Viral Medsos
Viral Video Pria Berseragam Dishub Kota Bekasi hendak Tilang Pengendara Pick-Up, Sopir Melawan
Dalam rekaman video yang beradar di akun instagram @bekasi.terkini, personel Dishub gadungan tengah menghentikan sebuah mobil pick-up berwarna hitam.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Sebuah video viral di media sosial (medsos) pria berseragam Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi diduga hendak menilang mobil pick up.
Pria berseragam Dishub Kota Bekasi itu hendak menilang mobil pick up di kawasan Harapan Indah, Bekasi.
Namun belakangan pria berseragam Dishub itu dipastikan personel gadungan.
Dalam rekaman video yang beradar di akun instagram @bekasi.terkini, personel Dishub gadungan tengah menghentikan sebuah mobil pick-up berwarna hitam.
Baca juga: Pesan Mendalam Eti yang Suaminya Meninggal Dunia Setelah Divaksin Covid-19
Baca juga: Rp300 Ribu Sekali Main, Ini Pengakuan Janda Muda Awal Mula Terjerumus Prostitusi di Tangerang
Baca juga: Menabrak dan tidak Menolong Korban,Pengendara Fortuner yang Acungkan Pistol Terancam 3 Tahun Penjara
Dalam keterangan unggahan diduga hendak menilang pengemudi pick-up ketika melintas di Jalan Harapan Indah, Kota Bekasi, Minggu (4/4/2021) sore.
Dikutip dari TribunJakarta, terlihat pria berseragam Dishub itu tengah berbicara dengan perekam video, dia berusaha menjelaskan maksud dan tujuannya menghentikan mobil pick-up.
"Tapi plat-nya belum jadi," kata oknum pria berseragam Dishub.
"Surat apanya bang belom jadi?," tanya perekam video yang langsung ditempali oleh pria diduga pengemudi pick-up "surat jalannya,"
"Ini harus pake surat jalan?, ini apa ini," sahut perekam video ke arah pria berseragam Dishub Kota Bekasi.
Namun ketika dicecar, pria berseragam Dishub Kota Bekasi itu malah berjalan ke arah sepeda motornya. Dia lantas kabur meninggalkan lokasi sambil terus diteriaki oleh perekam video.
"Woi..woi.. kabur woi..," suara perekam video yang berusaha mengejar pria berseragam Dishub Kota Bekasi.
Menanggapi video tersebut, Kepala Bidang Pengendalian dan Operasional (Dalops) Dishub Kota Bekasi Ikhwanudin mengatakan, pria dalam video itu merupakan personel gadungan.
"Jadi saya simpulkan itu gadungan, karena tidak ada anggota saya yang seperti itu, saya sudah kumpulkan semua petugas penindak," kata Ikhwanudin.
Dia memastikan, atribut yang digunakan pria dalam video itu berbeda dengan standar yang digunakan Dishub Kota Bekasi.
"Untuk yang asli pasti ada nama (personel) dan logo Dishub Kota Bekasi, saya peringatkan kepada anggota saya, gunakan atribut yang sesuai dengan peraturan, lengkap, nama dan logo tercantum," tegasnya.
Menurut Ikhwanudin, oknum pria berseragam Dishub gadungan itu bertindak sendiri. Selain itu, dia beraksi di daerah perbatasan antara Kota dan Kabupaten Bekasi.
"Saya sudah perintahkan, untuk dicari orang itu, supaya dia tidak berkeliaran dan bisa kita tindak tegas," ucapnya.
Baca juga: Orangtua Baru Sadar Zakiah Aini Terpapar Paham Radikalisme Setelah Mengecek Akun Instagram-nya
Baca juga: Mulai 1 April 2021 di 4 Bandara Ini Mulai Bisa Menggunakan Genose C19 untuk Syarat Penumpang Pesawat
Baca juga: Cerita Rakim, Kasudin Bina Marga Jakpus yang Dipuji Setinggi Langit Saat Pamit Pensiun dengan Anies
Viral Video Bentrokan Warga dengan Pekerja Tambang
Video viral lainnya terdapat pada dua kelompok massa terlibat bentrok buntut persoalan jalan di Dusun Tanjung Agung , Kecamatan Muko Muko Bathin VII, Muara Bungo.
Hingga saat ini, masalah yang terjadi antara warga dengan perusahaan belum menemui titik temu.
Seperti diketahui, pada bentrokan yang terjadi pada Kamis (1/4/2021) lalu, melibatkan warga sejumlah dusun dengan pekerja perusahaan tambang PT KBPC dan perkebunan sawit milik PT SKU di Dusun Tanjung Agung , Kecamatan Muko Muko Bathin VII, Muara Bungo, Kamis (1/4/2021.
Warga sebelumnya memblolade akses jalan menuju ke areal pertambangan.
Bahkan, jurnalis yang meliput di lapangan turut menjadi korban.
Dilaporkan, sedikitnya dua jurnalis televisi nasional terluka bahkan kendaraan milik mereka rusak.
"Sekarang mereka sedang membuat laporan di kepolisian. Mobil mereka dirusak. Saya sendiri terluka tertimpuk batu," ujar Yan, jurnalis yang turut menjadi korban saat meliput peristiwa tersebut melalui pesan tertulisnya
Baca juga: Kasus Mafia Tanah Terungkap, Polda Banten Raih Penghargaan dari Lemkapi, Berikut Pernyataan Kapolda
Baca juga: Heboh Jalan Tambang Batubara di Bungo Diprotes Warga, Kini Ada Dua Pihak Saling Klaim Miliki Lahan
Dia mengatakan, aksi itu berawal dari permasalahan jalan desa yang menjadi akses ke perusahaan tambang dan sawit.
Warga mengklaim, perusahaan tidak memberikan kontribusi kepada warga sebagai kompensasi jalan desa dilintasi truk-truk milik perusahaan.
Massa yang mengatasnaman warga dari lima desa di Kecamatan Muko- Muko Bathin VII dan aliran Sungai Batang Bungo, Kabupaten Bungo pun melakukan aksi dengan memasang portal di jalan.
Aksi dimulai pukul 14.00.
Beberapa angkutan batubara mulai mengantre di sepanjang jalan karena tidak bisa lewat portal besi yang sudah terpasang.
Baca juga: Pernyataan Kapolri Soal Usut Tuntas Mafia Tanah, Disambut Gembira Pejuang Pencari Keadilan
Baca juga: Kasus Mafia Tanah Jadi Sorotan, Guru Besar Hukum Pidana UI Ingatkan Soal Opini Menyesatkan
Tak berselang lama masa dari pekerja PT KBPC khusus dari stopel batubara pal 6 melintas mengunakan angkutan truk Tronton dan L 300 dengan jumlah ratusan dari arah Sijau lintas Bungo-Merangin.
Sekira pukul 17.00 Wib, sejumlah truk milik perusahaan yang bermuatan masa datang dengan kecepatan tinggi.
Mereka datang dari arah tambang melewati jalur dari desa Dusun Baru Pusat jalo.
Bentrok langsung pecah karena rombongan mobil ini menabrak portal besi yang dipasang oleh massa dari desa.
Tidak hanya menabrak portal, massa yang berada di atas truk pengangkut batu bara juga melakukan perlawanan kepada warga desa menggunakan benda keras, kayu, botol minuman dan lainnya.
Kedua kelompok pun terlibat saling serang.
Beberapa kendaraan angkutan batubara yang ditinggalkan oleh sopir menjadi bulanan masa dari desa
Akhirnya, kedua masa berhasil dibubarkan setelah kekuatan pengamanan dari pihak polres terus bertambah dibantu personil dari Kodim 0426 Bute. Kedua pihak yang bentrok digiring keluar lokasi.
Baca juga: Terlibat Bentrok Berdarah dengan Pendekar PSHT, 3 Anggota Kelompok Kupang Dilarikan ke Rumah Sakit
Baca juga: Markas Pemuda Pancasila Cibodas Digrebek, Polisi: Jadi Tempat Jualan Miras dan Pesta Sabu
Warga setempat menuntut perusahaan pemilik tambang untuk menepati janji yang pernah disampaikan.
Warga juga menyinggung adanya upaya-upaya 'kriminalisasi' yang dilakukan kepada warga terkait sengeketa jalan itu.
Warga ingin tidak ada penyerobotan yang dilakukan secara sepihak.
Seperti diketahui, persoalan mafia tanah sedang mendapatkan sorotan serius dari pemerintah setelah Presiden Jokowi memberikan perintah untuk menumpas mafia tanah.
Perintah dari presiden buntut mencuatnya sejumlah kasus penyerobotan tanah, bahkan tidak sedikit yang berujung pada keributan.
Kapolri bahkan memerintahkan jajarannya untuk tidak segan menindak para pelaku mafia tanah.
Mardedi Susanto, salah satu tokoh Pemuda Batang Bungo dalam video yang diterima menjelaskan, warga merasa tidak terima, karena perusahaan mengklaim jalan milik Masyarakat Dusun Tanjung Agung tersebut sebagai milik perusahaan KBPC.
"Kami tidak terima kalau pihak PT KBPC seenaknya mengakui jalan ini dimiliki perusahaan, karena di sini juga ada hak masyarakat atas jalan ini. Jalan ini jelas milik masyarakat.
"Dan sepengatahuan kami, pembangunan jalan dulunya dilakukan oleh Pak Djendri Djusman bahkan sebagian jalan ini milik beliau," kata Mardedi Susanto
Menurut Mardedi, Semenjak PT KBPC berdiri, tidak ada sedikitpun memberikan kontribusi kepada warga setempat.
Bahkan, warga mengkau selama ini sering dihalang-halangi untuk melintas jalan tersebut.
"Yang sedihnya lagi ada beberapa tanah warga diwilayah ini, telah diserobot oleh pemilik PT KBPC bahkan ironis sampai dilaporkan kepihak kepolisian dengan tuduhan pemalsuan dokumen sertifikat tanah," ucapnya
Adapun aksi penutupan akses jalan yang dilakukan, kata dia, bertujuan agar perusahaan bersedia mau berdialog dengan warga untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi.
Artikel ini tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Viral Oknun Petugas Tilang Mobil Pick-up, Kabid Dalops Dishub Bekasi: Saya Simpulkan Itu Gadungan
Penulis: Yusuf Bachtiar