Reshuffle Kabinet
3 Alasan Reshuffle Kabinet akan Dilakukan Pekan Ini dan Daftar Menteri Layak Diganti Berbagai Versi
Isu reshuffle kabinet mencuat, bahkan diprediksi akan dilakukan pekan ini. Siapa saja menteri yang akan diganti masih samar, tapi ini berdasar survei
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Isu reshuffle kabinet mencuat, bahkan diprediksi akan dilakukan pekan ini.
Pamitnya Menristek Bambang Brodjonegoro jadi salah satu yang menandai akan adanya reshuffle kabinet
Banyak versi dan spekulasi tentang menteri mana saja yang layak di reshuffle.
Semua tentu menjadi hak prerogatif Presiden untuk menentukan gerbong pembantunya yang terbaik.
Baca juga: Jokowi Akan Reshuffle Kabinet dalam Waktu Dekat, Inikah Menteri yang akan Dipertahankan dan Diganti?
Baca juga: ARTI Jokowi Pilih Rabu Pon, Pas Hari Lahir Cucu Kedua, untuk Reshuffle Kabinet Menurut Primbon Jawa
Tenaga Ahli Utama Kedeputian Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin, menyebut Presiden Joko Widodo akan melakukan reshuffle kabinet dalam waktu dekat.
Menurut Ngabalin, reshuffle kabinet tersebut besar kemungkinan akan dilakukan pada pekan ini.
"Pekan ini (reshuflle), sangat bisa pekan ini," kata Ngabalin pada Selasa (13/4/2021).
Ngabalin mengungkapkan, ada tiga faktor yang menguatkan Presiden Jokowi akan melakukan perombakan Kabinet Indonesia Maju Jilid ke 2 dalam waktu dekat.
Pertama, adanya penyatuan Kementerian Riset dan Tekonologi (Kemenristek) dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Baca juga: Uji Klinis Vaksin Nusantara Dilakukan Tanpa Izin BPOM, Satgas Covid-19 IDI Endus Ada Keganjilan
Seperti diketahui, usulan pemerintah untuk menyatukan dua kementerian tersebut telah disetujui DPR.
"Surpres yang dikirim ke DPR 30 maret itu sudah diterima DPR, disidang DPR dan telah diambil keputusan, terkait pengabungan Kemenristek ke Kemendikbud," ucap Ngabalin.
"Kenapa begitu, banyak pekerjaan di Kemeristek yang seharusnya menjadi bidang Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)."
Kedua, yakni Menristek Bambang Brodjonegoro menyatakan telah pamit dari Kementeriannya.
"Kan terjadi kekosongan itu. Sementara Kemenristek sendiri belum ke Kemedikbud," katanya.
Ketiga, pemerintah akan segera membentuk kementerian baru yaitu Kementerian Investasi. Dengan adanya kementerian baru, otomatis akan ada menteri baru.
Baca juga: PSG Akhirnya Singkirkan Bayern Muenchen Meski Kalah 0-1, PSG Lolos ke Semifinal Menang Gol Tandang
"Selama masa kerja di Bina Graha saya tahu benar, bagaimana keputusan-keputusan yang diambil presiden tidak membutuhkan waktu lama," ujar Ngabalin.
"Makanya dalam pekan pekan ini, kita tunggu saja, tidak mustahil dalam pekan ini."
Sudah Bicara dengan Wapres
Sementara itu, Juru Bicara Wakil Presiden Maruf Amin, Masduki Baidlowi, sebelumnya mengatakan ada rembukan yang dilakukan presiden dan wakil presiden dalam menentukan reshuffle kabinet.
Terlebih, DPR sudah menyetujui dibentuknya penggabungan Kemendikbud dengan Kemenristek, serta pembentukan Kementerian Investasi.
"Tentu Wapres sudah rembukan, diajak rembukan oleh presiden," kata Masduki.
Soal pembentukan kementerian baru yaitu Kementerian Investasi, Masduki menyebut hal itu diperlukan untuk kepentingan di masa yang akan datang.
Baca juga: Chelsea Kalah 1-0 Oleh Porto Namun Tetap Lolos karena Menang Agreget 2-1, Chelsea Lebih Pantas Lolos
"Saya kira memang investasi itu penting ke depan. Tapi pembicaraan (masih) jauh, tidak bisa dibicarakan saat ini karena belum final, masih proses diselesaikan," ucap Masduki.
Kendati demikian, soal informasi mengenai reshuffle, Masduki mengaku belum memperoleh kabar terkini.
"Nanti akan ada pembicaraan spesifik antara presiden dan wapres dan kalau semuanya clear baru dibicarakan," kata Masduki.
5 Menteri Layak DIganti Versi Relawan
Ketua Sukarelawan Jokowi Mania (Joman) Immanuel Ebenezer mengatakan 5 menteri dalam kabinet Presiden Jokowi saat ini layak diganti karena kinerjanya dinilai tidak memenuhi ekspektasi rakyat.
Pernyataan ini diungkapkan Immanuel pasca adanya isu reshuffle akibat penggabungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek).
“Ada beberapa menteri secara kinerja menurut kami di luar ekspektasi kita sebagai rakyat,” kata Nuel kepada Kompas TV, Selasa (13/4/2021).
Baca juga: Korban Tenggelam di Sungai Kalimalang Ditemukan di Pintu Air Sipon Bendungan Bekasi
Lima menteri yang dimaksud Immanuel yaitu, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan A. Djalil, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate, serta Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Menurutnya, kelima menteri tersebut layak diganti berdasarkan penilaian track record kinerja mereka selama menjabat di kementerian.
“Misalnya Pak Pratikno, tiga kali melakukan kecerobohan-kecerobohan berkaitan dengan data-data yang disampaikan beliau kepada Presiden. Salah satunya adalah soal omnibus law,” jelas Immanuel.
Immanuel memaparkan, Pratikno pernah membuat pernyataan bahwa kesalahan pasal-pasal yang terdapat dalam draft final Omnibus Law karena salah ketik sehingga secara moral dan akademik itu dianggap sesuatu yang memalukan.
Kemudian, terkait peraturan presiden soal penanaman modal yang pada saat itu dikatakan investasi produksi miras dibolehkan.
Hingga akhirnya Perpres tersebut dicabut oleh Presiden Jokowi karena banyak menuai pro dan kontra dari berbagai kalangan.
Baca juga: Bantu Petani Jambu Mete dan Coklat di Pulau Sumba, Talasi Berikan Pembiayaan dan Pembinaan Langsung
“Ketiga soal impor beras, nah data yang kita terima dan disampaikan berkali-kali ke media ternyata impor beras itu ada selama tiga tahun. Yaitu 2018, 2019, dan 2020,” kata Immanuel.
Padahal, Presiden Jokowi pernah menegaskan tak ada impor beras.
Ia menuturkan, dari data-data yang disampaikan presiden melalui Pratikno menimbulkan asumsi masyarakat bahwa Presiden Jokowi adalah tukang bohong.
Sementara hingga kini belum ada penjelasan lebih lanjut dari Pratikno terkait tudingan tersebut. Kompas TV masih berupaya menghubungi.
Menteri Layak Diganti Versi Survei
Sementara, nama beberapa menteri yang layak direshuffle pun berhembus kencang.
Berbagai lembaga survei pun ramai melakukan riset mengenai siapa saja menteri yang layak untuk direshuffle.
Baca juga: Seorang Pria Beristri Diduga Setubuhi dan Aniaya Anak SMP
Satu di antaranya riset yang dilakukan oleh Lembaga survei Indonesia Political Opinion (IPO).
IPO telah mengeluarkan daftar menteri-menteri dengan kinerja paling memuaskan.
Daftar menteri layak reshuffle versi Survei
1. Yasonna Laoly 54,0 persen
2. Ida Fauziah 46,0 persen
3. Zainuddin Amali 41,2 persen
4. Tjahjo Kumolo 34,0 persen
5. Johnny Plate 29,0 persen
6. Teten Masduki 28,5 persen
7. Syahrul Yasin Limpo 27,0 persen
8. Siti Nurbaya 23,8 persen
9. Airlangga Hartanto 19,3 persen
10. Arifin Tasrif 19,0 persen
11. Bintang Darmawati 15,0 persen
12. Sofyan Djalil 12,1 persen
13. Luhut Panjaitan 9,8 persen
14. Nadiem Makarim 9,7 persen
15. Muhadjir Effendy 9,1 persen
Menteri paling populer:
1. Prabowo Subianto 56 persen
2. Tito Karnavian 43 persen
3. Sandiaga Uno 39 persen
4. Mahfud MD 30 persen
5. Sri Mulyani 29 persen
Menteri berkinerja paling memuaskan:
1. Sri Mulyani 54,7 persen
2. Retno LP Marsudi 50 persen
3. Tri Rismaharini 42 persen
4. Tito Karnavian 38 persen
5. Mahfud MD 34 persen
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul KSP Bocorkan Reshuffle Kabinet Pekan Ini, Berikut Daftar Menteri Layak Direshuffle Menurut Survei, Penulis: Inza Maliana
