Update Kebakaran di Petamburan Berhasil Dipadamkan, 19 Unit Mobil Damkar Lakukan Pendinginan

Sebanyak 19 unit mobil pemadam kebakaran diturunkan untuk melakukan pendinginan tersebut.

Editor: Mohamad Yusuf
Humas Gulkarmat Jakarta Barat
(Ilustrasi) Kebakaran di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, menghanguskan beberapa rumah tinggal pada Minggu (29/11/2020) berhasil dipadamkan. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kebakaran di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, menghanguskan beberapa rumah tinggal pada Minggu (29/11/2020) berhasil dipadamkan.

Saat ini kebakaran di Petamburan dalam proses pendinginan.

Sebanyak 19 unit mobil pemadam kebakaran diturunkan untuk melakukan pendinginan tersebut.

Diketahui kebakaran di Petamburan terjadi tepatnya di Jalan Petamburan II No 1A RT 8/3, Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Peristiwa kebakaran di Petamburan itu terjadi sekira pukul 20.10.

Baca juga: Makodam Jaya Dibanjiri Karangan Bunga, Fadli Zon: Buang-buang Uang, Model Zaman Ahok

Baca juga: Ketika Wali Kota Tangerang Airin Rachmi Diany Menceritakan Soal Kehidupan dan Keluarganya 

Baca juga: Warga Dipungut Rp 20.000 saat Ambil Bansos Covid-19, Polisi Periksa Ketua RT di Muara Angke

Informasi itu disampaikan oleh BPBD Provinsi DKI Jakarta melalui akun Twitter-nya @BPBDJakarta.

"Dalam penanganan, diturunkan 14 Unit Damkar, 1 Unit PLN Posko Grogol, 1 Unit PMI, 1 Unit AGD Dinkes, 1 Unit Dishub, 1 Unit Satpol PP, Personil PSKB/Tagana Dinsos, Personil Polsek, dan Personil Koramil," tulisnya.

Saat ini kebakaran di Petamburan itu masih dalam proses pemadaman.

Untuk penyebab dan jumlah korban juga masih dalam pendataan.

Baca juga: Viral Setelah Diposting Anies, Segini Harga Buku Bagaimana Demokrasi Mati, dan Cara Membelinya

Baca juga: Ke Penyidik, Wagub DKI Akui Hadir Dalam Acara Maulid Nabi di Tebet, yang Turut Dihadiri Habib Rizieq

Baca juga: Habib Rizieq Tolak Swab Test, ini Reaksi Kapolda Metro Jaya

Pelatihan Pemadaman Kebakaran

Warga pemukiman padat penduduk RW 10 Kelurahan Ciracas, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, mengikuti pelatihan penggunaan hidran.

Pelatihan penggunaan hidran terhadap warga itu sebagai antisipasi kebakaran di wilayah padat penduduk, Sabtu (21/11/2020).

Kasi Ops Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur Gatot Sulaeman mengatakan, pelatihan di lokasi hidran mandiri sebagai upaya antisipasi.

"Karena di sana daerah padat penduduk yang sulit dijangkau unit mobil pompa, makanya kita libatkan warga dalam upaya antisipasi kebakaran," kata Gatot, Sabtu (21/11/2020). 

Baca juga: Ruko Sekaligus Indekos di Tamansari Kebakaran, Bocah Berumur 11 Tahun Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Baca juga: Ini Kelalaian Bekas Pegawai Kejaksaan Agung HIngga Jadi Tersangka Kasus Kebakaran Gedung

Gatot menambahkan, musibah kebakaran tidak dapat diprediksi sehingga upaya antisipasi tetap dengan mengadakan pelatihan penggunaan hidran sangat perlu untuk warga setempat. 

"Hidran mandiri di dekat RW 10 untuk satu titik kapasitas air berjumlah 48 kubik. Untuk masalah selang tergantung daripada luasan, rata-rata 8-11 titik boks hidran," ujarnya.

Selain itu, dalam setiap satu boks hidran tersedia selang sepanjang 60 meter, sehingga jika ada delapan titik jangkauan mencapai 480 meter.

Jarak antara setiap boks hidran mandiri ke lainnya berkisar 100 meter, dalam setiap boks hidran terdiri atas nozzle dan selang.

"Untuk sumber airnya menggunakan air tanah, dipompa lalu masuk ke reservoir,  48 kubik," tuturnya.

Baca juga: Kasus Kebakaran di Jakarta Barat Menurun Selama Pandemi Covid-19

Baca juga: 8 Tersangka Kasus Kebakaran Gedung Kejagung Tak Ditahan, Cuma Satu yang Mangkir Diperiksa

Lurah Ciracas Rikia Marwan mengatakan, kegiatan kali ini bertujuan agar ketika terjadi kebakaran, warga bisa melakukan pemadaman awal sembari menunggu unit mobil pompa tiba di lokasi. 

"Pelatihan pengoperasian hidran ini sendiri diikuti seluruh Ketua RT dan pengurus RW 10. Ini upaya pencegahan dan penanganan kebakaran," kata Rikia.

Kecamatan Ciracas sendiri bukan wilayah dengan jumlah kasus kebakaran tertinggi di Jakarta Timur, melainkan menempati urutan 8 dari 10 kecamatan.

Ada 37 kasus kebakaran tahun 2019 di Kecamatan Ciracas.

Jumlah Kasus Kebakaran Menurun

GROGOL PETAMBURAN - Angka kasus kebakaran di Jakarta Barat pada tahun 2020 menurun dibanding tahun 2019 lalu. Di tahun 2020 ini ada 281 kasus kebakaran di Jakarta Barat.

Hal itu diungkapkan Kasie Operasi Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat Eko Sumarno.

"Tahun 2019 dari Januari sampai Oktober ada 348 kasus kebakaran. Sementara tahun ini ada 281 kasus kebakaran. Artinya ada penurunan 67 kasus dibanding tahun lalu," ujar Eko dikonfirmasi Kamis (5/11/2020).

Baca juga: Petugas Sudin Gulkarmat Jakarta Timur Evakuasi Kucing Terjebak di Tiang Tol Setinggi 20 Meter

Menurutnya, diduga Pandemi Covid-19 menjadi penyebab dari menurunnya angka kebakaran di Jakarta Barat.

Sebab mayoritas warga berada di rumah selama Pandemi Covid-19 terjadi sehingga dapat mencegah kebakaran di rumah.

Cengkareng menjadi wilayah terbanyak yang terjadi kasus kebakaran. Terhitung sejak Januari hingga Oktober 2020 ada 49 kasus kebakaran di Cengkareng.

Baca juga: Saat Libur Panjang Kebakaran Hebat Melanda Pabrik Busa di Tangerang

Angka itu disusul Kalideres sebanyak 46 kasus kebakaran dan Kembangan sebanyak 45 kasus kebakaran.

"Objek kebakaran yang terjadi di Jakarta Barat didominasi oleh kebakaran pemukiman sebanyak 87 kasus," jelas Eko.

Mayoritas penyebab kebakaran karena korsleting listrik yakni sebanyak 168 kasus. Sisanya karena kompor dan puntung rokok.

Ada dua korban jiwa yang meninggal dunia akibat kebakaran selama satu tahun ini. Sementara korban luka total ada 13 jiwa.

Baca juga: Ini Alasan Polisi Tolak Rekonstruksi Terbuka Kasus Kebakaran Gedung Kejaksaan Agung

Selain itu akumulasi perkiraan kerugian dari musibah tersebut mencapai Rp46, 32 miliar.

"Kasus kebakaran terbanyak terjadi pada bulan Juli yakni sebanyak 42 kasus dalam sebulan," ungkap Eko.

Ia juga memastikan pihak Gulkarmat Jakarta Barat terus menyosialisasikan tentang bahaya dan cara pencegahan kebakaran kepada masyarakat.

Sosialisasi dilakukan dengan cara jemput bola ke pemukiman, perkantoran, dan komunitas. (m24)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved