Prostiuti Online
Prostitusi Ala Anak Kos di Depok, Pelanggan Datang via Aplikasi, Tarif Murah, Tamu Banyak Remaja
Bisnis prostitusi ala anak kos terbongkar di Kota Depok, Jawa Barat. Faktor tarif murah meriah menjadi alasan para pelaku melakukan modusnya.
Senyumnya mengembang, jika melihat pesan masuk di ponselnya. Artinya, dia dapat pelanggan baru.
Seperti sudah jadi ritual, ia bergegas ia berbenah merapikan penampilan.
Acapkali ada tamu baru, ia selalu memakai wangi-wangian di tubuhnya yang tinggi semampai.
Ia sudah membayangkan akan mendapat bayaran Rp 300 ribu untuk sekali kencan, setelah proses tawar menawar dengan pria itu deal.
Baca juga: VIDEO Ruang Perawatan Infeksi Covid-19 di RSU Kota Tangsel Penuh
Kamar bercinta yang dipakai melayani tamu menyediakan dua kasur lipat, bantal dan guling.
Sejumlah alat rias, beberapa bungkus makanan dan remah-remahnya, berserakan di sudut lantai.
Sebuah kipas angin berukuran kecil, tak mampu menghilangkan hawa panas dari dalam ruangan tersebut.
Leida, seperti teman-temannya yang lain, punya sejumlah peraturan yang wajib ditaati pelanggan.
"Satu kali main ya, maksimal satu jam lah," kata Leida.
Sementara Leida menservis pelanggannya, dua wanita temannya menunggu di lorong.
Mereka juga menunggu pesan masuk dari tamu yang ingin mendapat layanan mereka.
Baca juga: ELSA Dalam Masalah Besar, Ini Sinopsis Ikatan Cinta Hari Ini 17 Februari 2021
Kebanyakan Remaja
Selama ini terjun di bisnis prostitusi, mayoritas pelanggan Leida dari kalangan remaja, hingga pekerja kantoran.
Beda orang beda kemauan. Pernah satu kali Leida melayani pelanggan yang memperlakukannya kasar dan banyak maunya. "Banyak minta ganti gaya,” keluh Leida.
Gadis 18 tahun ini mengaku, keretakan rumah tangga orang tuanya di Riau sedikit banyak membuatnya memilih profesi sebagai pekerja seks komersial.