Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

FDR Sriwijaya Air SJ 182 Ditemukan, KNKT Butuh Maksimal 5 Hari untuk Unduh Data

anglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, salah satu bagian dari black box milik pesawat Sriwijaya Air SJ182 telah ditemukan.

Tribunnews/Irwan Rismawan
Flight Data Recorder (FDR) pesawat Sriwijaya Air PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, ditunjukkan di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (12/1/2021). FDR Sriwijaya Air SJ 182 yang ditemukan oleh tim penyelam TNI di perairan Kepulauan Seribu selanjutnya akan dibawa KNKT untuk dilakukan pemeriksaan. 

Black box merupakan salah satu komponen pesawat yang menyimpan data penting.

Benda ini paling dicari dalam kecelakaan pesawat, termasuk yang menimpa Sriwijaya Air SJ 182.

Sejumlah barang bukti yang diduga berkaitan dengan musibah pesawat Sriwijaya Air ditemukan pada Minggu (10/1/2021).

Baca juga: Larangan WNA Masuk Indonesia Diperpanjang Hingga 28 Januari 2021, Operasi Yustisi Digencarkan Lagi

Barang bukti itu mulai dari serpihan pesawat, kabel, pecahan ban, tumpahan minyak, bagian tubuh, properti milik penumpang dan lainnya.

Dikutip dari Kompas.com, kotak hitam milik pesawat rute Jakarta-Pontianak itu juga sudah ditemukan lokasinya.

Melalui black box itulah, penyebab kecelakaan bisa diidentifikasi lewat rekaman terakhir sebelum pesawat jatuh.

Baca juga: Rekening Munarman Ikut Diblokir, Mantan Sekum FPI Mengaku untuk Tampung Biaya Pengobatan Ibunya

Lantas, apa itu black box?

Black box atau kotak hitam merupakan satu dari komponen pesawat lain yang menyimpan data penting.

Tidak seperti namanya, black box berwarna oranye.

Baca juga: UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia 11 Januari 2021: Pasien Positif Tambah 8.692 Jadi 836.718 Orang

Perangkat yang tidak bisa dihancurkan ini merekam semua data penerbangan.

Dikutip dari Deutsche Welle, pada dasarnya black box merupakan perangkat perekam yang sangat dilindungi dan penting.

Sama seperti hard disk atau kartu memori, black box mencatat semua data penerbangan, selain percakapan di kokpit.

Baca juga: Basarnas Temukan 10 Kantong Bagian Tubuh Penumpang Sriwijaya Air SJ182 dan 16 Kantong Puing Pesawat

Sebelumnya, rekaman data pesawat dan percakapan di kokpit direkam dengan dua alat berbeda.

Namun sekarang, ada juga perangkat yang bisa melakukan keduanya.

Perekam suara di kokpit

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved