TOPIK
Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
-
Pertemuan tersebut membahas perkembangan investigasi kecelakaan pesawat Boeing 737-500 milik Sriwijaya Air pada 9 Januari 2021.
-
Dengan syarat yang diajukan oleh maskapai ini, lanjut Danto, korban kecelakaan pun tidak bisa menuntut keadilan lebih lanjut terkait masalah ini.
-
Data CVR ini diunduh di Laboratorium KNKT, dan didapatkan rekaman percakapan selama 2 jam.
-
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memastikan jika Cockpit Voice Recorder (CVR) dalam kondisi baik dan tidak rusak usai ditemukan.
-
Penemuan black box cockpit voice recorder (CVR) Sriwijaya Air SJ-182 berhasil ditemukan menggunakan pengerahan kapal penghisap lumpur.
-
Kapal King Arthur 8 berhasil menemukan CVR di kedalaman 1 meter dari dasar laut pada pukul 20.00 WIB, Selasa (30/2/2021).
-
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, CVR itu akan langsung dibawa ke laboratorium untuk proses pembacaan data.
-
Awalnya pencarian CVR dilakukan secara manual, dengan menerjunkan sekitar 40 penyelam dari berbagai instansi, pada area 90 x 90 meter.
-
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, CVR pesawat yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu itu ditemukan sekira pukul 20.00 WIB.
-
Diharapkan KNKT dapat segera melakukan investigasi dan mendapatkan penyebab pasti jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182.
-
Penghentian proses identifikasi dilakukan setelah Tim DVI memproses seluruh postmortem body bag dan properti yang diambil.
-
Tim DVI Polri kembali mengidentifikasi satu jenazah korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
-
Bantu Lanjutkan Proses Pencarian CVR Pesawat Sriwijaya Air SJ-182, Dislambair Koarmada I Siapkan MDC. Berikut Selengkapnya
-
Hingga sebulan lebih setelah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air di Teluk Jakarta, para penyelam TNI AL terus mencari kotak hitam pesawat itu
-
Kepala Dinas Penyelaman dan Penyelamatan Bawah Air (Kadislambair) Koarmada I Kolonel Laut (T) Wahyudin Arif mengatakan, pihaknya siap mendukung pencar
-
KNKT masih berupaya menemukan CVR SJ 182, dan membuka pos pencarian di Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.
-
KNKT meminta masyarakat tidak berasumsi terkait penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu.
-
Pada 25 Desember 2020, ditemukan penunjuk kecepatan di sisi sebelah kanan rusak dan belum berhasil diperbaiki
-
KNKT menyebutkan pesawat ini telah terbang mengikuti jalur keberangkatan yang sudah ditentukan sebelumnya.
-
Rusdi tidak menjelaskan lebih lanjut terkait batas waktu proses identifikasi yang dilakukan tim DVI Polri.
-
SJ 182, lanjutnya, juga melakukan konfigurasi ulang terkait ketinggian pesawat, dan pemandu lalu lintas memberikan opsi ketinggian 11 ribu kaki.
-
Pesawat SJ juga melalukan konfigurasi ulang terkait ketinggian pesawat dan pemandu lalu lintas memberikan opsi ketinggian 11 ribu kaki.
-
"Kami tidak menutupi yang terjadi dengan jatuhnya SJ 182, dan nanti penyebab jatuhnya pesawat ini akan diketahui setelah FDR dan DVR diterjemahkan.."
-
Ia pun mengaku pernah mengalami divert pada pesawatnya, yang seharusnya mendarat di jakarta malah di Kualanamu.
-
Luas sebaran yang ditemukan dari bagian-bagian ini juga konsisten dengan bukti pesawat tidak mengalami ledakan sebelum membentur air.
-
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memastikan isu pesawat Sriwijaya Air SJ-182 meledak di udara tidak benar
-
Tim DVI masih terus berupaya mencocokkan data, baik data antemortem maupun postmortem, melibatkan para tenaga ahli, sebelum melakukan rekonsiliasi.
-
Keluarga pramugari Srijaya Air SJ182, Grislend Gloria Natalies masih berduka bahwa pernah berkali-kali mimpi
-
15 penyelam yang diturunkan untuk mencari memori CVR yang lepas dari casing pasca-pesawat Sriwijaya SJ-182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
-
Pemakaman Kapten Afwan, Dirut Sriwijaya: Dia Pilot Kebanggan Kami. Simak selengkapnya dalam berita ini.