Prabowo Subianto: Kita Tidak Bisa Menyusun Rencana Pertahanan Berdasarkan Harapan dan Doa
Kata Prabowo, sejarah manusia mengatakan bangsa yang ingin damai dan merdeka, adalah bangsa yang siap menghadapi perang.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan, belajar sejarah dan penjajahan di masa lalu, penting agar Bangsa Indonesia tidak mengulangi kesalahan.
Meski perang bukan sesuatu yang baik, kata Prabowo, sejarah manusia mengatakan bangsa yang ingin damai dan merdeka, adalah bangsa yang siap menghadapi perang.
Menurutnya, itulah inti dari pertahanan.
Baca juga: Ajak Masyarakat Beribadah di Rumah, Menteri Agama: Mari Jadikan Rumah Kita Sebagai Surga
Hal tersebut ia sampaikan saat webinar bertajuk Optimalisasi Industri Pertahanan Dalam Konteks Kepentingan Nasional RI di Abad 21, Jumat (9/7/2021).
"Jika menghendaki damai, kita harus siap perang."
Kalau terjadi perang, kita tidak bisa buru-buru ke supermarket untuk beli alat perang."
Baca juga: Wagub DKI: Jangan Kucing-kucingan Tipu Petugas dan Jadi Penyebab Duka Bagi Orang Lain
"Tidak ada alat perang yang kita bisa beli langsung, tidak ada," tutur Prabowo.
Prabowo juga menjelaskan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk belanja alat utama sistem senjata (alutsista).
Jika saat ini pemerintah punya uang dan sudah memutuskan untuk beli alutsista tertentu, lanjut dia, maka alutsista tersebut tidak akan datang saat ini juga.
Baca juga: Partai Demokrat Usul Halaman dan Gedung DPR/MPR Dijadikan Rumah Sakit Darurat Covid-19
"Kita beli hari ini tanda tangan kontrak, datangnya 6 tahun lagi."
"Pesawat pertama mungkin bisa datang tiga tahun, kemudian seterusnya."
"Jadi kita mungkin baru punya satu atau dua skadron setelah enam tahun."
Baca juga: Polda Metro Jaya Targetkan 8 Juta Warga DKI Jakarta Sudah Divaksin Covid-19 Sebelum Agustus 2021
"Nah, sekarang sampai enam tahun bagaimana kita hadapi kalau ada ancaman?" Urai Prabowo.
Untuk itu, ia berharap tidak akan terjadi ancaman terhadap Indonesia.
Ia pun mengungkapkan pentingnya membuat rencana pertahanan berdasarkan perhitungan yang matang.
Baca juga: Absensi Ibas Disinggung, Partai Demokrat: Kita Bicara Nyawa Rakyat, Dia Malah Bahas Daftar Hadir