Prabowo Subianto: Kita Tidak Bisa Menyusun Rencana Pertahanan Berdasarkan Harapan dan Doa

Kata Prabowo, sejarah manusia mengatakan bangsa yang ingin damai dan merdeka, adalah bangsa yang siap menghadapi perang.

TRIBUNNEWS/JEPRIMA
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjelaskan, dirinya mendapat tugas dari Presiden Joko Widodo, untuk membuat grand design pertahanan selama 25 tahun. 

Dengan pengelolaan yang baik, benar, dan cerdas, kata dia, pagu anggaran 0,8% tersebut dapat membangun pertahanan yang lumayan kuat.

"Karena kita tidak ada niat untuk menjajah bangsa lain, tidak ada niat untuk mencaplok bangsa lain, tidak ada niat."

"Kita hanya mau membela nusantara kita, NKRI kita, bumi dan laut kita, hanya mau jaga itu."

Baca juga: Agar Tak Terjadi Kecemburuan, Rotasi Antar Matra Dinilai Paling Baik dalam Pergantian Panglima TNI

"Karena itu kita tidak perlu punya kapal selam yang bisa menyusup berbulan-bulan ke Eropa, tidak perlu."

"Tapi kita perlu untuk jaga kekayaan kita," paparnya.

Indonesia, lanjut dia, harus menjadi negara yang kuat.

Baca juga: Perusahaan Pelanggar PPKM Darurat di Jakarta Bertambah Jadi 35, Satu Sudah Masuk Tahap Penyidikan

Untuk itu, kata Prabowo, Indonesia harus mau berinvestasi di bidang pertahanan untuk menjaga kekayaan alam yang dimiliki Indonesia.

"Kalau investasi kita katakanlah untuk 25 tahun, kita belanjakan USD 2 miliar atau USD 2,5 miliar setiap tahun, itu sangat-sangat memadai, bahkan menurut saya sudah cukup minimal."

"Karena mengamankan kekayaan yang tadi saya sebut. Kekayaan yang demikian kayanya," cetus Prabowo. (Gita Irawan)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved