Virus Corona

Absensi Ibas Disinggung, Partai Demokrat: Kita Bicara Nyawa Rakyat, Dia Malah Bahas Daftar Hadir

Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra merasa heran absensi Ibas diungkit.

Editor: Yaspen Martinus
Kompas.com/Hendra A Setyawan
Absensi anggota Komisi VI DPR Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) disinggung, usai mengkritik penanganan Covid-19 oleh pemerintah, dan menarasikan 'failed nation.' 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Absensi anggota Komisi VI DPR Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) disinggung, usai mengkritik penanganan Covid-19 oleh pemerintah, dan menarasikan 'failed nation.'

Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra merasa heran absensi Ibas diungkit. Sebab, menurutnya kritik tersebut wajar-wajar saja.

"Ini kan yang bicara anggota Dewan. Kalau level buzzer kita masih memaklumi, memang levelnya segitu."

Baca juga: Diajak Andre Rosiade Hadiri Rapat Komisi VI DPR, Ibas Tetap Tak Tunjukkan Batang Hidungnya

"Kita sedang membahas nasib nyawa rakyat, dia malah bahas daftar hadir. Logical fallacy benar ini," ujar Herzaky kepada wartawan, Kamis (8/7/2021).

Herzaky mengatakan, pernyataan Ibas merupakan bentuk keprihatinan atas kondisi yang ada, di mana korban meninggal karena Covid-19 terus meningkat.

Dia menyebut kader Demokrat, baik di dalam maupun di luar sidang, selalu berusaha memperjuangkan nasib rakyat.

Baca juga: Hukuman Pinangki Dipangkas Jadi 4 Tahun, Jaksa Agung Dapat Piagam Hukum Negara Dagelan dari ICW

"Kader kami berulang kali meminta izin bicara untuk memberikan masukan, tapi apa?"

"Temannya Bang Andre itu yang memimpin sidang, sama sekali tidak memberikan kesempatan."

"Jadi, janganlah bahas-bahas ayo suarakan di parlemen, di ruang sidang. Tapi, begitu mau bicara, jangankan beradu argumen, kesempatan bicara pun tidak diberikan sama sekali," tuturnya.

Baca juga: Jemput Bola, Anies Baswedan Kerahkan 16 Armada untuk Percepat Vaksinasi Covid-19 di Jakarta

Herzaky mengatakan, meski Partai Demokrat berada di luar pemerintah, mereka sudah mendukung penanganan Covid-19 yang dilakukan pemerintah.

Yaitu, menyetujui Perppu 1/2020 dan UU 2/2020 tentang penanganan Covid-19.

Namun, Demokrat menilai upaya yang dilakukan pemerintah belum maksimal.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Indonesia 8 Juli 2021: Pasien Baru Tembus Rekor 38.391 Orang, 21.185 Sembuh

"Demokrat meminta pendukung pemerintah, terutama yang ada di parlemen, lebih baik fokus pada nyawa rakyat, bantu Presiden, agar Indonesia tidak menjadi negara gagal."

"Jangan alihkan persoalan. Pastikan agar negara hadir dan bisa melayani masyarakat, agar korban meninggal akibat Covid-19 tidak semakin melonjak."

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved