Dukung Asta Cita Presiden di Sektor Pendidikan, Ribuan Anak Nasabah PNM Dapat Beasiswa
Akses pendidikan menjadi tantangan bagi keluarga prasejahtera dikarenakan keterbatasan ekonomi sehingga mereka perlu mendapat bantuan beasiswa.
Ringkasan Berita:
- Keluarga prasejahtera di Indonesia harus berhadapan dengan sulitnya akses pendidikan karena keterbatasan ekonomi sehingga membuat anak-anak mereka berisiko putus sekolah.
- Intervensi dari berbagai pihak menjadi penting agar setiap anak memiliki kesempatan sama untuk berkembang demi mengatasi ketimpangan akses pendidikan.
- Kebutuhan intervensi pendidikan menjadi semakin penting mengingat data BPS 2024 menunjukkan angka putus sekolah masih tinggi pada kelompok ekonomi terbawah.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Keluarga prasejahtera di Indonesia harus berhadapan dengan sulitnya akses pendidikan karena keterbatasan ekonomi sehingga membuat anak-anak mereka berisiko putus sekolah.
Intervensi dari berbagai pihak pun menjadi penting agar setiap anak memiliki kesempatan sama untuk berkembang demi mengatasi ketimpangan akses pendidikan.
Terkait hal itu, sebanyak 1.634 siswa dan 76 mahasiswa dari jenjang SD hingga sarjana dapat bantuan lewat Program Beasiswa Anak Nasabah Batch 2 Tahun 2025.
Bantuan dari PT Permodalan Nasional Madani (PNM) ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo, khususnya misi pemerataan akses dan peningkatan kualitas SDM Indonesia.
Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, menyampaikan pemberian beasiswa ini merupakan bentuk keberpihakan PNM kepada keluarga nasabah.
“Kami ingin memastikan bahwa mimpi anak-anak nasabah tidak terhenti karena faktor ekonomi. Pendidikan adalah salah satu jalan keluar dari kemiskinan, dan PNM hadir untuk membuka peluang itu,” ujar Arief lewat keterangan, Jumat (21/11/2025).
Total sepanjang tahun ini, PNM memberikan beasiswa kepada 3.159 anak nasabah di seluruh Indonesia sebagai bentuk dukungan nyata terhadap peningkatan kualitas pendidikan.
Baca juga: Momen Haru Sheila Dara Aisha Menerima Piala Citra di FFI 2025 hingga Vidi Aldiano Menangis Bahagia
Kebutuhan intervensi pendidikan menjadi semakin penting mengingat data BPS 2024 menunjukkan angka putus sekolah masih tinggi pada kelompok ekonomi terbawah.
Sementara UNICEF 2023 mencatat satu dari empat anak keluarga miskin berpotensi tidakmelanjutkan pendidikan tanpa dukungan finansial.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, dalam acara Sarasehan Nasional Jaringan Beasiswa Indonesia, menekankan pentingnya peran beasiswa dalam pembangunan SDM.
“Beasiswa dapat menjadi jembatan strategis dalam mencetak generasi unggul yang siap menghadapi tantangan global. Beasiswa adalah investasi kita untuk Generasi Indonesia Emas 2045,” ujar Pratikno, dikutip dari laman resmi Kemenko PMK.
Melalui program beasiswa ini, selain membantu biaya pendidikan, tetapi juga menjaga motivasi belajar dan membuka akses pendidikan yang lebih tinggi bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera.
Program ini menjadi kontribusi nyata dalam memperkuat fondasi SDM unggul, sejalan dengan agenda pembangunan nasional.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.
| Dukung Pendidikan, Anak-anak Keluarga Prasejahtera Dapat Bantuan Perlengkapan Sekolah |
|
|---|
| 90.000 Siswa Diberi Akses untuk Belajar Coding Oleh Ruangguru dan UOB |
|
|---|
| Ribuan Anak Nasabah PNM Mekaar Bisa Lanjutkan Sekolah Berkat Beasiswa PNM |
|
|---|
| PNM Dorong Pengentasan Kemiskinan Antargenerasi Melalui Beasiswa Pendidikan Bagi Anak Nasabah |
|
|---|
| Kemenkominfo Adakan Seminar Literasi Digital "Rekam Jejak Digital di Ranah Pendidikan" di SMAN 85 |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/Akses-pendidikan-menjadi-tantangan-bagi-keluarga-prasejahtera-di-Indonesia.jpg)