Virus Corona
IDI Anjurkan Semua Jendela Ruangan Dibuka Selama Pandemi Covid-19
Penularan virus dapat melalui aerosol, sehingga paling sulit mengendalikan orang-orang yang asimtomatis atau tanpa gejala.
Empat kasus mutasi Covid-19 B117 sebelumnya ditemukan di Indonesia, Senin (8/3/2021).
Baca juga: Dianggap Berjasa dalam Kemajuan MA, Hakim Cuma Vonis Nurhadi 6 Tahun Penjara
Mengingatkan ada ancaman baru N439K, Daeng mengatakan varian baru Covid-19 ini lebih berbahaya.
Ia mengkhawatirkan jika sampai di Indonesia, virus tersebut akan cepat menyebar.
"Saat ini ada virus (Corona) baru, sifatnya berbeda dari virus yang pernah ada, dengan kecepatan mutasi yang cepat."
Baca juga: Kasus Unlawful Killing 6 Anggota FPI Naik Status ke Penyidikan, 3 Polisi Belum Jadi Tersangka
"Belum lama ini pemerintah mengumumkan varian B117, sementara di dunia telah terdapat varian baru lagi yang ditemukan di Inggris, yakni N439K," ujar Daeng.
Menanggapi hal ini, masyarakat diimbau untuk berhati-hati, tetap menjaga kesehatan, dan mematuhi protokol yang ada.
Untuk menekan laju penularan, Daeng mengimbau bagi yang memiliki komorbiditas (penyakit penyerta) yang rentan, disarankan untuk melakukan kontrol kesehatan secara rutin, untuk menghindari dampak fatal dari terpaparnya Covid-19.
Baca juga: Kasus Unlawful Killing Disidik Bareskrim, FPI Berharap Pelaku dan Komandannya Jadi Tersangka
Daeng juga menekankan masyarakat untul tidak menyepelekan pemakaian masker, khususnya masker bahan.
Ia mengimbau untuk memakasi masker yang berstandar kesehatan atau dilapis tiga.
Mampu Mengakali Vaksin
Munculnya strain baru Covid-19 yang disebut N439K dan telah ditemukan di 30 negara, membuat banyak pihak meningkatkan kewaspadaan.
Strain baru ini pun dianggap lebih 'pintar' jika dibandingkan strain lainnya.
Lalu bagaimana tanggapan ahli mengenai kemunculan strain baru Covid-19 ini?
Baca juga: Sekretaris Pribadi Ungkap Edhy Prabowo Biasa Simpan Uang Tunai Hingga Rp 10 Miliar di Rumah Pribadi
Epidemiolog Universitas Griffith Dicky Budiman mengatakan, mutasi N439K ini juga terkandung dalam varian B.1.258∆ yang ditemukan pada sebagian negara Eropa.
"Varian B.1.258∆ yang ditemukan di sebagian negara Eropa juga mengandung mutasi N439K pada protein Spike," jelas Dicky kepada Tribunnews, Kamis (11/3/2021) siang.