Partai Politik

Cak Imin Dianggap Seperti Tuhan yang Menentukan Semua, 113 DPC Minta PKB Gelar Muktamar Luar Biasa

Ratusan kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di tingkat dewan pimpinan cabang (DPC) menginginkan muktamar luar biasa (MLB).

warta kota
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Sejumlah kader PKB menginginkan muktamar luar biasa (MLB). 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Ratusan kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di tingkat dewan pimpinan cabang (DPC) menginginkan muktamar luar biasa (MLB).

Penyebabnya, ditengarai banyak pelanggaran anggaran dasar dan rumah tangga (AD/ART).

Eks Ketua DPC PKB Jeneponto Andi Mappanturu merasa dizalimi oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Baca juga: Perusahaan Wajib Bayar THR 2021 Penuh dan Tepat Waktu, yang Terlambat Didenda 5 Persen

Sebab, seharusnya ia masih mengemban jabatan hingga 2022.

"Tetapi karena kezaliman Pak Muhaimin yang mengubah AD/ART pada saat muktamar di Bali, di dalamnya sudah tidak demokrasi," tutur Andi kepada Tribun Network, Senin (12/4/2021).

Menurut Andi, Cak Imin seakan ketakukan akan dilengserkan dari kursi ketua umum, sehingga AD/ART partai diubah.

Baca juga: Darmizal Tuding Sosok Ini yang Jerumuskan SBY Daftarkan Merek dan Lukisan Partai Demokrat ke DJKI

Satu di antaranya, DPP sembarangan menunjuk pengurus DPC. Padahal, seharusnya penjaringan nama DPW harus melalui DPC.

"Berdasarkan AD/ART lama Ketua DPW dipilih oleh Ketua DPC."

"Ketua DPC dipilih oleh Ketua PAC."

Baca juga: Yakin Menang Gugatan Soal AD/ART Partai Demokrat, Kubu Moeldoko Minta AHY Fokus Siapkan Rp 100 M

"Tetapi di dalam perzaliman Muhaimin, mengobrak-abrik AD/ART."

"Pemilihan ketua wilayah harus diusulkan oleh masing-masing Ketua DPC, lalu dikirim ke DPP, DPP yang menentukan ini ketua," beber Andi.

Pada realitasnya, ucap Andi, hal ini tidak sesuai AD/ART.

Baca juga: Pleidoi Tak Digubris Hakim, Djoko Tjandra Banding Vonis 4 Tahun 6 Bulan Penjara

Ketua DPW tidak pernah diusulkan oleh DPC, justru langsung ditetapkan oleh DPP.

Karenanya, lanjut dia, demokrasi di PKB sesuai keinginan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mulai luntur.

"Sangat kelihatan keinginan PKB saat didirikan oleh Gus Dur sudah hilang, tidak ada lagi pengaderan."

Baca juga: Aktor Intelektual Kasus Penyiraman Air Keras Tak Terungkap, Novel Baswedan Nilai Polisi Enggan

"Tidak ada lagi pemilihan ketua berdasarkan aspirasi dari bawah, tapi semua ditentukan DPP," ungkapnya.

Hal ini, menurut Andi, yang membuat sekira seraturan DPC ingin diselenggarakannya MLB.

Di Sulawesi Selatan, lanjut dia, sudah mencapai 12 DPC yang berkeinginan MLB.

Baca juga: Ingin TMII Berbasis Konsep 4.0, Kemensetneg Buka Kanal Aspirasi Publik

Total saat ini, di seluruh Indonesia, terdapat 113 DPC dan 10 DPW.

"Kita ingin menyelamatkan PKB."

"Cak Imin ibarat Tuhan yang menentukan semua, tidak mendengarkan aspirasi dari arus bawah," ucap Andi.

Baca juga: Besok Sentra Vaksinasi Bersama BUMN Libur, Beroperasi Hanya Sampai Pukul 14.00 Selama Ramadan

Andi menyebut sudah ada komunikasi dengan petinggi PKB di tingkat pusat untuk MLB tersebut.

"Sudah berjalan dengan orang DPP."

"DPP menyarankan kalau menurut saudara tidak sesuai kebatinan pendiri PKB, silakan."

Baca juga: Diajukan SBY, Begini Proses Pendaftaran Merek dan Lukisan Partai Demokrat ke DJKI Kemenkumham

"Mereka memberikan jalan. Tergantung bagaimana PAC, DPC," sambungnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menegaskan komitmen pemerintah menghidupkan moderasi beragama dalam kehidupan bermasyarakat.

Hal itu ia katakan saat membuka Mukernas dan Munas Alim Ulama PKB, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (8/4/2021), berikut ini isi lengkapnya, dikutip dari setkab.go.id:

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang saya hormati para pimpinan lembaga tinggi negara;

Yang saya hormati para Menteri Kabinet Indonesia Maju;

Yang saya hormati Ketua Dewan Syuro DPP (Dewan Pengurus Pusat) PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) Romo Kiai Haji Dimyati Rois;

Yang saya hormati Ketua Umum DPP (Dewan Pengurus Pusat) PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) Gus Ami, Bapak Abdul Muhaimin Iskandar;

Yang saya hormati Sekjen DPP PKB Bapak Hasanuddin Wahid beserta seluruh jajaran DPP PKB;

Yang saya hormati, yang mulia para alim ulama yang hadir.

Hadir di sini Romo Kiai Manarul Hidayat, Romo Kiai Marzuki Mustamar, Romo Kiai Kafabihi Mahrus, Romo Kiai Haji Ubaidillah Shodaqoh, Romo Kiai Haji Alamudin Rais.

Romo Kiai Haji Saepulloh Maksum, juga Habib Hasan, Habib Bilal, hadir juga Kiai Haji Gus Muwafiq, Kiai Haji Subhan Ma’mun, Kiai Haji Gus Yusuf Chudlori, dan yang lain-lainnya, yang tidak bisa saya sebut satu per satu;

Yang saya hormati seluruh alim ulama peserta Munas baik yang hadir secara langsung maupun yang hadir secara virtual dari seluruh Tanah Air.

Para Wakil Ketua Umum DPP PKB, para Ketua DPW, Ketua DPC dan DPAC PKB seluruh Indonesia;
Hadirin-hadirat yang berbahagia.

Dalam kesempatan yang baik ini, pertama-tama saya ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para kiai.

Para alim ulama atas semua tausiah dan dukungannya terhadap upaya pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid-19.

Dukungan para alim ulama sangat sangat penting sekali, agar semua elemen bangsa bisa saling mendukung dan menopang, saling membantu.

Menjadi sebuah kekuatan yang sangat dahsyat untuk mengatasi segala tantangan bangsa hari ini dan ke depan, yang tidak semakin mudah.

Saya juga ingin menyampaikan terima kasih atas kontribusi besar para alim ulama dalam menjaga persatuan, dalam menjaga kerukunan antar-warga bangsa.

Menjaga keutuhan bangsa dan merawat Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan menebarkan toleransi, menebarkan semangat persaudaraan, serta menjadikan kebinekaan sebagai fondasi persatuan.

Yang mulia para kiai, yang saya hormati Ketua Umum, Bapak-Ibu yang saya hormati.

Pada saat ini kita bekerja keras menangani pandemi dan kita dikejutkan oleh tindakan kekerasan, yaitu terorisme.

Tindakan yang lahir dari cara pandang yang keliru, dari paham yang salah, yang jelas-jelas bertentangan dengan nilai-nilai luhur agama.

Jelas-jelas merupakan kejahatan besar terhadap kemanusiaan, yang mengancam kerukunan kita dalam berbangsa dan bernegara.

Sebagai partai yang ahlussunnah wal jamaah, saya meyakini PKB tidak kendur untuk terus menyemai nilai-nilai moderat, nilai-nilai moderasi, nilai-nilai tawasut, nilai-nilai keseimbangan (tawazun).

Dan terus menebarkan moderasi beragama, menjunjung tinggi toleransi dan kerukunan antar-sesama, sehingga radikalisme, terorisme, tidak ada lagi di negara yang kita cintai ini, Indonesia.

Pemerintah terus berkomitmen untuk selalu menghidupkan moderasi beragama dalam kehidupan bermasyarakat.

Toleransi adalah bagian yang sangat penting dalam moderasi beragama.

Eksklusivitas dan ketertutupan jelas tidak sesuai dengan Bhinneka Tunggal Ika.

Dalam hal ini, sikap pemerintah tegas tidak akan berkompromi terhadap tindakan intoleransi yang merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Yang mulia para alim ulama, hadirin-hadirat yang saya muliakan,

Sejak awal sangat jelas bahwa NU (Nahdlatul Ulama) dan PKB konsisten mengikuti dawuh Hadratus Syekh Kiai Haji Hasyim Asy’ari dan para masyayikh.

Bahwa, agama dan nasionalisme tidaklah bertentangan, namun justru saling menopang satu sama sama lain.

Saya percaya PKB di hari ini, ke depan, dan seterusnya akan terus mewarisi semangat yang mulia tersebut.

Terus memperkuat fondasi keagamaan dan kebangsaan untuk mewujudkan baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.

Saya juga berharap melalui kader-kadernya yang ada di lembaga legislatif maupun di eksekutif, di tingkat pusat maupun di daerah.

PKB akan terus mendorong inovasi, memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengembangkan tata kelola politik dan pemerintahan yang baik dan akuntabel.

Dalam mempercepat peningkatan kesejahteraan rakyat, kesejahteraan masyarakat.

Hal ini akan menjadi bagian dari ikhtiar kita bersama untuk memberikan kemanfaatan seluas-luasnya untuk umat, untuk rakyat, serta untuk bangsa dan negara Indonesia, dan juga untuk kemanusiaan.

Saya rasa itu yang ingin saya sampaikan dalam kesempatan yang baik ini.

Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, Musyawarah Kerja Nasional PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) dan Munas (Musyawarah Nasional) Alim Ulama Partai Kebangkitan Bangsa, siang hari ini saya buka.

Terima kasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. (Dennis Destryawan)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved