Aksi Terorisme
Warga Diminta Menjauh, Polisi Ledakkan Bom di Rumah Terduga Teroris di Condet
Akses jalan yang berada persis di belakang rumah terduga teroris juga ikut ditutup sementara oleh polisi.
Penulis: Junianto Hamonangan |
Motor dengan nomor polisi DD 5984 MD tersebut tampak hancur.
Baca juga: Kecanduan Narkoba, Pria Ini Begal Handphone Lalu Dijual, Hasilnya Buat Beli Sabu
Menurut Argo, identitas laki-laki tersebut berinisial L, sedangkan yang wanita berinisial YSF, dan pekerjaan mereka adalah swasta.
"Penyelidikan masih terus dilakukan, termasuk mengungkap pelakunya lainnya," ujar Argo.
Argo mengatakan, sejumlah tempat sudah digeledah untuk mencari bukti lainnya, termasuk rumah pelaku.
Baca juga: Effendi Simbolon: Megawati Kromosom PDIP, di Kos-kosan Sebelah Pendirinya Masih Dipertentangkan
"Kita tunggu hasil kerja anggota di lapangan." "
"Kami berharap semua dapat diungkap dengan jelas," tuturnya.
Menurut Argo, pelaku merupakan bagian dari kelompok JAD yang pernah melakukan pengeboman di Jolo, Filipina.
Baca juga: Partai Demokrat Tuding KLB Deli Serdang Hanya Soal Dendam Nazaruddin karena Tidak Dilindungi SBY
"Pelaku berafiliasi dengan JAD," ucapnya.
Sementara, jumlah korban luka akibat bom bunuh diri yang masih dirawat di rumah sakit tinggal 15 orang.
13 di antaranya di rawat di RS Bhayangkari Makassar, dan 2 lainnya di RS Siloam.
"Dari 19 korban luka saat ini tinggal 15 orang. 4 lainnya diperbolehkan pulang menjalani rawat jalan," tuturnya.
Minggu Palma
Wilhelminus Tulak, pastor di Gereja Katedral Makassar, menjelaskan kronologi ledakan bom bunuh diri di depan pintu masuk gereja itu, Minggu (28/3/2021).
Pastor Wilhelminus Tulak menyebut ledakan terjadi sekitar pukul 10.30 WITA.
Saat itu umat dan pastor sudah selesai melaksanakan misa kedua Minggu Palma di Gereja Paroki Katedral Hati Yesus Yang Mahakudus.
Baca juga: Akhirnya Ditahan KPK, RJ Lino: Saya Senang Sekali Setelah Lima Tahun Menunggu