Penumpang Sepi, Sopir Angkot Menjerit, Dinsos Depok: Tidak Ada Program Bansos Bagi Pengusaha Angkot

Sopir angkot mengeluhkan tidak adanya bantuan bagi mereka di tengah himpitan ekonomi akibat pandemi Covid-19 berkepanjangan.

Penulis: Vini Rizki Amelia |
Dok. Pemkot Bogor
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim dan Organda Kota Bogor melakukan penyemprotan disinfektan kepada sejumlah angkot. 

WARTAKOTALIVE.COM, DEPOK - Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Depok Usman Haliyana menanggapi keluhan para sopir dan pengusaha angkutan kota (angkot) yang tak mendapatkan bantuan sosial.

Pengusaha dan sopir angkutan umum termasuk kalangan yang terdampak langsung pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat maupun Level 4.

Menurut Usman, sejauh ini Pemerintah Kota Depok tidak memiliki program bantuan bagi para pengusaha angkot.

Baca juga: Tunggu Angkot di Pagi Buta Pedagang Sayur Dibacok Geng Motor, HP dan Duit Rp 600 Ribu Dirampas

Pihaknya hanya melayani bansos bagi warga yang terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kota Depok.

"Tapi kalo diantara mereka ada yang masuk DTKS Depok ya dapat bansos dari Depok. Namun kalau bansos khusus pengusaha angkot atau komunitas tidak bisa lagi mengusulkan," papar Usman saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (30/7/2021).

Sebelumnya, ribuan pengemudi maupun pengusaha angkutan kota (angkot) di Kota Depok menjerit.

Jeritan dipicu belum adanya bantuan yang diterima mereka dari Pemerintah Kota Depok sejak PPKM Darurat maupun PPKM Level 4 diterapkan.

Baca juga: Di Kantor Pos Jatinegara Tidak Ada Antrean Penerima Bantuan Sosial Tunai, Semua ke Bank DKI

Para pencari nafkah ini pun melayangkan protes melalui spanduk yang dipasang di sejumlah lokasi.

Diantaranya di Jalan Raya Margonda, Simpangan Depok, serta Kampung Sawah.

Spanduk tersebut bertuliskan 'Pemerintah Tolooong Perhatikan Kami!!! Kami Supir Angkot Kota Depok Lapaar. Jangan Biarkan Kami Mati, Anak Istri Pun Ikut Mati. Mana Perhatianmu???? Dampak Covid-19 dan PPKM'.

Sekjen Organda Kota Depok M Hasyim mengatakan, sejak PPKM Darurat yang dilanjutkan PPKM Level 4, pendapatan para sopir angkot hanya Rp 15.000 setiap hari.

Baca juga: Polsek Cinere Depok Bagikan Sembako Warga yang Terdampak PPKM, Ada Pemulung dan Sopir Angkot

Hal ini dikatakan Hasyim dilatarbelakangi dari adanya lokasi penyekatan yang ada selama PPKM berlangsung.

Alasan itu pula, lanjut Hasyim yang menjadikan para pengemudi maupun pengusaha angkot menjerit dan layangkan protes kepada Pemkot Depok.

"Mereka tadinya mau demo ke kantor Wali Kota Depok, saya larang karena ini sedang PPKM level 4, enggak boleh membuat kerumunan. Akhirnya para supir angkot inisiatif patungan membuat spanduk untuk menyampaikan aspirasi karena pendapatan mereka ngga menentu, enggak cukup untuk biaya hidup," papar Hasyim saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (30/7/2021).

Baca juga: VIDEO Polisi Bagikan Beras 5 Kg ke Pengendara dan Sopir Angkot di Jalur Penyekatan Jalan Raya Bogor

Dari catatan Organda, terdapat 6.000 pengusaha angkot yang beroperasi di Kota Depok, di mana 60 persennya telah berbadan hukum.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved