Breaking News:

Temuan Ombudsman Soal TWK Diabaikan Pimpinan, Novel Baswedan: KPK Bukan Punya Firli Bahuri Dkk

Novel Baswedan juga merasa malu kala menonton konferensi pers yang disampaikan KPK.

Editor: Yaspen Martinus
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Novel Baswedan menilai Firli Bahuri cs menghindar dari permasalahan serius sebagaimana temuan Ombudsman, terkait malaadministrasi dalam pelaksanaan alih status pegawai KPK. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Penyidik senior nonaktif Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan tak yakin Firli Bahuri Cs memperjuangkan nasib pegawai yang tak lulus asesmen tes wawasan kebangsaan (TWK).

Terlebih, setelah pimpinan KPK menyatakan keberatan melaksanakan tindakan korektif laporan akhir hasil pemeriksaan (LAHP) Ombudsman.

Salah satu poin tindakan korektif itu meminta agar pimpinan KPK mengalihkan status 75 pegawai tak lulus TWK menjadi aparatur sipil negara (ASN).

Baca juga: Tes Wawasan Kebangsaan Dibilang Maladministrasi, KPK Kirim Surat Keberatan kepada Ombudsman

Novel Baswedan termasuk bagian dari 75 pegawai KPK yang tidak lulus TWK menjadi ASN.

"Apakah kita bisa percaya bahwa pimpinan KPK berkepentingan menjaga kepentingan pegawai KPK?"

"Saya melihatnya jauh sekali dan enggak ada faktanya," ucap Novel dalam jumpa pers virtual, Jumat (6/8/2021).

Baca juga: Kejaksaan Agung Segera Pecat Pinangki Usai Dieksekusi ke Lapas, Tak Terima Gaji Sejak September 2020

Novel Baswedan juga merasa malu kala menonton konferensi pers yang disampaikan KPK.

Menurut dia, Firli Bahuri cs menghindar dari permasalahan serius sebagaimana temuan Ombudsman, terkait malaadministrasi dalam pelaksanaan alih status pegawai.

"Saya sendiri malu mendengarnya."

Baca juga: Arief Poyuono Tantang DPR Keluarkan Mosi Tidak Percaya dan Bentuk Pansus Penanganan Covid-19

"Saya berharap kita semua harus memahami KPK itu bukan punya Pak Firli Bahuri dkk."

"(KPK) itu milik masyarakat dan negara," katanya.

Novel menilai keberatan atas LAHP Ombudsman semakin memperlihatkan sikap membangkang pimpinan KPK.

Baca juga: Kemenag Dorong 608.806 Masjid dan Musala di Indonesia Dijadikan Sentra Vaksinasi Covid-19

Dia berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) turun tangan merespons pembangkangan tersebut.

"Saya berharap Presiden akan melihat hal ini dan tidak akan membiarkan perbuatan demikian," harap Novel.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved