Kasus Rizieq Shihab

Serka BDS Ditahan Usai Bernyanyi Sambut Kepulangan Rizieq Shihab, Ini Aturan yang Ia Langgar

Kadispenau Marsma TNI Fajar Adriyanto mengatakan, Serka BDS ditahan dalam rangka proses penyelidikan.

Twitter
Serka BDS, ditahan Polisi Militer TNI AU (Pomau) sejak Rabu (11/11/2020), usai bernyanyi menyambut kepulangan Rizieq Shihab. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Serka BDS, anggota TNI AU yang berdinas di salah satu satuan pemeliharaan di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta, ditahan Polisi Militer TNI AU (Pomau) sejak Rabu (11/11/2020).

Serka BDS ditahan karena diduga melanggar hukum disiplin militer setelah mengunggah video menyambut Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab ke media sosial.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma TNI Fajar Adriyanto mengatakan, Serka BDS ditahan dalam rangka proses penyelidikan.

Fajar mengatakan, proses penahanan untuk penyelidikan di Pomau biasanya dilakukan selama dua hari.

Atau, bisa ditambah dua hari lagi kalau memang proses penyelidikan belum lengkap.

"Jadi sementara dua hari dulu, kan kalau dari kemarin sampai hari ini baru satu hari."

Baca juga: Henry Yosodiningrat: Tak Ada Alasan Polisi Tidak Menindaklanjuti Laporan Saya Terhadap Rizieq Shihab

"Mungkin akan ditambah menjadi dua hari."

"Kalau belum cukup juga menjawab pertanyaannya nanti ditambah lagi," kata Fajar saat dihubungi Tribunnews, Kamis (12/11/2020).

Terkait pelanggaran yang diduga dilakukan Serka BDS, Fajar mengatakan selama ini TNI AU membolehkan anggotanya untuk bermedia sosial.

Baca juga: UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia 11 November 2020: Tambah 3.770, Pasien Positif Tembus 448.118

Namun demikian, TNI, khususnya TNI AU, telah membuat aturan dan larangan yang harus dipatuhi oleh setiap anggotanya, terkait konten yang dipublikasikan di media sosial mereka.

"Tidak boleh mengupload misalkan rahasia negara, misalkan tidak boleh mengupload sesuatu yang bertentangan dengan pemerintah."

"Itu sudah ada poin-poinnya, nah, dia melanggar itu," tutur Fajar.

Baca juga: NasDem Bakal Gelar Konvensi untuk Cari Capres 2024, Jokowi Sebut Partai Besar yang Disegani

Selain itu, kata Fajar, para pimpinan di TNI AU juga sudah sering mengingatkan kepada para prajuritnya untuk bijak bermedia sosial.

Peringatan atau imbauan terkait media sosial tersebut, kata Fajar, biasanya dilaksanakan saat apel komandan satuan atau jika ada pimpinan tinggi yang melakukan kunjungan.

"Imbauannya, bijaklah dalam bermedsos, ikuti aturan yang sudah ada dan sudah disampaikan oleh pimpinan karena sudah ada aturannya itu."

Baca juga: Megawati: Saya Tidak Drop Out, tapi Enggak Boleh Kuliah di Zaman Pak Harto karena Anak Bung Karno

"Mulai dari Panglima TNI sampai Kepala Staf itu sudah kasih aturan," papar Fajar.

Sebelumnya diberitakan, sebuah video berdurasi 25 detik memperlihatkan seorang anggota TNI AU bernyanyi menyambut kedatangan Rizieq Shihab.

Saat bernyanyi, prajurit tersebut mengenakan seragam lengkap TNI AU termasuk baret.

Baca juga: Amien Rais Bakal Bertemu Rizieq Shihab, Mau Ajak Gabung ke Partai Ummat?

Pada bagian wajah sang prajurit, ada masker yang menggantung.

Tapi hanya sampai dagu, tak menutupi mulut dan hidung.

Sambil menghadap kamera yang diduga dari telepon seluler, prajurit TNI AU itu mulai bernyanyi.

Baca juga: Rizieq Shihab: Kalau Tak Ada Kewajiban Dakwah di Negeri Ini, Saya Tidak akan Tinggalkan Makkah

"Marhaban pemimpin FPI Allah, Allah, disambut prajurit TNI Allah Allah, marhaban alan wasahlan, marhaban Habib Rizieq Shihab, takbir, Allahuakbar," lantun prajurit tersebut.

Video itu lantas viral setelah diunggah ke media sosial Twitter sejak Selasa (10/11/2020).

Ada banyak akun Twitter yang kemudian mengunggah ulang video tersebut.

Prajurit TNI AD yang Bilang 'Kami Bersamamu Imam Besar Habib Rizieq Shihab' Bakal Kena Sanksi

Kapendam Jaya Kolonel Inf Refki Efriandana Edwar mengklarifikasi video viral prajurit TNI AD saat dalam perjalanan hendak mengamankan Bandara Soekarno Hatta.

Refki mengatakan prajurit TNI AD dalam video tersebut adalah Kopda Asyari anggota Yonzikon 11 Kodam Jaya.

"Bahwa benar pada tanggal 9 November 2020, prajurit TNI AD atas nama Kopda Asyari Tri Yudha anggota Kompi A Yonzikon 11 Kodam Jaya."

"Tergabung dalam tugas pengamanan objek vital Bandara Soekarno-Hatta," ujar Refki, dikutip dari situs resmi Kodam Jaya, Rabu (11/11/2020).

Saat itu, Refki mengatakan Kopda Asyari sedang berangkat dari Satuan Yonzikon 11 Matraman Jakarta Pusat, menggunakan truk militer NPS dan duduk di bagian belakang truk bersama rekan-rekannya.

Sekira pukul 10.00 WIB saat melintas di Jalan Jatinegara, Jakarta Timur, Kopda Asyari merekam video dan memberikan komentar tentang tugas yang berbeda dari tugas yang diberikan oleh komando, untuk pengamanan obyek vital nasional Bandara Soekarno Hatta.

Baca juga: PKS Dituding Ogah Tampung Massa 212 dan Eks Kader PBB, Ini Kata Hidayat Nur Wahid

Menurut Refki, dalam tata kehidupan militer, tindakan Kopda Asyari tersebut bertentangan dengan hukum, sebagaimana diatur dalam pasal 8 huruf a UU 25/2014 tentang Hukum Disiplin Militer.

"Akan dijatuhi sanksi sesuai dengan tingkat kesalahannya," tutur Refki.

Sebelumnya, sebuah video prajurit TNI mengatakan 'Kami bersamamu Imam Besar Habib Rizieq Shihab', beredar viral di media sosial .

Gambar diambil dari dalam truk TNI AD. 

Rizieq Shihab tiba di Indonesia dari Arab Saudi, Selasa (10/11/2020) pukul 09.40 WIB.

Sebelumnya, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab menyatakan segera kembali ke Indonesia bersama keluarganya.

Rizieq Shihab akan melakukan perjalanan pulang dari Arab Saudi pada 9 November 2020 pukul 19.30 waktu setempat.

Dan direncanakan akan tiba di Indonesia pada 10 November pukul 09.00.

"Insyaallah saya dan keluarga Hari Senin tanggal 9 November 2020 jam 19.30 waktu Saudi akan terbang dari bandara Kota Jeddah dengan pesawat Saudi Airlines."

"Dengan nomor penerbangan SV 816," ungkap Rizieq Shihab lewat siaran langsung di kanal Youtube Front TV," Rabu (4/11/2020).

"Insyaallah pesawat kami akan mendarat tiba di Bandara Cengkareng (Bandara Soekarno-Hatta) Hari Selasa tanggal 10 November 2020 jam 9 pagi waktu Jakarta di Terminal 3, insyaallah," imbuhnya.

Baca juga: Jokowi Bakal Anugerahi Bintang Mahaputera kepada Gatot Nurmantyo, Ini Alasannya

Setelah mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Rizieq Shihab beserta keluarga akan langsung pulang menuju kediamannya di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat.

Dia akan beristirahat di rumahnya selama dua hari.

"Setelah kami mendarat, kami sekeluarga dari bandara akan langsung ke rumah kediaman di Petamburan Jakarta Pusat."

Baca juga: Mangkir Dipanggil Bareskrim, Ketua Eksekutif KAMI Ahmad Yani Utus Belasan Kuasa Hukumnya

"Dan kami akan bersitirahat di sana dari hari itu sampai Hari Rabu dan Kamis, yaitu tanggal 11 dan 12 November 2020."

"Jadi kalau nanti ada kawan-kawan, ada para habaib, para ulama, para kiai yang ingin berjumpa bersilaturahmi, tentu sudah mengetahui pengumuman ini pada hari tersebut saya berada di mana," paparnya.

Sebelumnya, Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dikabarkan akan mengumumkan kepulangannya ke Indonesia, Rabu (4/11/2020) pagi.

Baca juga: UPDATE Kasus Covid-19 Indonesia 3 November 2020: Pasien Positif Jadi 418.375 Usai Tambah 2.973 Orang

Hal itu berdasarkan info yang beredar melalui WhatsApp Grup pada Selasa (3/11/2020) malam.

Saat dikonfirmasi Tribunnews, Sekretaris Umum FPI Munarman membenarkan info tersebut.

Ya..besok pagi beliau akan mengumumkan langsung," kata Munarman saat dihubungi Tribunnews, Selasa (3/11/2020) malam.

Baca juga: Yasonna Laoly: Undang-undang Cipta Kerja Sangat Reformatif dan Fenomenal

"Insyaallah (pengumuman besok jam 7 pagi)," imbuhnya.

Dalam info agenda yang beredar, Rizieq Shihab akan mengumumkan terkait kepulangannya dan disiarkan secara langsung dari Makkah, Rabu (4/11/2020) sekira pukul 07.00 WIB.

Informasi mengenai pengumuman kepulangan RIzieq Shihab diinformasikan melalui laman fpi-online.com, Selasa (3/10/2020).

Baca juga: Minta Masyarakat Bersikap, Wakil Ketua Fraksi: Legal Standing PKS Lemah Jika Gugat ke MK

Berikut ini isi pengumuman yang juga tersebar di media sosial tersebut:

KABAR GEMBIRA DARI IB HRS

Alhamdulillah wa syukurillah, hari yang sudah lama ditunggu-tunggu akhirnya datang juga, Imam Besar Habib Rizieq Shihab kembali ke tanah air dan kembali bersama-sama umat.

Habib Rizieq sudah tidak memiliki permasalahan apapun di Arab Saudi.
Dokumen kepulangan beliau telah lengkap dan tak menunggu lama beliau pun langsung bersiap pulang ke Indonesia tanah air tercinta.

SAKSIKAN SIARAN LANGSUNG
PENGUMUMAN TANGGAL KEPULANGAN IMAM BESAR HABIB RIZIEQ SYIHAB Lc, MA DPMSS ke INDONESIA HANYA DI FRONT TV

LIVE BERSAMA IB HRS DARI MAKKAH ALMUKARROMAH

Hari : Rabu
Tanggal : 4 November 2020
Pukul : 07.00 wib Pagi.

Baca juga: Covid-19 Masih Bisa Hidup Beberapa Jam Setelah Pasien Meninggal, Ini 9 Pedoman Pemulasaraan Jenazah

Menanggapi hal itu, Karo Penmas Humas Polri Brigjen Awi Setiyono mengatakan, tidak masalah jika Rizieq Shihab memutuskan kembali ke Indonesia.

"Kalau mau pulang ya pulang saja."

"Selama ini kita tidak pernah ngusir, tidak pernah ini. Kalau mau pulang ya pulang saja," kata Brigjen Awi di Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (3/11/2020).

Baca juga: Diteken Jokowi, UU 11/2020 tentang Cipta Kerja Berlaku Mulai 2 November 2020, Ada 186 Pasal

Namun demikian, dia enggan menjelaskan lebih lanjut terkait dokumen kepulangan Rizieq Shihab yang telah lengkap di Arab Saudi.

Termasuk, soal status hukum Rizieq Shihab yang sempat terlibat dalam beberapa kasus.

"Pokoknya kalau mau pulang, pulang saja. Kita tak mau menanggapi itu," ucapnya.

Mengaku Dicekal

Sebelumnya Wartakotalive memberitakan, Rizieq Shihab menunjukkan dua dokumen yang ia klaim merupakan bukti pencekalan dirinya atas permintaan Pemerintah Indonesia.

 Akhirnya Peluk Erat Surya Paloh di Ultah Partai NasDem, Jokowi Akui Cemburu

Berikut ini pernyataan lengkap Rizieq Shihab soal pencekalan, sambil menunjukkan dua dokumen tersebut:

Saya tunjukkan di sini, supaya Anda tahu, karena saat ini saya lihat di Indonesia ini masih ada oknum-oknum pejabat, yang bicara di televisi mewakili pemerintah.

Seenaknya mereka katakan bahwa saya ini bisa pulang kapan saja, tidak ada pencekalan, mereka bohong!

Saya tunjukkan pertama, ini adalah surat yang berisi tentang visa saya.

Visa saya itu berlaku tanggal berapa, berakhir tanggal berapa, ini lembaran yang menerangkan tentang persoalan masa berlaku saya punya visa.

Nah kemudian, lembaran yang satu lagi, ini adalah lembaran yang menerangkan bahwa saya dicekal, sejak tanggal 1 Syawal 1439 sampai hari ini.

Di sini ditulis bahwa saya dilarang keluar, atau saya dilarang bepergian keluar dari Saudi, bahkan di sini dituliskan sebabnya adalah karena alasan keamanan.

Jadi sekali lagi saya dicekal di sini bukan karena saya melakukan pelanggaran keimigrasian.

Bukan saya melakukan pelanggaran pidana atau perdata, bukan karena saya melakukan satu kejahatan di Saudi ini atau kesalahan, tidak!

Hanya karena alasan keamanan. Jadi kedua surat ini merupakan bukti nyata, riil, autentik, bahwa saya memang dicekal oleh Pemerintah Saudi, atas permintaan Pemerintah Indonesia.

Sekali lagi, Pemerintah Saudi setiap saat siap mencabut cekal sya, kalau ada jaminan resmi dari Pemerintah Indonesia, kalau saya ini tidak diganggu, kalau saya ini tidak diusik daripada keamanan dan keselamatan saya beserta keluarga.

Padahal saya sudah berikan pengertian, saya aman, saya tenang, tidak ada masalah.

Kalaupun saya diganggu oleh pemerintah di Indonesia, saya akan melakukan perlawanan secara hukum.

Tapi mereka (Pemerintah Saudi) belum tenang menerima alasan-alasan tersebut, sehingga mereka belum mau mencabut cekal saya.

Sekali lagi, saya tetap berterima kasih kepada Pemerintah Saudi, saya memaklumi alasan mereka.

Mereka tidak ingin berspekulasi dengan keamanan, keselamatan jiwa seseorang dengan keluarganya.

Saya hargai itu, saya terima kasih, walaupun saya akan tetap meminta secara prosedur agar cekal itu segera dicabut.

Adapun saudara-saudara kita di Indonesia, dengan saya tunjukkan dua surat ini, setop perdebatan!

Jangan ada lagi pihak-pihak yang mengaku sebagi juru bicara pemerintah mengatakan saya tidak dicekal, mengatakan saya takut untuk pulang, tidak!

Bukan saya yang takut untuk pulang, tapi ada pihak yang takut saya pulang.

Mereka takut kalau saya pulang, mereka tidak bisa curang dalam pemilu. Mereka tidak bisa melakukan aneka ragam rekayasa dalam pemilu. Mereka takut saya ini jadi ancaman untuk kemenangan mereka.

Jadi kita bicara fair saja, jangan kemudian diputar balik, dianggap saya yang takut pulang.

Saya siap pulang kapan saja, tapi tunggulah sampai cekal ini dicabut.

Insyaalah, Allah akan memberikan pertolongan, cekal ini dicabut di waktu yang tepat, saya bisa pulang di waktu yang tepat, dan bersama Umat Islam, insyaalah kita akan memetik kemenangan. 

Sebelumnya, Rizieq Shihab mengungkapkan dirinya dicekal oleh Pemerintah Arab Saudi, agar tidak keluar dari negara kerajaan tersebut.

Ia mengklaim, cekal tersebut dilakukan oleh Pemerintah Arab Saudi, atas permintaan Pemerintah Indonesia.

Hal itu dikatakan Rizieq Shihab saat memberikan sambutan dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad, yang dipublikasikan akun YouTube Front TV, Jumat (8/11/2019).

 Firli Bahuri Jabat Kabaharkam Sebelum Dilantik Sebagai Ketua KPK, Argo Yuwono Bakal Jadi Jenderal

Berikut ini pernyataan Rizieq Shihab terkait cekal yang ia alami:

Saat ini saya dan kawan-kawan yang ada di kota Makkah al-Mukarramah ini, masih terus mengupayakan supaya cekal saya dicabut oleh Pemerintah Saudi.

Saya sampaikan sekali lagi kepada seluruh Bangsa Indonesia, kepada seluruh kerabat dan sahabat, bahwa sejak 1 tahun 7 bulan yang lalu.

Tepatnya sejak tanggal 1 Syawal tahun 1439, saya dicekal oleh Pemerintah Saudi, atas permintaan Pemerintah Indonesia.

Saya tidak diperkenankan untuk keluar dari Saudi. Sebetulnya saya ingin pulang, saya ingin kembali ke Indonesia, tapi kalau cekal tidak dicabut, saya tidak bisa kembali ke Indonesia.

Nah, karena itu, saya dan kawan-kawan telah berusaha selama satu tahun setengah ini, memberikan pengertian.

Membujuk Pemerintah Saudi, agar mereka bisa mencabut cekalnya, agar saya kembali ke Indonesia, tapi Pemerintah Saudi belum mengabulkannya.

Alasan mereka, untuk menjaga keamanan saya, karena mereka juga melihat, yaitu tentang fenomena perpolitikan yang ada di seluruh dunia, termasuk yang terjadi di Tanah Air kita.

Walaupun saya terus berusaha meyakinkan, insyaallah saya bisa pulang dengan aman, tenang, damai, tidak ada persoalan, karena kita tidak suka kerusuhan, dan kita tidak suka kegaduhan.

Akan tetapi apa yang kami sampaikan kepada Pemerintah Saudi, belum membuat mereka tenang. Mereka masih khawatir tentang keselamatan saya dan keluarga.

Nah, karena itu dalam hal ini, saya ingatkan kepada semuanya yang ada, sekali lagi, bahwa memang saya dicekal oleh Pemerintah Saudi, tapi atas permintaan Pemerintah Indonesia.

Justru, Pemerintah Saudi siap untuk melepaskan cekal tersebut, kalau ada jaminan bahwa kepulangan saya itu aman, damai, tenang, karena Pemerintah Saudi juga tidak ingin disalahkan.

Untuk itu saya ucapkan terima kasih banyak kepada Pemerintah Saudi, yang selama dua tahun setengah saya berada di Makkah ini, mereka tidak pernah mengganggu saya.

Saya hidup di sini aman, nyaman, tenang, senang, penuh berkah.

Dan mereka setiap saat siap untuk mencabut cekal saya, kalau ada jaminan keamanan tersebut dari pihak Indonesia.

Sementara, saya berusaha meyakinkan bahwa saya bisa pulang kapan saja, dan insyaallah tidak akan ada sesuatu yang terjadi, tapi mereka perlu untuk jaminan itu datang dari Pemerintah Indonesia.

Jadi, Pemerintah Indonesia tidak usah berpura-pura tidak mengetahui tentang cekal ini, karena Pemerintah Indonesia sebetulnya yang meminta saya untuk dicekal, karena alasan politik.

Karena saya diinginkan oleh Pemerintah Indonesia agar tidak hadir di tengah-tengah masyarakat Indonesia, pada saat digelarnya Pilpres 2019 yang baru lalu.

Mereka mengingikan saat Pilpres digelar, saya tidak ada di Indonesia, saya ada di luar, karena bagi mereka saya merupakan ancaman, itu menurut penilaian mereka.

Sehingga, mereka mengganggu dan mengusik hak asasi saya, sehingga sampai saat ini saya masih dicekal.

Dalam video itu, Rizieq Shihab juga menunjukkan dua lembar kertas yang ia sebut visa dan surat pencekalan.

(Gita Irawan)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved