Virus Corona
Pembelian Vaksin Covid-19 antara Gerak Cepat dan Kehati-hatian, Sri Mulyani Jamin Aman dan Efektif
Presiden Jokowi mengungkapkan alasan mengapa pemerintah bergerak cepat dalam pengadaan vaksin virus corona. Sri Mulyani pastikan semua aman
Atas berita ini, Sinovac tengah menelusuri asal informasinya.
"Intinya, Bio Farma berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah menghadirkan vaksin Covid-19 dengan harga yang terjangkau untuk memberi perlindungan bagi penduduk Indonesia," kata Honesti.
Perhitungan harga vaksin Dalam surat resmi yang disampaikan oleh Sinovac, Honesti menyampaikan, ada beberapa faktor dalam menentukan harga vaksin Covid-19, salah satunya adalah pada investasi studi klinis fase 3 terutama dalam uji efikasi dalam skala besar.
"Demikian juga dengan penentuan harga di Indonesia. Dengan kata lain, skema pemberian harga vaksin Covid-19 tidak dapat disamakan," kata dia.
Untuk menjaga dan menjamin kualitas vaksin Covid-19 mulai dari bahan baku dan lainnya, ia mengemukakan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan terbang ke Sinovac China untuk visit audit proses pengembangan dan produksi vaksin corona di fasilitas Sinovac di Beijing, China, termasuk LP POM MUI untuk melaksanakan audit halal.
Ia menambahkan, BPOM juga akan memastikan fasilitas dan proses produksi vaksin Covid-19 di Bio Farma memenuhi standar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB)/Good Manufacturing Practice (GMP).
Saat ini, uji klinis fase 3 vaksin Covid-19 masih berjalan di minggu kedua Bulan Oktober 2020 ini.
Data terakrhir menunjukan sampai dengan tanggal 9 Oktober 2020, 843 relawan yang sudah mendapat penyuntikan kedua, dan 449 relawan dalam tahap pengambilan darah pasca penyuntikan kedua/masuk periode monitoring.
"Hingga saat ini Uji Klinis tajap 3 berjalan lancar dan belum ada dilaporkan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) serius akibat pemberian suntikan calon vaksin Covid-19," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi Borong Vaksin Covid-19 yang Belum Lolos Uji Klinis, Ini Kata Sri Mulyani", Penulis : Muhammad Idris
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/vaksin-virus-corona-dan-obesitas.jpg)