Kasus Penembakan

Dari Reka Ulang, Terkuak Anggota TNI Menjadi Korban Pertama yang Ditembak di RM Cafe

Hal itu terungkap dalam rekontruksi yang digelar Polda Metro Jaya di tempat kejadian perkara (TKP) Senin (29/3/2021).

Penulis: Desy Selviany | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Desy Selviany
Sejumlah anggota TNI dan Polisi saksikan reka adegan di Raja Mura Kafe, di Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (29/3/2021) 

WARTAKOTALIVE.COM, CENGKARENG -Anggota TNI Sinurat menjadi korban pertama yang ditembak oknum polisi Bripka Cornelius di Raja Mura (RM) Cafe, Cengkareng Timur, Cengkareng, Jakarta Barat.

Korban Sinurat mendapatkan luka tembakan sebanyak dua kali.

Hal itu terungkap dalam rekontruksi yang digelar Polda Metro Jaya di tempat kejadian perkara (TKP) Senin (29/3/2021).

Dalam rekontruksi tersebut, dijelaskan bahwa Sinurat saat itu diminta manajer kafe Hutapea untuk menagih bil ke tersangka Bripka Cornelius. 

Baca juga: Buntut Penembakan Anggota TNI oleh Bripka CS, Kapolri Keluarkan 5 Instruksi Melalui Surat Telegram

Baca juga: Doran, Pegawai Kafe Korban Penembakan Bripka CS,Tulang Punggung Keluarga Tinggalkan Istri dan 2 Anak

Ketika itu Cornelius masih dalam keadaan mabuk saat kafe RM hendak tutup.

Kemudian korban Sinurat menghampiri meja kasir. Saat itu tersangka Cornelius tengah bertanya kepada saksi Intan jumlah tagihannya di kasir.

Kemudian dijelaskan saksi Intan bahwa jumlah tagihan Cornelius sejumlah Rp3.335.000.

Ketika itu Cornelius berada di bagian luar meja kasir. 

Di meja kasir, baik Cornelius dan Sinurat sempat berdebat. Perdebatan keduanya terjadi di adegan ke-21.

"Korban Sinurat debat dengan tersangka Cornelius di sisi luar meja kasir," ujar penyidik dalam reka adegan.

Kemudian, saksi Peggy Saputra menghampiri Cornelius dan memintanya tenang. Ketika itu Cornelius sempat ditarik menjauh dari meja kasir ke arah samping panggung live music.

Baca juga: Kader Jumantik di Ciracas Tertembak saat Cek Jentik Nyamuk, Lurah Desak Polisi Tangkap Pelaku

Peggy juga meminta Cornelius untuk selesaikan masalah tagihan pembayarannya.

Kemudian korban Sinurat duduk di sofa salah satu kafe. Setelah itu manajer kafe Hutapea menghampiri tersangka dan meminta Cornelius agar menyelesaikan tagihannya.

Di tengah upaya penagihan itu, tiba-tiba saja Cornelius mengeluarkan senjata api jenis revolver dari tas pinggangnya. Ia mengarahkan senjata api tersebut ke arah korban Sinurat.

Melihat hal itu, Peggy memeluk Cornelius dari belakang.

Baca juga: Profil Kilang Minyak Pertamina Balongan yang Tersohor di Dunia, Apa Fungsi dan Kegiatan Bisnisnya?

Namun begitu, Cornelius tetap menembakan senjata apinya kepada Sinurat.

"Cornelius tembakan senjata api miliknya ke korban Sinurat," kata penyidik.

Hal itu membuat Sinurat terjatuh. Tidak puas dengan tembakan pertama, Cornelius kembali menembakan senjata apinya ke Sinurat untuk kedua kalinya.

Mendengar tembakan, para saksi yang berada di RM kafe pun berhamburan. 

Sebagian ada yang berlari ke luar kafe, sebagian ada yang bersembunyi di belakang sofa, dan ada juga yang berlari ke kantor RM Kafe untuk berlindung.

Selain menembak Sinurat, Cornelius juga menembak manajer kafe Hutapea, kasir kafe Doran S Manik, dan bartender Ferry Saut Simanjuntak.

Baca juga: Penembakan Misterius Teror Warga Perumahan Bukit Serpong Mas Tangsel, Polisi Enggan Berkomentar

Baca juga: Penembakan 6 Anggota FPI Disebut Pelanggaran HAM Berat, Mahfud MD Minta Bukti, Bukan Keyakinan

Dari keempat korban yang ditembak, hanya Hutapea yang selamat dari tembakan tersebut.

Diketahui sebelumnya insiden penembakan di RM Kafe Peristiwa yang terjadi Kamis (25/2/2021) sekira pukul 02.00 WIB dipicu dari Bripka CS yang menolak membayar tagihan minuman senilai Rp3,3 juta.

Ia pun terlibat cekcok dengan pegawai kafe dan anggota TNI yang berada di lokasi. Di tengah cekcok, Bripka CS mengeluarkan tembakan dan mengenai empat orang.

Tiga orang tewas dan satu orang alami luka akibat insiden tersebut.

Saat ini Bripka CS sudah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus tersebut. 

Tinggalkan dua anak

Praka Martinus Riski Kardo Sinurat (30), anggota TNI yang menjadi korban penembakan oknum anggota Polri, Bripka Cornelius Siahaan tercatat sebagai anggota Kostrad TNI AD. 

Dandenma Kostrad Kolonel Inf Wahyu Dili Yudha Irawan mengatakan, sebelumnya Praka Martinus Riski Kardo Sinurat tercatat berdinas di lingkungan Kostrad TNI AD. 

“Korban anggota Tamtama dari Kompi Pengawal (Kostrad)," kata Wahyu di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (25/2/2021), terkait sosok Praka Martinus Riski Kardo Sinurat.

Video: Kapolda Pastikan Bripka CS Pelaku Penembakan di Cengkareng Dipidana

Korban yang tewas tertembak bersama dua pegawai kafe, Doran Manik (39) dan Feri Saut Simanjuntak itu meninggalkan seorang istri dan dua orang anak yang masih kecil.

"Almarhum meninggalkan dua orang anak, satu laki-laki umur setahun dan yang perempuan umur 3 tahun,” ucap Wahyu. 

Sementara itu jenazah Praka Martinus bakal disemayamkan di rumah duka di Kecamatan Cisoka, Tangerang untuk kemudian dimakamkan di Medan, Sumatera Utara, Jumat (25/2/2021). 

Baca juga: Terungkap, Kafe RM Lokasi Terjadinya Insiden Penembakan Tiga Orang di Jakarta Barat Langgar Prokes

Baca juga: Pangdam Jaya Instruksikan Prajuritnya Tak Terprovokasi Penembakan 1 Anggota TNI oleh Bripka CS

"Dari rumah duka akan diterbangkan ke Medan, ke daerah Tapanuli Utara melalui bandara udara Silangit. Kemudian sampai di sana pemakaman diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan," ujarnya.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved