Kasus Rizieq Shihab
Rizieq Shihab: Kalau Tak Ada Kewajiban Dakwah di Negeri Ini, Saya Tidak akan Tinggalkan Makkah
Berdasarkan keyakinannya, beribadah di Makkah memiliki nilai 100 ribu dibandingkan beribadah di Indonesia.
lihat foto
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab menceritakan kehidupannya selama tinggal di Makkah, Arab Saudi, bersama keluarganya, sejak pertengahan 2017.
Hal itu ia ceritakan kepada para pengikutnya dan pengurus FPI, sekembalinya ke Petamburan, Jakarta Pusat, Selasa (10/11/2020).
Rizieq Shihab mengatakan, selama tinggal bersama keluarganya di Makkah, ia dan keluarganya tidak merasa kesulitan dan kesusahan.
Baca juga: DAFTAR Terbaru 27 Zona Merah Covid-19 di Indonesia: Karawang Masuk Lagi, Jawa Tengah Terbanyak
Ia mengaku merasa nikmat tinggal di Makkah, dan tidak merasa kekurangan.
Rizieq Shihab mengatakan, di sana ia mendapatkan banyak teman.
Ia juga membuka pengajian dan gerakan dakwah.
Baca juga: Jumlah Zona Merah Covid-19 Bertambah Lagi, Satgas: Pemda dan Masyarakatnya Benar-benar Lengah!
Ia juga merasakan nikmat menjalankan ibadah di Makkah.
Karena berdasarkan keyakinannya, beribadah di Makkah memiliki nilai 100 ribu dibandingkan beribadah di Indonesia.
"Kalau tidak ada kewajiban dakwah di negeri ini, saya tidak akan tinggalkan Makkah."
Baca juga: DAFTAR Terbaru 20 Zona Hijau Covid-19 di Indonesia: Semuanya di Indonesia Timur
"Kita cinta Makkah, Makkah luar biasa."
"Satu negeri yang benar-benar penuh keberkahan," kata Rizieq Shihab dalam tayangan di kanal YouTube Front TV yang diunggah pada Selasa (10/11/2020).
Ia juga sempat menyinggung terkait adanya pihak-pihak yang coba memberikannya kesulitan ketika tinggal di Makkah.
Baca juga: Prajurit TNI AD yang Bilang Kami Bersamamu Imam Besar Habib Rizieq Shihab Bakal Kena Sanksi
Namun demikian, kata Rizieq Shihab, pihak-pihak tersebut tidak pernah berhasil.
"Jadi sekali lagi selama kita di Makkah, alhamdulillah."
