Cuti Panjang, Terminal Pulogebang Didatangi Seribu Calon Penumpang, Terbanyak ke Padang dan Madura

Jumlah calon penumpang bus di Terminal Pulogebang mengalami kenaikan pada hari cuti panjang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Penulis: Desy Selviany |
Pengelola Terminal Pulogebang
Situasi di Terminal Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, jelang cuti panjang Maulid Nabi Muhammad SAW, Rabu (28/10/2020). 

WARTAKOTALIVE, CAKUNG - Jumlah calon penumpang bus di Terminal Pulogebang mengalami kenaikan pada hari cuti panjang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Namun, kenaikan penumpang masih belum terasa seperti cuti panjang pada umumnya.

Hal itu diungkapkan Kasatpel Operasional dan Kemitraan Terminal Terpadu Pulogebang Afif Muhroji.

Baca juga: Ini Alasan Polisi Tolak Rekonstruksi Terbuka Kasus Kebakaran Gedung Kejaksaan Agung

Kata Afif, kenaikan jumlah penumpang mulai terlihat pada Selasa (27/10/2020) hari ini.

"Kalau dibandingkan dengan situasi saat PSBB (pembatasan sosial berskala besar), biasanya kita mengalami kenaikan sekitar 20 persen," kata Afif saat dikonfirmasi, Rabu (28/10/2020).

Sehingga di hari cuti panjang ini, jumlah penumpang di Terminal Pulogebang berkisar di angka 1.000 penumpang.

Baca juga: Polisi Belum Butuh Keterangan Ahmad Yani Sebagai Saksi Kasus Ujaran Kebencian, Pemeriksaan Ditunda

Angka itu masih jauh dibanding hari biasa sebelum pandemi Covid-19.

Sebelun pandemi Covid-19, jumlah penumpang di Terminal Pulogebang mencapai 2.000 sampai 3.000 penumpang.

Angka itu bisa melonjak dua kali lipat saat cuti panjang, yakni 5.000 sampai 6.000 penumpang.

Baca juga: Upah Minimum 2021 Tak Naik, Presiden KSPI Nilai Menaker Tak Sensitif Terhadap Nasib Buruh

Sehingga di cuti panjang kali ini jumlah penumpang bus di Terminal Pulogebang belum berangsur normal meski ada lonjakan.

Mayoritas penumpang yang berangkat dari Terminal Pulogebang bertujuan ke Padang dan Madura.

Sisanya, penumpang bertujuan ke Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Baca juga: Satu Anggota KKSB di Intan Jaya Ditembak Mati, TNI Polri Bantu Menggali Makam

Ia juga memastikan tidak ada kenaikan tiket bus di hari cuti panjang ini.

Sebab, sejak awal PSBB harga tiket bus sudah naik, karena jumlah penumpang bus yang dibatasi.

Afif juga memastikan penumpang yang berangkat dari Terminal Pulogebang menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

"Penumpang juga diminta mengisi formulir Corona Likelihood Metric (CLM) yang menunjukkan kondisi kesehatannya sesuai ketentuan Pemprov DKI Jakarta," beber Afif.

Presiden Minta Menteri Antisipasi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajaran kabinetnya mengantisipasi penyebaran Covid-19 saat libur panjang akhir Oktober mendatang.

Presiden tidak ingin muncul klaster libur panjang Covid-19 seperti yang terjadi pada akhir Agustus dan awal September lalu.

"Mengingat kita memiliki pengalaman kemarin, libur panjang yang pada satu setengah bulan yang lalu mungkin."

Baca juga: Punya 6 Versi Naskah, Mahfud MD Bilang UU Cipta Kerja Cacat Formal Bila Diubah Setelah Disahkan DPR

"Setelah itu terjadi kenaikan yang agak tinggi," kata Presiden dalam rapat terbatas antisipasi penyebaran Covid-19 saat libur panjang akhir Oktober 2020, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (19/10/2020).

Penyiapan antisipasi libur panjang menjadi penting agar jumlah kasus Covid-19 tidak melonjak.

Saat ini, menurut Presiden, per 18 Oktober 2020 rata-rata kasus aktif di Indonesia mencapai 17,69 persen.

Baca juga: Bantah Tak Mau Diajak Bahagia Seperti Kata Moeldoko, KSPI: Hak Buruh Sudah Hampir Pasti Tereduksi

Angka tersebut lebih rendah dibandingkan rata-rata kasus aktif dunia sebesar 22,4 persen.

"Ini bagus sekali, kita 17,69 persen, sementara dunia 22,54 persen," ucap Presiden.

Angka kesembuhan, menurut Presiden, juga menunjukkan adanya perbaikan.

Baca juga: 8 Positif, Semua Polisi yang Kawal Unjuk Rasa Tolak UU Cipta Kerja Bakal Dites Covid-19

Angka kesembuhan di Indonesia mencapai 78,84 persen. Angka tersebut lebih tinggi dari rata rata kesembuhan dunia yaitu 74,67 persen.

"Saya kira hal-hal seperti ini yang harus terus kita perbaiki, sehingga kita harapkan tren kasus di Indonesia akan semakin membaik," paparnya.

Tak Berubah

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah tidak mengubah waktu libur panjang yang jatuh pada 28-30 Oktober 2020, atau bertepatan pada Hari Libur Maulid Nabi.

Meski, libur panjang tersebut berpotensi dimanfaatkan masyarakat untuk berlibur di tengah pandemi Covid-19.

"Sesuai dari arahan Presiden, menetapkan bahwa cuti dan libur dalam kaitannya dengan peringatan Maulid Nabi tetap dilaksanakan."

Baca juga: Peringatan Dini Cuaca Jabodetabek 19 Oktober 2020: Tanah Abang Hingga Mauk Berpotensi Hujan Deras

"Jadi tidak ada perubahan," kata Muhadjir usai ratas melalui siaran YouTube Sekretariat Presiden, Senin (19/10/2020).

Muhadjir meminta liburan kali ini tidak sampai meningkatkan kasus Covid-19 di Tanah Air.

Bahkan, kata Muhadjir, Presiden Jokowi telah menaruh atensi tinggi agar liburan tak menjadi pemicu kenaikan kasus Covid-19.

"Bapak presiden sudah menyampaikan supaya kegiatan libur dan cuti bersama ini jangan sampai nanti menjadi faktor menaiknya angka kasus, dan juga peningkatan masalah Covid-19," beber Muhadjir. (*)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved