbau pelaku tindak pidana terorisme di Kabupaten Poso dan tergabung dalam MIT Poso yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO), menyerahkan diri.
"Polda Sulteng bersama tokoh agama akan menjamin keamanan, keselamatan, dan perlakuan sesuai dengan hak asasi manusia," ucapnya.
Sudah Terendus
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan, Satgas Madago Raya TNI-Polri terus memburu kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.
Sigit menyebut, hingga kini MIT pimpinan Ali Kalora tercatat tersisa sembilan orang.
Aparat pun terus melakukan pengejaran terhadap sisa anggota kelompok teror tersebut.
Baca juga: DAFTAR Terbaru Zona Merah Covid-19 di Indonesia: Melonjak Jadi 29, Jawa Tengah Membara
"Selanjutnya, kami akan terus melakukan pengejaran terhadap 9 orang kelompok Ali Kalora," kata Sigit, Rabu (16/6/2021).
Menurut Sigit, personel TNI-Polri tahun ini telah melakukan tindakan tegas dan terukur kepada dua buronan kelompok tersebut.
Mereka adalah Alvin alias Adam alias Mus’ab DPO Banten, dan Hairul alias Irul DPO Poso.
Baca juga: 80 Persen Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Warga Jakarta, Anies Baswedan Diminta Terapkan PSBB Ketat
"TNI-Polri menyelenggarakan operasi Madago Raya 2021 sejak Januari 2021."
"Pada tahap I, Polri telah berhasil melakukan tindakan tegas terukur terhadap 2 DPO," ujar Sigit.
Tak hanya itu, kata Sigit, pihaknya juga telah mengetahui pergerakan dari kelompok MIT itu.
"Ditemukannya informasi kuat terkait pergerakan DPO," tuturnya. (Ketut Suta)
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPalu.com dengan judul DPO Teroris Poso Tersisa 6 Orang, Satgas Madago Raya Pajang Foto Mereka di Pinggir Jalan, https://palu.tribunnews.com/2021/08/10/dpo-teroris-poso-tersisa-6-orang-satgas-madago-raya-pajang-foto-mereka-di-pinggir-jalan.