Partai Politik
Bagi-bagi Duit di KLB Deli Serdang, Apa Jabatan Nazaruddin di Partai Demokrat Kubu Moeldoko?
Dia menyebutkan, posisi tersebut sudah diisi orang lain. Meski demikoan, Jhoni tak ingin mengungkap detailnya ke publik.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Muhammad Nazaruddin diisukan menjabat Bendahara Umum (Bendum) DPP Partai Demokrat kubu Moeldoko.
Jabatan tersebut pernah diembannya di bawah Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono.
Namun, hal itu dibantah oleh Jhoni Allen Marbun, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Demokrat kubu Moeldoko.
Baca juga: Dianggap Berjasa dalam Kemajuan MA, Hakim Cuma Vonis Nurhadi 6 Tahun Penjara
"Bukan (Nazaruddin sebagai Bendum)," kata Sekjen PD versi KLB Jhoni Allen Marbun di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (11/3/2021).
Dia menyebutkan, posisi tersebut sudah diisi orang lain. Meski demikoan, Jhoni tak ingin mengungkap detailnya ke publik.
Lebih jauh, Jhoni mengatakan struktur kepengurusan DPP Demokrat hasil KLB Sumut sudah ditetapkan.
Baca juga: Kasus Unlawful Killing 6 Anggota FPI Naik Status ke Penyidikan, 3 Polisi Belum Jadi Tersangka
Ada pun pengumuman bakal disampaikan setelah diresmikan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).
"Nanti dokumen yang menjawabnya," ujar dia.
Sebelumnya, Kubu Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) menanggapi soal kepengurusan PD yang diketuai oleh Moeldoko tersebut.
Baca juga: Kasus Unlawful Killing Disidik Bareskrim, FPI Berharap Pelaku dan Komandannya Jadi Tersangka
Terutama, soal isu yang berembus mantan Bendahara Partai Demokrat Muhammad Nazarudin.
"Masalah siapa-siapa yang pengurus saya belum tahu, mereka yang menilai."
"Apakah Pak Nazarudin waktu divonis dihilangkan hak politiknya berapa tahun, enggak tahu," kata Kepala Badan Komunikasi Publik DPP Partai Demokrat versi KLB Razman Nasution, saat konferensi pers di Dapur Sunda, Jakarta Selatan, Selasa (9/3/2021).
Baca juga: ICW Nilai Dua Jenderal Polri di Kasus Djoko Tjandra Harusnya Dibui Seumur Hidup, Ini 3 Alasannya
Namun, Razman mengatakan hanya dirinyalah yang baru diberitahu soal status dirinya.
"Saya sudah diberitahu, harus tampil di hadapan saudara-saudara."
"Saya sebagai Ketua Badan Komunikasi PD, saya bisa cakap-cakap," beber Razman.
Baca juga: TP3 Juga Pernah Datangi Komnas HAM, tapi Ketika Diminta Bukti Dijawab Cuma Punya Analisa
Mantan Wakil Ketua DPC Partai Demokrat Kota Kotamobagu Gerald Pieter Runtuthomas yang ikut KLB Deli Serdang, sebelumnya bersaksi Nazaruddin turut memberikan sejumlah uang kepada peserta KLB.
Pemberian uang oleh M Nazaruddin, kata Gerald, dilakukan guna mengobati rasa kecewa para peserta KLB yang sudah terlanjur dijanjikan uang besar.
HAl itu disampaikan Gerald melalui video yang ditayangkan di hadapan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) serta pengurus DPD dan DPC Partai, di Kantor DPP Partai Demokrat.
Baca juga: Sayangkan PTTUN Kabulkan Banding Jaksa Agung, Komnas HAM: Padahal Semangatnya Agar Hati-hati Bicara
Dalam video tersebut, Gerald membeberkan kronologi bagaimana dirinya bisa mengikuti komplotan KLB Deli Serdang.
Dirinya mengaku awalnya diajak oleh mantan kader Demokrat bernama Veckey Gandey, namun ajakan tersebut sempat ditolak.
Kendati demikian, Vecky kembali membujuk Gerald dengan iming-iming akan dikasih uang sebesar Rp 100 juta jika mau mengikuti KLB tersebut.
Baca juga: Sekretaris Pribadi Ungkap Edhy Prabowo Biasa Simpan Uang Tunai Hingga Rp 10 Miliar di Rumah Pribadi
"Saya ikut (KLB) karena diiming-imingi uang besar Rp 100 juta."
"Yang pertama kalau sudah datang di lokasi akan mendapatkan 25 persen dari Rp 100 juta, yaitu Rp 25 juta," ungkap Gerald saat Konferensi Pers Testimoni Peserta KLB Abal-Abal, di Gedung DPP Partai Demokrat, Senin (8/3/2021).
Kendati demikian, saat acara selesai, Gerald mengaku hanya diberikan uang Rp 5 juta.
Baca juga: Sespri Wanita Baru Kerja Sebulan, Edhy Prabowo Biayai Sewa Apartemennya Rp 160 Juta per Tahun
Atas peristiwa itu, dia mengaku merasa menyesal karena sudah dikelabui.
"Saya hanya mendapatkan uang Rp 5 juta dari hasil KLB, kami memberontak karena tidak sesuai harapan," ucapnya.
Mendengar ada kekecewaan, kata Gerald, dirinya lalu dipanggil oleh mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin.
Baca juga: ICW Desak Polri Pecat Dua Jenderal Polisi, Kadiv Propam Jelaskan Aturannya
"Tiba-tiba (saya) dipanggil dan ditambahin uang Rp 5 juta oleh Bapak M Nazarudin," bebernya.
Lebih jauh, Gerald mengatakan, Nazaruddin kembali melakukan hal serupa kepada kader dari daerah lain, yang juga merasa kecewa atas perjanjian tersebut.
Satu di antaranya, kata dia, ada dari peserta dari Papua dan Sulawesi Utara.
Baca juga: Ogah Lewat Zoom, Rizieq Shihab Minta Dihadirkan Langsung di Pengadilan Saat Sidang Perdana
"Mereka (para kader) melakukan lagi pemberontakan, tiba-tiba diamankan oleh Pak Nazaruddin."
"Begitu juga daerah lain, terakhir Sulawesi Utara, salah satunya saya," tuturnya.
Eks Wakil Ketua DPC Kotamobagu ini mengaku menyesal dan menyampaikan permohonan maaf kepada AHY, serta Ketua DPD Sulawesi Utara Moor Bastian, dan Ketua DPC Kotamobagu Ishak Sugeha.
Baca juga: Setelah B117 Kini Muncul Mutasi Covid-19 N439K, Lebih Bahaya, Bisa Mengakali Vaksin
"Saya mohon maaf sebesar-besarnya dengan keterlibatan saya tanpa pamitan sama ketua, tanpa minta persetujuan, tanpa minta SK."
"Saya sudah melangkahi ketua datang ikut kongres dengan ajakan Bapak Veckey karena iming-iming uang gede," akunya. (Reza Deni)