Berita Video
VIDEO : Mirisnya Nasib Supir Angkot Di Tengah Pandemi Covid-19
Muryanto pun mengaku dirinya selama Covid-19 belum pernah mendapatkan bantuan apapun dari Pemerintah Kota Depok.
Penulis: Vini Rizki Amelia |
Warta Kota yang ikut dalam pemberian Sembako Cinta ini pun kemudian menaiki angkot dengan jarak sekitar 1,5 kilometer dari kantor Sedekah Nusantara.
Lalu turun dan kemudian kembali lagi menaiki angkot dengan tujuan kembali ke kantor Sedekah Nusantara dengan sistem yang sama.
Baca juga: Penumpang Sepi, Sopir Angkot Menjerit, Dinsos Depok: Tidak Ada Program Bansos Bagi Pengusaha Angkot
Baca juga: VIDEO Polisi Bagikan Beras 5 Kg ke Pengendara dan Sopir Angkot di Jalur Penyekatan Jalan Raya Bogor
"Tidak hanya memberikan sembako tetapi kita juga membayar ongkos dua kali lipat untuk satu orangnya. Misalnya ongkos Rp 5.000 perorang, kita bayarnya Rp 10.000 untuk satu kali naik,"
"Harapannyaa bisa membantu mereka untuk setoran, karena kan sehari paling mereka cuma dapat Rp 15.000-Rp 20.000, sangat berimbas sekali dengan adanya Covid-19 ini," tandasnya.
Untuk seharinya, Sembako Cinta ini dikatakan Subhi menyasar hingga 20 paket kepada para sopir angkot.
Di mana untuk anggaran yang digunakan dikatakan Subhi berasal dari para donatur yang mengirimkan donasinya ke rekening Yayasan Sedekah Nusantara.
"Target kami sebenarnya 100 paket sembako tapi memang saat ini masih 20 paket sembako. Insya Allah akan terus berjalan, kami juga berharap donasi bisa meningkat sehingga dapat memberikan bantuan kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan," papar Subhi.
Baca juga: Ombudsman Banten Puas Melihat Penerapan PPKM Level 4 di Kabupaten Tangerang
Baca juga: Jalan Daan Mogot KM 23 Tangerang Gelap Selama PPKM, Warga Jadi Cemas Rentan Kecelakaan dan Begal
Donasi tersebut, lanjut Subhi dibuka untuk siapa saja baik dari kalangan masyarakat umum maupun instansi.
Ide pemberian Sembako Cinta ini diakui Subhi dari informasi yang didapatkan dirinya bahwa beberapa waktu lalu para sopir angkot di Kota Depok melayangkan protes dengan memasang spanduk bertuliskan curhatan soal dampak yang dialami sopir angkot akibat pandemi Covid-19.
"Bisa dibilang para sopir angkot ini kan kurang diperhatikan, selama ini kalau kita lihat bantuan itu untun pengemudi ojol (ojek online) kalau sopir angkot bisa dikatakan jarang tersentuh,"
"Apalagi kemarin itu mereka (sopir angkot) juga protes kalau mereka kelaparan karena sulitnya mendapatkan uang disaat pandemi Covid-19, itu sebabnya kita buat Sembako Cinta ini," aku Subhi.
Baca juga: Ruben Onsu Kurangi Jadwal Syuting Sejak Ada PPKM Darurat, Habiskan Waktu Bersama Keluarga di Rumah
Baca juga: PSSI Akan Mulai Gelar Pemusatan Latihan Timnas Indonesia Setelah Pelaksanaan PPKM Level 4 Berakhir
Sementara itu, Nawi (55) sopir angkot yang mendapatkan bantuan mengaku senang dan menilai perhatian yang diberikan kepadanya ataupun sopir angkot lain sangat dibutuhkan disaat seperti sekarang ini.
"Sangat terbantu sekali. Sekarang ini benar-benar dah situasinya, merosot banget (pendapatan). Alhamdulilah kalau masih ada yang memerhatikan kami," tandasnya kepada Warta Kota.
Hal senada juga dikatakan Muryanto (51), sejak Covid-19 melanda tanah air, pendapatannya sebagai sopir angkot terpangkas drastis.
"Sebelum Covid-19 itu pendapat bisa sehari Rp 170.000, kalau sekarang dapat Rp 70.000 aja sudah gede banget," tuturnya.
Muryanto pun mengaku dirinya selama Covid-19 belum pernah mendapatkan bantuan apapun dari Pemerintah Kota Depok.
Bantuan Sosial Tunai (BST) pun dikatakan Muryanto tidak pernah dia dapatkan hingga kini.
"Enggak pernah sama sekali padahal mah sudah sering dimintai fotokopi KK sama KTP tapi enggak pernah dapat (bantuan)," tandasnya.