Pergantian Kapolri
2 Calon Kapolri Baru Paling Kuat, Irjen Fadil Imran Dan Komjen Agus Andrianto, Simak Analisanya
Ini 2 Jenderal yang Paling Kuat Jadi Calon Kapolri, Irjen Fadil Imran Dan Komjen Agus Andrianto, Simak Analisisnya dalam berita ini.
Saat itu Timur Pradopo masih berpangkat Irjen, lalu dalam sekejap ia naik pangkat jadi komjen, baru kemudian diangkat jadi kapolri.
Sehingga isu Irjen Fadil Imran akan naik pangkat ini tentu saja akan semakin menguatkan bahwa dirinya adalah calon kuat kapolri.
Nama Irjen Fadil Imran semakin bersinar ketika dimutasi dari Kapolda Jawa Timur menjadi Kapolda Metro Jaya.
Apalagi setelah sikap tegasnya terhadap Habib Rizieq Shihab menyebar di media. Anak buah Kapolri Idham Azis ini tetap bersinar meski diserang netizen.
Bahkan, jenderal asal Gowa, Sulawesi Selatan, Irjen Fadil Imran, disebut berpeluang segera menjadi komjen.
Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Rabu 6 Januari 2021 Aries Bosan, Cancer Saat-saat Indah, Leo Remehkan si Dia
“Masih banyak kader-kader kepolisian yang lain yang memiliki kemampuan untuk posisi Kapolri. Sejumlah Kapolda berbintang dua juga dipandang memiliki karier yang bisa saja dalam waktu dekat bisa menempati posisi bintang tiga seperti Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, dan lain-lain," kata Supriansa Mannahawu.
Selain Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, Supriansa Mannahawu juga menyebut Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta, Kapolda Kaltim Irjen Herry Rudolf Nahak, Kapolda Sultra Irjen Yan Sultra Indrajaya, dan Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam. Anak buah Kapolri Idham Azis ini juga disebut berpeluang segera menjadi bintang tiga, komjen.
Sang Bos, Jenderal Idham Azis, sendiri dinilai Supriansan Mannahawu sudah “berakhir” awal Tahun Baru 2021 ini.
Ditanya apakah Jenderal Idham Azis sudah harus pensiun awal tahun Baru 2021 ini, Supriansa Mannahawu, menjawab, “Bukan harus pensiun tapi memasuki masa pensiun pada bulan januari 2021.”
Apa masih memungkinkan "diperpanjang" masa jabatannya, seperti biasanya kepala dinas? Supriansa Mannahawu menjawab tegas, “Jika saya memperhatikan sampai saat ini belum ada pembahasan tentang perubahan aturan yang mengatur untuk posisi itu, maka saya yakin tidak ada perpanjangan.”
Baca juga: VIDEO Pipa Gas di Jalan Komarudin Cakung Bocor, Gara-garanya Komponen Senilai Rp 40 juta Dicuri
Baca Juga: Prioritas Vaksin di Kota Bekasi
Hanya Jokowi yang Tahu
Anggota Komisi III DPR RI Supriansa Mannahawu yang akan ikut menguji calon Kapolri Pengganti Jenderal Idham Azis pun belum tahu.
Politisi sekampung Jenderal Idham Azis itu mengaku tidak punya calon Kapolri. Jangankan punya calon Kapolri, mengetahui calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis yang akan dikirim ke Komisi III DPR RI saja belum dia tahu.
“Tidak ada calonku. Yang ada calonnya hanya Bapak Presiden Jokowi dan Allah SWT yang tahu,” ujar Supriansa Mannahawu. Ketika ditanya siapa bursa calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis, Supriansa Mannahawu menyebut, antara lain, tiga nama jenderal polisi.
Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Rabu 6 Januari 2021 Aries Bosan, Cancer Saat-saat Indah, Leo Remehkan si Dia
“Memang ada beberapa nama jenderal polisi berbintang tiga yang dipandang layak untuk posisi itu (Kapolri, pengganti Jenderal Idham Azis) seperti Komjen Gatot Eddy Pramono, Komjen Boy Rafli Amar, Komjen Listyo Sigit Prabowo, dan lain-lain,” jelas Supriansa Mannahawu.
Politisi asal Soppeng, Sulawesi Selatan, itu mengingatkan bahwa Pengganti Jenderal Idham Azis adalah merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi.
“Seperti biasanya, Presiden akan mengirim satu nama calon Kapolri, calon Pengganti Jenderal Idham Azis, ke DPR untuk menjalani fit and proper test di Komisi III. Sesuai undang-undang, presiden akan mempertimbangkan usulan dari Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) atau Kompolnas,” jelas Supriansa Mannahawu.
Saat menguji Jendral Idham Azis, Oktober 2019, Supriansa Mannahawu mengaku satu kampung dengan Jenderal Idham Azis dan sama-sama berdarah Bugis. Makanya, ketika itu, Supriansa Mannahawu memberi pesan khusus kepada Jenderal Idham Azis dengan menggunakan Bahasa Bugis.
Meski demikian, Supriansa Mannahawu mengaku tidak punya wewenang untuk menentukan Pengganti Jenderal Idham Azis.
“Presiden tetap yang menentukan, karena itu adalah hak prerogatif seorang presiden. Jadi siapapun yang diusulkan jadi Pengganti Jenderal Idham Azis itu hak presiden,” tegas Supariansa Mannahawu.
Sebagian artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Jenderal Idham Azis Mohon Pengganti ke Jokowi, Irjen Fadil Imran Dijagokan dan segera Naik Bintang 3.
Penulis: AS Kambie
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/irjen-fadil-imran-dan-komjen-agus-andrianto-merupakan-calon-kuat-kapolri.jpg)