Aksi Terorisme

8 Bulan Usai Aksi Biadab Teroris MIT di Sigi, Keluarga Korban Masih Lihat Banyak Jejak Kaki di Kebun

Keluarga A diduga menjadi korban pembantaian kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pada 27 November 2020 silam.

istimewa
Polri merilis selebaran daftar pencarian orang (DPO) kelompok jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso. 

WARTAKOTALIVE, PALU - A tak bisa melupakan peristiwa pembunuhan terhadap keluarganya di Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

Keluarga A diduga menjadi korban pembantaian kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pada 27 November 2020 silam.

Tak hanya membunuh empat anggota keluarga A, kelompok MIT pimpinan Ali Kalora juga turut membakar rumah mereka.

Baca juga: Minta Semua Pihak Bersatu Tangani Pandemi Covid-19, Moeldoko: Kritik Silakan, tapi Jangan Ngaco

Sebagai orang yang sempat menyaksikan langsung, A mengaku masih trauma meski sudah delapan bulan berlalu.

Saat ini ia bersama warga lainnya tak berani berlama-lama beraktivitas di kebun, karena sering mendapati bekas kaki manusia.

"Kami tetap berkebun tetapi tidak lama, hanya dua jam lalu pulang."

Baca juga: Jokowi Bakal Targetkan Vaksinasi Covid-19 Hingga 5 Juta per Hari, Bidan Dikerahkan Jadi Vaksinator

"Soalnya saat tiba di kebun kami melihat banyak bekas kaki."

"Tidak tahu apakah bekas kaki itu dari warga atau dari mereka (MIT)," ujar A, Jumat (6/8/2021).

Setiap hari, A biasa mengajak anak-anaknya pergi ke kebun yang berjarak sekitar 100 meter dari rumahnya.

Baca juga: Ray Rangkuti: Perlombaan Menuju 2024 Ada Dua Varian, Capres Baliho dan Capres Kinerja

A mengatakan, saat ini rumahnya telah selesai dibangun kembali oleh pemerintah bersama aparat kepolisian.

Ia pun terkadang merasa sedih ketika di rumah sang anak kerap bertanya keberadaan ayah dan neneknya.

"Anak saya yang kecil sering bertanya mana papa dan tua (nenek)."

Baca juga: Temuan Ombudsman Soal TWK Diabaikan Pimpinan, Novel Baswedan: KPK Bukan Punya Firli Bahuri Dkk

"Saya hanya bisa menunjukkan foto papa dan tuanya."

"Biasa dia bilang kepada saya 'oh ini papa dan tua mama?"

"Tega sekali mereka bunuh papa dan tua," kata A menirukan ucapan anaknya.

Baca juga: Prabowo Subianto Tak Ikut Pasang Baliho, Pengamat: Elektabilitasnya Mentok

Halaman
1234
Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved