Berita Regional
Bentrokan Pecah saat Ratusan Warga Tutup Akses ke Lokasi Tambang di Bungo, Jurnalis Ikut Jadi Korban
Bentrokan terjadi antara warga Dusun Tanjung Agung, Kecamatan Muko Muko Bathin VII, Muara Bungo dengan pekerja dari PT KBPC
Kedua kelompok pun terlibat saling serang.
Beberapa kendaraan angkutan batubara yang ditinggalkan oleh sopir menjadi bulanan masa dari desa
Akhirnya, kedua masa berhasil dibubarkan setelah kekuatan pengamanan dari pihak polres terus bertambah dibantu personil dari Kodim 0426 Bute. Kedua pihak yang bentrok digiring keluar lokasi.
Baca juga: Terlibat Bentrok Berdarah dengan Pendekar PSHT, 3 Anggota Kelompok Kupang Dilarikan ke Rumah Sakit
Baca juga: Markas Pemuda Pancasila Cibodas Digrebek, Polisi: Jadi Tempat Jualan Miras dan Pesta Sabu
Berawal dari klaim perusahaan
Warga setempat menuntut perusahaan pemilik tambang untuk menepati janji yang pernah disampaikan.
Warga juga menyinggung adanya upaya-upaya 'kriminalisasi' yang dilakukan kepada warga terkait sengeketa jalan itu.
Warga ingin tidak ada penyerobotan yang dilakukan secara sepihak.
Seperti diketahui, persoalan mafia tanah sedang mendapatkan sorotan serius dari pemerintah setelah Presiden Jokowi memberikan perintah untuk menumpas mafia tanah.
Perintah dari presiden buntut mencuatnya sejumlah kasus penyerobotan tanah, bahkan tidak sedikit yang berujung pada keributan.
Kapolri bahkan memerintahkan jajarannya untuk tidak segan menindak para pelaku mafia tanah.
Mardedi Susanto, salah satu tokoh Pemuda Batang Bungo dalam video yang diterima menjelaskan, warga merasa tidak terima, karena perusahaan mengklaim jalan milik Masyarakat Dusun Tanjung Agung tersebut sebagai milik perusahaan KBPC.
"Kami tidak terima kalau pihak PT KBPC seenaknya mengakui jalan ini dimiliki perusahaan, karena di sini juga ada hak masyarakat atas jalan ini. Jalan ini jelas milik masyarakat.
"Dan sepengatahuan kami, pembangunan jalan dulunya dilakukan oleh Pak Djendri Djusman bahkan sebagian jalan ini milik beliau," kata Mardedi Susanto
Menurut Mardedi, Semenjak PT KBPC berdiri, tidak ada sedikitpun memberikan kontribusi kepada warga setempat.
Bahkan, warga mengkau selama ini sering dihalang-halangi untuk melintas jalan tersebut.
"Yang sedihnya lagi ada beberapa tanah warga diwilayah ini, telah diserobot oleh pemilik PT KBPC bahkan ironis sampai dilaporkan kepihak kepolisian dengan tuduhan pemalsuan dokumen sertifikat tanah," ucapnya
Adapun aksi penutupan akses jalan yang dilakukan, kata dia, bertujuan agar perusahaan bersedia mau berdialog dengan warga untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/warga-menutup-akses-jalan-yang-sering-digunakan-oleh-truk-truk-milik-perusahaan-tambang.jpg)