Vaksinasi Covid19
LaporCovid-19 Pertanyakan Petugas Publik yang Divaksin Jauh Lebih Banyak Ketimbang Nakes
Irma mengungkapkan, nakes yang merupakan garda terdepan dalam penanganan pandemi Covid-19 justru belum seluruhnya divaksin.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Inisiator LaporCovid-19 Irma Hidayana mengungkapkan, jumlah tenaga kesehatan (nakes) yang divaksin, lebih sedikit ketimbang petugas publik.
Irma mengatakan jumlah ini didapatkan dari situation report yang dirilis WHO.
"Kalau melihat data statistik resmi pemerintah, dan ini disebutkan dalam situation report WHO."
Baca juga: Anies Baswedan: Jakarta Sedang Memasuki Masa Turbulensi, Pasang Sabuk Pengaman dan Tidak Lalu-lalang
"Bahwa tenaga publik, petugas publik, jumlah yang divaksin itu luar biasa tinggi jumlahnya, melampaui target dibandingkan nakes dan lansia," ujar Irma dalam diskusi virtual yang digelar LP3ES, Senin (5/7/2021).
Irma mengungkapkan, nakes yang merupakan garda terdepan dalam penanganan pandemi Covid-19 justru belum seluruhnya divaksin.
Sedangkan petugas publik justru lebih cepat mendapatkan vaksinasi.
Baca juga: Anies Baswedan Pilih Imunitas Warga Jakarta Terbentuk Lewat Vaksinasi Covid-19 Ketimbang Alami
Padahal, ada sejumlah profesi dalam petugas publik yang menurut Irma, bukan kelompok yang seharusnya mendapatkan prioritas vaksinasi.
"Karena yang dimaksud dengan petugas publik itu macam-macam, ada pedagang, ada selebriti, ada youtuber, ada pekerja kreatif masuk ke situ."
"Kenapa mereka yang bukan kelompok prioritas, mereka yang bukan kelompok rentan terinfeksi mendapatkan vaksin duluan?" Tanya Irma.
Baca juga: Kementerian Luar Negeri Keberatan, Pemprov DKI Batal Minta Bantuan Kedubes Tangani Pasien Covid-19
Menurut Irma, hal ini melanggar rekomendasi WHO mengenai pelaksanaan vaksinasi kepada kelompok yang paling rentan terinfeksi.
Bahkan, hal itu terdapat dalam peraturan Menteri Kesehatan yang dikeluarkan pada Desember 2020.
"Kita bisa untuk melihat hak kesehatan terhadap tenaga kesehatan yang merupakan garda depan perawatan pasien Covid-19, itu tidak dipenuhi," ucap Irma.
Baca juga: Ini 5 Pelanggaran yang Ditemukan BPOM dalam Produksi Ivermectin Buatan PT Harsen Laboratories
Padahal, kata Irma, angka kematian nakes pada Bulan Juni sangat tinggi.
Sementara, terdapat sejumlah daerah yang jumlah vaksinasi untuk nakes masih sangat rendah.
"Kalau kita lihat situation report dari WHO yang dikeluarkan pada akhir-akhir ini, menunjukkan provinsi-provinsi ini merupakan provinsi nakes yang belum divaksin."
Baca juga: Diminum Sekali Setahun untuk Obati Cacingan, Kepala BPOM: Ivermectin Betul-betul Obat Keras