Virus Corona Jabodetabek

Akun Twitter TMC Polda Metro Jaya Ajak Laporkan Kerumunan Orang, Netizen: Geser ke Petamburan!

Postingan akun Twitter TMC Polda Metro Jaya @TMCPoldaMetro, Sabtu (14/11/2020) pagi, ditanggapi sindiran dan kekesalan dari warganet.

Twitter@TMCPoldaMetro
Postingan Twitter@TMCPoldaMetro dikomentari netizen. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Postingan akun Twitter TMC Polda Metro Jaya @TMCPoldaMetro, Sabtu (14/11/2020) pagi, ditanggapi sindiran dan kekesalan dari warganet.

Akun TMC Polda Metro Jaya memosting poster bertuliskan 'Laporkan kepada Kami Jika Menemukan Kerumunan Orang Melanggar Protokol Covid-19.'

Postingan itu dilengkapi foto seorang polisi bermasker sambil mengepalkan tangan. Postingan itu juga dilengkapi layanan aduan WhatsApp di nomor 0822-16666-911.

"Lapor pak! Hari ini di daerah Petamburan, kalau laporan ini didiamkan anggap saja saya kentut pak!" Cuit akun @KVAN_TFK mengomentari postingan @TMCPoldaMetro.

Sabtu (14/11/2020) hari ini memang ada acara pernikahan putri pimpinan FPI Rizieq Shihab di Petamburan, Jakarta Pusat.

Rizieq Shihab dikabarkan mengundang puluhan ribu orang di acara tersebut, sehingga sangat berpotensi menjadi ajang penyebaran Covid-19.

Baca juga: Pengikut Rizieq Shihab Tak Patuhi Protokol Kesehatan, Ketua PBNU: Enggak Boleh Mudarat ke Orang Lain

"Lapor ada pernikahan dengan tamu diperkirakan hadir 10rb orang dan menutup jalan KS Tubun yg kebetulan berdekatan dengan asrama Brimob," tulis akun @anthonyHOS.

"whatsapp nya mendadak abis kuota kalo trima laporan soal yg itu," timpal @chansykaskus.

"Pesta kawinan tuh mau ribuan orang berkumpul.. masa perlu dilaporkan juga," cuit @ardhee00.

Baca juga: UPDATE Kasus Covid-19 RI 13 November 2020: Rekor Baru! Pasien Positif Melonjak 5.444 Jadi 457.735

"Kemaren yg di tebet bgmn pak ? Apakah itu pengecualian?" Tanya @pedystrezz.

"Wkwwkwk kocak pak, apa ga keliatan tuh yg ditebet? Hmmmm.... auk ah," tulis akun @yefta1899.

Sejak kepulangan Rizieq Shihab dari Arab Saudi pada 10 November lalu, protokol pencegahan Covid-19 memang sangat dilanggar oleh para pendukung Imam Besar FPI itu.

Baca juga: Simulasi KBM Tatap Muka di Kota Bekasi Bakal Dibagi 2 Gelombang saat Pandemi Virus Corona

Mulai dari ribuan orang yang memadati Bandara Soekarno-Hatta, di Petamburan, Tebet, hingga di Megamendung Bogor kemarin.

Potensi pelanggaran protokol kesehatan juga sangat berpotensi terjadi di Petamburan hari ini.

"Masak sih,Min? Si rijik aman2 aja bikin acara," tulis akun @Azizmoidoci.

Baca juga: Ini Peran Tiga Tersangka Baru dalam Kasus Kebakaran Gedung Kejaksaan Agung

"Wkwwk...blunder nih status nya. #geserkepetamburan," cuit akun @Budipang076.

Bahkan, pakar Epidemiologi Universitas Indonesia Pandu Riono heran dengan sikap pemerintah, yang terkesan tidak bertindak apa pun untuk mencegah penularan Covid-19 ketika Rizieq Shihab tiba di Indonesia, Selasa (10/11/2020).

Begitu juga dengan kegiatan majelis Ta'lim Al Alaf yang dihadiri Rizieq Shihab di Megamendung, Bogor, Jawa Barat, Jumat (13/10/2020).

Menurut Pandu, kerumunan massa yang terjadi pada dua peristiwa tersebut berpotensi meningkatkan penularan Covid-19.

Baca juga: Moeldoko: Apa yang Mau Direkonsiliasikan dengan Rizieq Shihab?

"Saya itu bingung pemerintah ini maunya apa, kan harusnya bisa mencegah," kata Pandu kepada wartawan, Jumat (13/11/2020).

Menurut dia, seharusnya pemerintah dari awal bisa menerapkan protokol kesehatan begitu Rizieq Shihab tiba di Indonesia.

Rizieq Shihab terlebih dahulu dikarantina untuk diketahui kondisi kesehatannya, sebelum diperbolehkan pulang ke kediamannya.

Baca juga: Minta Kerumunan Seperti Penjemputan Rizieq Shihab Tak Terulang Lagi, Satgas Covid-19: Jangan Egois

"Seharusnya bisa dijemput khusus, nanti dikasih tahu nanti Pak Habib Rizieq diperiksa dulu, ini kan masih pandemi."

"Ini dibiarkan terus, sepertinya memang enggak jelas kita mau mengatasi pandemi atau enggak," ujarnya.

Pandu kemudian membandingkan dengan koleganya yang baru pulang dari luar negeri.

Baca juga: 300 Hari Harun Masiku Ditelan Bumi, ICW: KPK Jadi Lembaga yang Tak Lagi Disegani Pelaku Kejahatan

Menurut dia, temannya tersebut sebelum pulang ke rumah, dikarantina terlebih dahulu di RS Darurat Wisma Atlet.

"Kalau dulu temen saya itu baru pulang dari luar itu masuk Wisma Atlet dulu, dites, baru kemudian bisa keluar, saya enggak tahu apakah sekarang sudah berubah aturannya."

"Kalau belum berubah, kok ada keistimewaan untuk Pak Habib Rizieq?" ucapnya.

Baca juga: Minta Rizieq Shihab Isolasi Mandiri 14 Hari, Muhadjir Effendy: Panutan Harusnya Jadi Contoh

Pandu mengatakan, apabila pemerintah serius menerapkan protokol kesehatan, sebenarnya bisa mengajak atau meminta bantuan Rizieq Shihab agar memberitahukan penerapan protokol kesehatan kepada para simpatisannnya, begitu tiba di Indonesia.

Sehingga, setiap kegiatan atau acara yang digelar mereka, dapat meminimalisasi potensi penyebaran Covid-19.

"Iya, harusnya diingatkan dan pemerintah meminta bantuan Pak Rizieq buat mengingatkan semua pendukungnya untuk mematuhi protkol 3M, itu yang harusnya diterapkan."

Baca juga: Persiapan Vaksinasi Covid-19, Pemkab Bekasi Latih 50 Tenaga Kesehatan Sebagai Vaksinator

"Ini malah didiamkan dari awal."

"Saya sangat cemas dan prihatin, kita ini sekarang kan masih pandemi," paparnya.

Pandu juga mengaku heran kepada pemerintah yang tidak mengingatkan Rizieq Shihab dan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan.

Baca juga: Berkas Perkara Aktivis KAMI Dilimpahkan ke Kejaksaan, Termasuk Pemilik Akun Twitter Podoradong

Seharusnya, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah mengingatkan agar menghindari kerumunautur dalam melakukan kegiatan.

"Saya heran kok enggak ada yang mengingatkan, mungkin beliau (Rizieq) enggak tahu."

"Karena baru pulang seharusnya diingatkan, baik itu (oleh) satgas nasional maupun daerah, karena di Megamendung," tuturnya.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Kabupaten Bogor Naik Lagi, 45 Warga Jadi Pasien Baru, Ada Bayi Umur 6 Bulan

Seharusnya, menurut Pandu, protokol kesehatan diterapkan kepada siapapun tanpa terkecuali.

Misalnya, begitu tiba di Bandara Soekarno-Hatta, otoritas setempat memastikan Rizieq Shihab negatif Covid-19.

Rizieq Shihab seharusnya dikarantina terlebih dahulu beberap hari, untuk memastikan kondisi kesehatannya, sebelum pulang ke rumah dan beraktivitas.

Baca juga: Viral Pria Beratribut Ojol Curi Pakaian Dalam Wanita, Polsek Cikarang Belum Terima Laporan Warga

"Saya enggak tahu aturannya bagaimana, ini kan tanggung jawab pemerintah pusat kan, jadi dari waktu di bandara itu seharusnya (dipastikan) negatif," bebernya.

Sebelumnya, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta masyarakat tak membuat kerumunan lagi, seperti saat menjemput Rizieq Shihab di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (10/11/2020) lalu.

Dirinya mengatakan kerumunan tersebut berpotensi menciptakan lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.

"Jadi kami berharap kejadian kemarin adalah kejadian yang terakhir."

Baca juga: Berharap Massa Penjemput Rizieq Shihab Tak Jadi Klaster Baru Covid-19, Wagub DKI: Kita Berdoa

"Karena hal ini berimplikasi terhadap potensi penularan dan peningkatan kasus yang sangat besar," tutur Wiku yang disiarkan channel YouTube BNPB, Kamis (12/11/2020).

Wiku meminta masyarakat tidak egois dengan tetap membuat kerumunan.

Kegiatan dengan kerumunan, menurut Wiku, dapat membahayakan di tengah situasi pandemi ini.

Baca juga: Serka BDS Ditahan Usai Bernyanyi Sambut Kepulangan Rizieq Shihab, Ini Aturan yang Ia Langgar

Menurutnya, masyarakat juga harus berperan aktif dalam pencegahan penyebaran Virus Corona, termasuk dengan tidak membuat kerumunan.

"Jangan egois, kita harus ingat bahwa jika kita berkerumun, maka kita dapat membawa malapetaka di masa pandemi ini."

"Kita harus bisa menjalankan peran masing-masing, untuk memastikan bahwa kejadian seperti ini tidak terulang lagi," tambah Wiku.

Baca juga: Kasus Dugaan Korupsi PT Asabri, Polisi Masih Tunggu BPK Hitung Kerugian Negara

Dirinya membeberkan alasan kerumuman di masa pandemi Covid-19 wajib dihindari.

Kerumunan, menurut Wiku, akan menyulitkan menjaga jarak.

Selain itu, risiko penularan akan semakin tinggi, ketika masyarakat yang berkerumun tidak menggunakan masker.

Baca juga: Rizieq Shihab: Tak Ada Rekonsiliasi Tanpa Dialog, Bebaskan Ulama

Dirinya menilai ketidakpedulian masyarakat terhadap protokol kesehatan dapat membahayakan nyawa

"Kelalaian ataupun ketidakpedulian terhadap kondisi ini, serta terhadap protokol kemanusiaan, dapat membahayakan nyawa manusia," ucap Wiku.

Wiku juga meminta masyarakat penjemput Rizieq Shihab yang merasakan gejala Covid-19, memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.

Baca juga: Penderita Covid-19 di Kabupaten Bogor Tambah 28 Orang, Kecamatan Leuwisadeng Masuk Zona Oranye

Langkah ini, menurut Wiku, perlu dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan mereka.

"Kami meminta kepada masyarakat yang mengalami gejala Covid-19 untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan."

"Untuk memastikan status kesehatannya," pinta Wiku.

Baca juga: DAFTAR Lengkap Tarif Terintegrasi Tol Jakarta-Cikampek, Lewat Atas Atau Bawah Sama

Wiku mengingatkan agar masyarakat tidak lalai terhadap protokol kesehatan.

Menurut Wiku, kelalaian terhadap protokol kesehatan dapat membahayakan nyawa masyarakat, mengingat pandemi Covid-19 belum berakhir.

Bahaya yang mengancam, menurut Wiku, tidak hanya mengincar diri sendiri, namun juga orang terdekat.

Baca juga: Syarat Dialog, Rizieq Shihab Minta Pemerintah Bebaskan Baasyir, Bahar Smith, Hingga Aktivis KAMI

"Tidak hanya diri kita, namun keluarga di rumah juga orang yang berada di sekitar kita."

"Antisipasi terhadap potensi lonjakan kenaikan kasus terus dilakukan," papar Wiku. (CC)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved