Nadiem Makarim: Kalau Enggak Berani Ambil Risiko Mending Jangan Memimpin

Begitu pula mengemban amanah menjadi menteri di Indonesia, tak pernah menjadi cita-cita Nadiem.

Warta Kota/Rizki Amana
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menceritakan dirinya tidak pernah bercita-cita menjadi seorang entreprenuer seperti saat membangun PT Gojek Indonesia. 

Awalnya Nadiem menekankan anak-anak muda saat ini harus beradaptasi dan memiliki kemampuan menjadi pembelajar sepanjang hayatnya.

"Jadinya anak-anak kita sekarang punya ekspektasi, kalau saya sudah dapat sarjana, ya udah saya masuk karier, terus bakal dapat kerjaan."

"Itu adalah asumsi yang sangat salah."

Baca juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19 Indonesia 5 April 2021: Dosis Pertama 8.772.081, Suntikan Kedua 4.149.587

"Anak-anak sekarang harus belajar mencintai belajar," ucapnya.

Menurutnya, belajar menjadi hal yang masih memiliki keterkaitan dengan budaya membaca.

Sebab, jika tidak bisa belajar melalui program formal, maka membaca menjadi salah satu jalan anak-anak mempelajari sesuatu.

Baca juga: Usai Divaksin, Polisi dan Tenaga Kesehatan Dapat Imunomodulator Stimuno untuk Jaga Imun Tubuh

"Kalau anak-anak kita tidak punya budaya membaca, nomor satu kan belajar itu dari buku, membaca."

"Kedua itu belajar dari manusia lain, mentorship, webinar atau workshop atau di sekolah formal."

"Kalau dia tidak punya budaya membaca dan tidak mengedukasi dirinya secara mandiri, itu bahaya luar biasa."

Baca juga: Ibu Jual Putri Kandung ke Hidung Belang, Tarif Rp 400 Ribu Sekali Kencan, Bisnis Digelar di Rumah

"Jadi kalau adik-adik sampai sekarang ini belum biasa membaca buku."

"Misal satu buku setiap beberapa minggu, atau beberapa buku per bulan, ini merupakan suatu pola yang harus segera berubah," beber Nadiem.

Nadiem menekankan pentingnya kemampuan kolaborasi dan bekerja dalam tim, pada perubahan disrupsi teknologi ini.

Baca juga: Pemerintah Bolehkan Salat Tarawih dan Id Berjemaah di Masa Pandemi, Asal Penuhi Syarat Ini

Anak-anak muda, nilai Nadiem, harus bisa berkolaborasi dengan sesama rekannya, bagaimana mengerjakan sesuatu untuk mencapai goal bersama.

Menurutnya, hal itu jauh lebih penting daripada anak-anak melakukan pendalaman akademis yang sangat mendalam.

Penting juga, kata Nadiem, untuk menyadari dari semua kompetensi, yang sangat penting bagi anak muda adalah fokus untuk mencicipi berbagai macam disiplin.

Baca juga: Kasus Aktif Covid-19 Indonesia Sudah Satu Digit tapi Angka Kematian Masih di Atas Rerata Dunia

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved