Berita Video

VIDEO : Mirisnya Nasib Supir Angkot Di Tengah Pandemi Covid-19

Muryanto pun mengaku dirinya selama Covid-19 belum pernah mendapatkan bantuan apapun dari Pemerintah Kota Depok.

Penulis: Vini Rizki Amelia |
Wartakotalive.com/Vini Rizki Amelia
Muryanto (52) saat menerima bantuan berupa Sembako Cinta dari Lembaga Kemanusiaan Sedekah Nusantara di wilayah Sawangan, Kota Depok, Minggu (1/8/2021). 

WARTAKOTALIVE.COM, SAWANGAN - Nasib buruk menimpa para sopir angkot si kala pembatasan sosial untuk mencegah penularan Covid-19.

Di tengah pemberlakuan aturan pembatasan kegiatan ini, mereka terpaksa gigit jari karena penumpang angkot semakin minim.

Muryanto pun mengaku dirinya selama Covid-19 belum pernah mendapatkan bantuan apapun dari Pemerintah Kota Depok.

Simak Video Berikut :

Bantuan Sosial Tunai (BST) pun dikatakan Muryanto tidak pernah dia dapatkan hingga kini.

"Enggak pernah sama sekali padahal mah sudah sering dimintai fotokopi KK sama KTP tapi enggak pernah dapat (bantuan)," tandasnya.

Menurutnya, turunnya jumlah penumpang membuat para sopir angkot kesulitan memenuhi kehidupan sehari-hari.

"Temen-teman saya malah istrinya malah minta cerai. Karena alasan ekonomi ya" katanya.

Kesulitan para pengemudi angkot ini menggerakkan para aktivis untuk turut meringankan beban mereka.

Setelah meluncurkan Sarapan Pagi Gratis, Lembaga Kemanusiaan Sedekah Nusantara menghadirkan program lainnya yakni Sembako Cinta bagi para sopir angkutan kota (angkot) khususnya yang ada di sekitar Jalan Sawangan Raya, Rangkapan Jaya Baru, Pancoran Mas, Kota Depok.

Baca juga: Sarapan Pagi Gratis Bagi Pejuang Jalanan di Kota Depok Disambut Baik oleh Warga dan Pengemudi Ojol

Baca juga: Pengemudi Ojol di Kota Depok Gembira Bisa Sarapan Pagi Gratis dari Sedekah Nusantara

Paket sembako tersebut berisikan beras, mie instan, minyak, gula, kacang hijau, kecap, madu, dan snack senilai Rp 100.000 per paket sembako.

CEO Sedekah Nusantara Chairul Subhi mengatakan, pembagian Sembako Cinta ini diberikan tidak begitu saja melainkan menggunakan cara yang berbeda.

"Jadi, pemberiannya itu ceritanya kami naik angkot sebagai penumpang, terus ngobrol-ngobrol dengar curhatan mereka (sopir angkot) soal dampak pandemi Covid-19," katanya kepada Warta Kota di Kantor Sedekah Nusantara, Jalan Sawangan Raya, Rangkapan Jaya Baru, Pancoran Mas, Kota Depok, Minggu (1/8/2021).

Baca juga: VIDEO Halte Sedekah di Karawaci Sediakan Makanan Bagi Warga yang Membutuhkan

Baca juga: Bank DKI Sediakan Fitur Scan To Pay Permudah Masyarakat Bayar Zakat Infaq dan Sedekah

Skema tersebut pun kemudian dijalani oleh tim relawan yang memberikan sembako cinta tersebut dengan melibatkan anak-anak milenial yang masih duduk di kursi Sekolah Menengah Atas (SMA) maupun SMK di Kota Depok.

Ada enam orang relawan milenial yang dilibatkan, tiga diantaranya naik angkot untuk berbincang dengan sopir angkot dan ada juga yang bertugas untuk membayar ongkos serta memberikan paket sembako.

Warta Kota yang ikut dalam pemberian Sembako Cinta ini pun kemudian menaiki angkot dengan jarak sekitar 1,5 kilometer dari kantor Sedekah Nusantara.

Lalu turun dan kemudian kembali lagi menaiki angkot dengan tujuan kembali ke kantor Sedekah Nusantara dengan sistem yang sama.

Baca juga: Penumpang Sepi, Sopir Angkot Menjerit, Dinsos Depok: Tidak Ada Program Bansos Bagi Pengusaha Angkot

Baca juga: VIDEO Polisi Bagikan Beras 5 Kg ke Pengendara dan Sopir Angkot di Jalur Penyekatan Jalan Raya Bogor

"Tidak hanya memberikan sembako tetapi kita juga membayar ongkos dua kali lipat untuk satu orangnya. Misalnya ongkos Rp 5.000 perorang, kita bayarnya Rp 10.000 untuk satu kali naik,"

"Harapannyaa bisa membantu mereka untuk setoran, karena kan sehari paling mereka cuma dapat Rp 15.000-Rp 20.000, sangat berimbas sekali dengan adanya Covid-19 ini," tandasnya.

Untuk seharinya, Sembako Cinta ini dikatakan Subhi menyasar hingga 20 paket kepada para sopir angkot.

Di mana untuk anggaran yang digunakan dikatakan Subhi berasal dari para donatur yang mengirimkan donasinya ke rekening Yayasan Sedekah Nusantara.

"Target kami sebenarnya 100 paket sembako tapi memang saat ini masih 20 paket sembako. Insya Allah akan terus berjalan, kami juga berharap donasi bisa meningkat sehingga dapat memberikan bantuan kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan," papar Subhi.

Baca juga: Ombudsman Banten Puas Melihat Penerapan PPKM Level 4 di Kabupaten Tangerang

Baca juga: Jalan Daan Mogot KM 23 Tangerang Gelap Selama PPKM, Warga Jadi Cemas Rentan Kecelakaan dan Begal

Donasi tersebut, lanjut Subhi dibuka untuk siapa saja baik dari kalangan masyarakat umum maupun instansi.

Ide pemberian Sembako Cinta ini diakui Subhi dari informasi yang didapatkan dirinya bahwa beberapa waktu lalu para sopir angkot di Kota Depok melayangkan protes dengan memasang spanduk bertuliskan curhatan soal dampak yang dialami sopir angkot akibat pandemi Covid-19.

"Bisa dibilang para sopir angkot ini kan kurang diperhatikan, selama ini kalau kita lihat bantuan itu untun pengemudi ojol (ojek online) kalau sopir angkot bisa dikatakan jarang tersentuh,"

"Apalagi kemarin itu mereka (sopir angkot) juga protes kalau mereka kelaparan karena sulitnya mendapatkan uang disaat pandemi Covid-19, itu sebabnya kita buat Sembako Cinta ini," aku Subhi.

Baca juga: Ruben Onsu Kurangi Jadwal Syuting Sejak Ada PPKM Darurat, Habiskan Waktu Bersama Keluarga di Rumah

Baca juga: PSSI Akan Mulai Gelar Pemusatan Latihan Timnas Indonesia Setelah Pelaksanaan PPKM Level 4 Berakhir

Sementara itu, Nawi (55) sopir angkot yang mendapatkan bantuan mengaku senang dan menilai perhatian yang diberikan kepadanya ataupun sopir angkot lain sangat dibutuhkan disaat seperti sekarang ini.

"Sangat terbantu sekali. Sekarang ini benar-benar dah situasinya, merosot banget (pendapatan). Alhamdulilah kalau masih ada yang memerhatikan kami," tandasnya kepada Warta Kota.

Hal senada juga dikatakan Muryanto (51), sejak Covid-19 melanda tanah air, pendapatannya sebagai sopir angkot terpangkas drastis.

"Sebelum Covid-19 itu pendapat bisa sehari Rp 170.000, kalau sekarang dapat Rp 70.000 aja sudah gede banget," tuturnya.

Muryanto pun mengaku dirinya selama Covid-19 belum pernah mendapatkan bantuan apapun dari Pemerintah Kota Depok.

Bantuan Sosial Tunai (BST) pun dikatakan Muryanto tidak pernah dia dapatkan hingga kini.

"Enggak pernah sama sekali padahal mah sudah sering dimintai fotokopi KK sama KTP tapi enggak pernah dapat (bantuan)," tandasnya.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved