Pilpres 2024

Prabowo Subianto Tak Ikut Pasang Baliho, Pengamat: Elektabilitasnya Mentok

Adi menilai Prabowo juga fokus menjaga elektabilitas. Untuk itu, Prabowo selaku Menteri Pertahanan fokus meningkatkan kinerja.

Kompas.com/Kristianto Purnomo
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai Prabowo sudah cukup populer, sehingga tidak latah ikut memasang baliho jauh-jauh hari. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Saat sejumlah elite partai politik memasang baliho yang diduga untuk meningkatkan popularitas jelang Pilpres 2024, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tak melakukannya.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai Prabowo sudah cukup populer, sehingga tidak latah ikut memasang baliho jauh-jauh hari.

Adi menilai Prabowo juga fokus menjaga elektabilitas. Untuk itu, Prabowo selaku Menteri Pertahanan fokus meningkatkan kinerja.

Baca juga: Moeldoko: Covid-19 Seperti Balon, Tekan di Sini Muncul di Sana

"Ya, karena bagi dia, kerja sebagai Menhan apalagi setelah disorot panjang, jadi penting."

"Prabowo harus membuktikan kepada publik, bahwa sebagai menteri dia bisa bekerja," ujarnya, Sabtu (6/8/2021).

Adi mengatakan, popularitas mantan Danjen Kopassus itu sudah tinggi.

Baca juga: Pimpinan KPK Tiga Kali Membangkang Soal Nasib Pegawai, Novel Baswedan Berharap Jokowi Tak Diam

Sementara, tokoh politik yang memasang baliho adalah mereka yang popularitasnya masih rendah.

"Kalau melihat seperti Airlangga, Puan, Muhaimin, itu kan popularitasnya rendah jika dibandingkan dengan nama besar seperti Prabowo."

"Nah, Prabowo ini elektabilitasnya mentok."

Baca juga: Pinangki Dipecat, Fasilitas Negara yang Sempat Dipakai Ditarik Kejaksaan Agung

"Baliho-spanduk itu tidak ada gunanya."

"Semua orang sudah kenal Prabowo."

"Makanya, dia tidak terlampau narsis, misalnya menggunakan momentum seperti Olimpiade atau apa pun yang terkait dengan pandemi, selalu memberikan ceramah-ceramah politik untuk selalu prokes dengan baliho atau apa," ulasnya.

Baca juga: Sempat di Atas 90 Persen pada Juni, Kini BOR di RSDC Wisma Atlet Turun Drastis Jadi 25 Persen

Yang dibutuhkan Prabowo, menurut Adi, mempertahankan elektabilitasnya tetap di atas 50% agar dapat memenangi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Alasannya, tingginya tingkat keterpilihan saat ini tidak menggaransi bakal menang.

"Tugas Prabowo harus meningkatkan elektabilitasnya, karena sekalipun elektabilitas paling tinggi, itu bukan bekal yang cukup atau tidak aman untuk memenangkan petarungan."

Baca juga: Keberatan Atas Laporan dan Rekomendasi Ombudsman, Nurul Ghufron: Atasan KPK Langit-langit, Lampu

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved