Aksi Terorisme
Sulitnya Memburu Teroris MIT, Ali Kalora Cs Kuasai Rimba Sigi Bertahun-tahun, Aparat Tak Terbiasa
Tim Satgas Tinombala bersama TNI mengalami sejumlah kendala untuk menangkap Ali Kalora Cs.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Tim Satgas Tinombala bersama TNI mengalami sejumlah kendala untuk menangkap Ali Kalora Cs.
Selain karena faktot geografis, kelompok teroris ini telah menguasai medan hutan tempat persembunyiannya di pegunungan Sigi.
Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono menyatakan, penguasaan medan hutan itu dimanfaatkan kelompok Ali Kalora Cs untuk bersembunyi atau berpindah-pindah tempat, dari kejaran tim gabungan.
Baca juga: Cantik dan Jilbab Jadi Kata Kunci Bermasalah di Cuitan Maaher At-Thuwailibi, Penjara 6 Tahun Menanti
"Tentunya apakah ada kendala, ya ada."
"Jadi berbeda dengan mereka itu sudah bertahun-tahun ada hutan, sudah menguasai medan."
"Dengan anggota kita yang baru datang, tentunya ada perbedaan."
Baca juga: Surya Paloh Sudah Negatif Covid-19 Sejak 1 Desember 2020, tapi Belum Pulang dari RSPAD
"Sehingga anggota pun juga harus menyesuaikan di sana," kata Argo di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (4/12/2020).
Selain itu, kontur hutan dan pegunungan Sigi yang berbukit dan terjal juga membuat tim semakin kesulitan. Apalagi, tim juga kerap menemukan jalan setapak.
"Komunikasi juga kesulitan dan medan terjal, ya kita tidak terbiasa, jalan pun jalan setapak."
Baca juga: Ini Penyebab Kasus Covid-19 di Indonesia Pecah Rekor Melonjak 8.369 Orang, Papua Berkontribusi
"Ya tentunya kita tidak boleh menyerah, tetapi kita tetap setiap hari kita analisa," jelasnya.
Meski tak mematok target pemburuan kelompok Ali Kalora Cs tersebut, polisi berkomitmen untuk menangkap pelaku sesegera mungkin.
"Kita berharap masyarakat mendoakan biar cepat kita ungkap, kita tangkap semua di sana," ucapnya.
Baca juga: Maaher At-Thuwailibi Ditangkap, Politikus Nasdem: Bukan Kriminalisasi, tapi Ulama yang Kriminal
Sebelumnya, pembunuhan terhadap satu keluarga terjadi di Dusun 5 Lewonu, Sigi, Sulawesi Tengah.
Pembunuhan tersebut diduga dilakukan oleh jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
Aparat gabungan dari kepolisian dan TNI kini mengejar jaringan MIT teroris tersebut.
Baca juga: UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia 27 November 2020: Rekor Baru Lagi! Pasien Positif Tambah 5.828
Mabes Polri pun membeberkan kronologi kejadian.
"Jumat, 27 November 2020 pukul 10.30 WITA, anggota Polsek Palolo menerima informasi dari masyarakat."
"Bahwa ada salah satu warga Dusun 5 Lewonu yang dipenggal kepalanya."
Baca juga: Mau Dipanggil Penyidik Rizieq Shihab Sakit, Kapolda: Positive Thinking Saja
"Dan beberapa rumah dibakar oleh orang tidak dikenal," kata Brigjen Awi Setiyono, Karopenmas Divhunas Polri, Sabtu (28/11/2020).
Sesampainya di TKP, ada empat mayat yang ditemukan dan 7 rumah dibakar.
Polisi kemudian melakukan olah TKP dipimpin oleh Kapolres Sigi AKBP Yoga Priyahutama, dan Tim Inafis Polda Sulteng.
Baca juga: Abu Bakar Baasyir Dikabarkan Sakit dan Dirawat, Tak Ada Penjagaan Ketat di RSCM
"Lima saksi yang diinterogasi menyatakan bahwa pelaku kurang lebih 10 orang tidak dikenal."
"3 orang membawa senjata api (laras panjang 1 dan 2 senpi genggam)," ungkap Awi.
Setelah diperlihatkan DPO teroris MIT, Awi mengatakan para saksi yakin identitas tiga orang OTK tersebut adalah teroris kelompok Ali Ahmad alias Ali Kalora.
Baca juga: 52 Warga Kabupaten Bogor Positif Covid-19 per 26 November 2020, Zona Hijau Cuma di Tenjo
"Saat ini sudah ada back up kurang lebih 100 orang pasukan dari Satgas Tinombala, Brimob Polda Sulteng, dan TNI."
"Untuk melakukan pengejaran terhadap kelompok Ali Kalora tersebut," papar Awi.
Kapolri Perintahkan Tembak Mati
Kapolri Jenderal Idham Azis mengaku sudah menerjunkan Satuan Tugas (Satgas) Tinombala ke Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, untuk mencari kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.
Hal itu terkat pembunuhan satu keluarga dan pembakaran rumah warga, Jumat (27/11/2020) lalu.
Mantan Kepala Bareskrim Polri itu menegaskan, negara tidak boleh kalah dengan kelompok teror yang sudah melakukan tindakan pembunuhan terhadap masyarakat apapun dalihnya.
“Saya sudah bilang ke anggota, tindak tegas mereka."
"Jika ketemu lalu mereka melawan, tembak mati saja,” ujar Idham lewat keterangan tertulis, Senin (30/11/2020).
Menurut dia, selain Polri, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto juga sudah menerjunkan pasukan untuk mencari dan mengepung kelompok Ali Kalora.
“Kita akan cari sejumlah tempat yang selama ini jadi persembunyian kelompok Ali Kalora,” tegas mantan Kapolda Metro Jaya ini.
Respons Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengutuk keras aksi biadab terorisme di Sigi.
Hal itu ia sampaikan di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/11/2020). Berikut ini isi lengkap pernyataan Jokowi:
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Baca juga: 626 Jenazah Dimakamkam Pakai Protokol Covid-19 di TPU Pedurenan Sejak Maret 2020
Saya mengutuk keras tindakan-tindakan di luar batas kemanusiaan dan tidak beradab yang menyebabkan empat orang saudara-saudara kita meninggal dunia dalam aksi kekerasan yang terjadi di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Tindakan yang biadab itu jelas bertujuan untuk menciptakan provokasi dan teror di tengah-tengah masyarakat, yang ingin merusak persatuan dan kerukunan di antara warga bangsa.
Saya menyampaikan dukacita yang mendalam kepada keluarga korban.
Baca juga: Wali Kota Cimahi dan Bos RS Kasih Bunda Jadi Tersangka, Suap Rp 425 Juta Dibawa Pakai Tas Plastik
Ini adalah tragedi kemanusiaan, dan pemerintah akan memberikan santunan kepada mereka yang ditinggalkan.
Saya sudah memerintahkan Kapolri untuk mengusut tuntas jaringan-jaringan pelaku dan membongkar jaringan itu sampai ke akar-akarnya.
Saya juga telah memerintahkan kepada Kapolri dan Panglima TNI untuk meningkatkan kewaspadaan.
Baca juga: Jadi Tersangka, Wali Kota Cimahi: Semata-mata Ketidaktahuan, Saya Pikir Tidak Masuk Pasal Apa-apa
Sekali lagi, saya tegaskan bahwa tidak ada tempat di Tanah Air kita ini bagi terorisme.
Terakhir, saya minta kepada seluruh masyarakat di seluruh pelosok Tanah Air agar semuanya tetap tenang dan menjaga persatuan namun juga tetap waspada.
Kita semua harus bersatu melawan terorisme.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. (Igman Ibrahim)