Aksi Terorisme
Warga Diminta Menjauh, Polisi Ledakkan Bom di Rumah Terduga Teroris di Condet
Akses jalan yang berada persis di belakang rumah terduga teroris juga ikut ditutup sementara oleh polisi.
Penulis: Junianto Hamonangan |
Di saat bersamaan, ada umat juga mulai berdatangan untuk mengikuti misa ketiga yang akan digelar pada pukul 11.00 WITA.
“Perkiraan bom bunuh diri terjadi pukul 10.30 WITA."
"Persis terjadi sesudah kami selesai misa kedua."
Baca juga: Konstruksi Hukum Kasus Korupsi Pengadaan 3 Unit QCC yang Menjerat RJ Lino, Berawal dari Lelang Gagal
"Jadi umat yang ikut misa kedua sudah pada pulang,” ujar Pastor Wilhelminus Tulak saat diwawancarai via telepon oleh Kompas TV dalam Program Breaking News, Minggu (28/3/2021).
Gereja Katedral Makassar memliki berapa pintu masuk dan pintu keluar, sehingga tidak terjadi konsentrasi di satu titik.
Ledakan terjadi ketika petugas keamanan Gereja Katedral Makassar menahan dua orang yang sedang mengendarai satu sepeda motor, dan ingin masuk ke dalam lingkungan gereja.
Baca juga: Dihitung Ahli ITB, RJ Lino Diduga Rugikan Negara 22,8 Ribu Dolar AS dari Biaya Pemeliharaan QCC
Petugas keamanan Gereja menahan dua orang itu di pintu masuk depan gereja, sebelum bom bunuh diri meledak.
“Ketika umat pada pulang dan ada yang berdatangan, datanglah pelaku bom bunuh diri itu naik motor, akan masuk ke lokasi gereja.”
“Tetapi sudah diamati oleh petugas kami, lalu menahan di depan pintu masuk dan di situlah terjadi ledakan.”
Baca juga: Pedang dan Badik di Mobil Kuasa Hukum Rizieq Shihab Sudah Ada Sejak 2001, Katanya Suvenir dari Klien
“Menurut penuturan petugas keamanan Gereja, dia sudah melihat ada dua orang mencurigakan."
"Lalu diamati dan ternyata betul nekat masuk ke dalam lokasi gereja tetapi ditahan ” bebernya.
Ledakan bom bunuh diri membuat kaca pecah di gereja dan di hotel di dekat Gereja Katedral Makassar.
Dia menjelaskan ada sejumlah umatnya yang berada di lokasi kejadian ledakan, luka-luka akibat terkena pecahan kaca gedung gereja.
Perintah Kapolri
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta masyarakat tidak cemas, usai terjadi aksi teror bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021) pagi.
Kata Listyo, kepolisian melalui jajaran Tim Densus 88 Antiteror selalu mengawasi gerak-gerik para kelompok teroris.
"Saya harapkan agar masyarakat seluruhnya tenang, tidak usah panik."
Baca juga: Penolakan Megawati Dianggap Senjata Pamungkas Akhiri Polemik Wacana Jabatan Presiden Tiga Periode
"Karena kami, kepolisian, Densus terus mengikuti gerakan mereka," ujar Listyo saat meninjau lokasi kejadian, dilansir dari Live Kompas TV, Senin (29/3/2021).
Usai ledakan bom bunuh diri yang terjadi di Makassar, Listyo Sigit langsung menginstruksikan Tim Densus 88 Antiteror untuk mengejar dan menangkap para pelaku.
Listyo bahkan tidak segan memerintahkan Tim Densus 88 Anti-teror untuk mengambil tindakan tegas bila kelompok teroris melawan.
Baca juga: Tolak Jabatan Presiden Tiga Periode, Jokowi Diprediksi Bakal Jadi King Maker pada Pilpres 2024
"Yang penting jangan sampai ada ledakan lagi."
"Masyarakat harus diamankan, tangkap mereka, lakukan tindakan tegas kalau mereka melawan," tegas Listyo.
Ledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar mengakibatkan dua orang meninggal dunia.
Baca juga: Mudik Lebaran Dilarang tapi Turis Asing Boleh Masuk, Luhut: Supaya Jangan Terlalu Lama Pengangguran
Dua orang yang meninggal dunia itu diduga kuat sebagai pelaku utama.
Setelah melakukan olah TKP, kepolisian memastikan bahwa dua pelaku pengeboman menggunakan bom panci.
"Ledakan yang terjadi adalah ledakan suicide bom, dengan menggunakan bom jenis bom panci," terang Listyo. (*)