Omnibus Law

Ini Peralatan yang Diminta Dibawa Pelajar untuk Demonstrasi Rusuh, dari Sarung Tangan Hingga Raket

Komunikasi di antara mereka yang memang bertujuan untuk membuat kerusuhan, diharapkan berjalan lancar dan baik dengan WAG itu.

Penulis: Budi Sam Law Malau |
Warta Kota/Nur Ichsan
Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono didampingi Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Roma Hutajulu menggelar konferensi pers terkait penangkapan 3 penggerak pelajar untuk rusuh dalam demo menolak UU Ciptaker di Mapolda Metro Jaya, Selasa 20 Oktober. 

WARTAKOTALIVE, SEMANGGI - Selain mengajak dan menghasut pelajar STM lewat Facebook agar berbuat rusuh dalam demonstrasi tolak UU Cipta Kerja, para penggerak juga menyematkan link WhatsApp Group (WAG) di akun Facebook 'STM Sejabodetabek.'

Diharapkan, pelajar STM yang ikut berdemo bergabung di WAG tersebut.

"Tujuannya agar lewat WAG itulah, arahan dan instruksi rusuh semakin jelas, saat para pelajar berada di lapangan," kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Selasa (20/10/2020).

Baca juga: Siswa SMK yang Gerakkan Pelajar untuk Rusuh Sematkan Link WAG di Akun Facebook, Ini Tujuannya

Selain itu, komunikasi di antara mereka yang memang bertujuan untuk membuat kerusuhan, diharapkan berjalan lancar dan baik dengan WAG itu.

Ternyata, kata Argo, di WAG itu juga arahan dan instruksi atas peralatan dan perlengkapan yang dibawa pelajar agar demo rusuh, dilakukan pelaku.

"Di antaranya diminta membawa petasan, molotov juga ban untuk dibakar."

Baca juga: UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia 20 Oktober 2020: Positif 368.842, Sembuh 293.653, Wafat 12.734

"Kemudian seruannya dan ajakannya apa?"

"Mereka memosting tujuan demonya adalah 'Harus Rusuh dan Ricuh'," papar Argo.

Kemudian, kata dia, di akun Facebook 'STM Sejabodetabek itu, mereka juga mengingatkan dan mengajak kembali semua pelajar untuk rusuh dalam demonstrasi pada Selasa (20/10/2020) di Jakarta, dengan sasaran utama aparat kepolisian yang mengamankan.

Baca juga: Uang Kunci Menangkan Pilkada, Ketua KPK Bilang Calon Kepala Daerah Minimal Harus Bermodal Rp 65 M

"Di mana mereka memosting 'buat kawan-kawan ogut, tanggal 20 Oktober, jangan lupa bawa oli supaya polisinya jatuh'," beber Argo.

Mereka juga memberi petunjuk ke para pelajar yang akan demo rusuh, agar membawa perlengkapan jika terjadi chaos, lewat akun Facebook.

"Disuruh bawa masker, kacamata renang, odol, dan juga raket."

Baca juga: Tokoh KAMI Ahmad Yani Mengaku Nyaris Ditangkap, Polisi Bilang Cuma Ngobrol-ngobrol

"Kenapa bawa raket? Supaya kalau nanti dilempar gas air mata oleh petugas, maka gas air mata dipukul pakai raket agar kembali ke petugas."

"Juga mereka menyuruh membawa kantong karet, air mineral, dan sarung tangan," tambah Argo.

Semua itu, jelas Argo, menurut mereka adalah perlengkapan untuk melakukan unjuk rasa rusuh.

Baca juga: Mantan Danjen Kopassus Soenarko Kembali Diperiksa Bareskrim, Kuasa Hukum Minta SP3

Bahkan mereka juga mengatakan aparat adalah anjing lewat postingannya.

"Postingannya tertulis 'Jangan gentar anak anak anjing semua itu'," ucap Argo.

Ada juga postingan berbunyi provokasi lainnya.

Baca juga: Ada Aksi Unjuk Rasa Tolak UU Cipta Kerja di Jakarta, Pergerakan Massa dari Bogor Nihil

Yakni, 'Dia aparat keamanan negara malah pakai senjata buat lukai kita. Besok tanggal 20 jangan diam saja, bawa batu yang tajam biar mampus mereka.'

'Kalau bawa sajam nanti keciduk. Bawa saja gir motor tapi jangan dikat, biar barbar.'

Sebelumnya, dua dari 3 ABG yang diamankan polisi, menyematkan link WhatsApp Group (WAG) di akun Facebook 'STM Sejabodetabek' milik mereka.

Baca juga: Ketua Komite Eksekutif KAMI Ahmad Yani Nyaris Ditangkap Aparat Bareskrim, Begini Kronologinya

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Argo Yuwono mengatakan, hal itu dilakukan selain mengajak dan menghasut para pelajar STM lewat media sosial Facebook, agar berbuat rusuh dalam demonstrasi menolak UU Cipta Kerja di Jakarta.

Diharapkan, kata Argo, para pelajar STM yang ikut berdemonstrasi, mau bergabung di WAG tersebut.

Baca juga: Polisi Ciduk 3 ABG yang Provokasi Pelajar Bikin Kerusuhan di Jakarta, Juga Ajak Bikin Chaos Hari Ini

"Tujuannya agar lewat WAG itulah, arahan dan instruksi untuk rusuh saat demo semakin jelas, ketika para pelajar berada di lapangan," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Selasa (20/10/2020).

Selain itu, dengan WAG, komunikasi di antara mereka yang memang bertujuan untuk membuat kerusuhan, diharapkan berjalan lancar dan baik.

"Namun saat ini WAG itu sudah dihapus oleh dua pelaku pembuat akun Facebook 'STM Sejabodetabek' yang sudah ditetapkan tersangka ini," beber Yusri.

Baca juga: Pekan Ini Polisi Bakal Tetapkan Tersangka Kebakaran Gedung Kejaksaan Agung, Mengaku Tak Ada Kendala

Meski begitu, katanya, jejak WAG yang dihapus akan ditelusuri oleh penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.

"Untuk mengetahui siapa saja anggota di WAG itu dan berapa banyak mereka," jelas Argo.

Tiga remaja yang ditangkap adalah MLAI (16), WH (16), dan FN (17), yang telah ditetapkan sebagai tersangka.

Baca juga: Mahfud MD Minta Demonstran Waspadai Penyusup Cari Martir, Polisi Dilarang Bawa Peluru Tajam

MLAI dan WH adalah admin dan pembuat akun Facebook 'STM seJabodetabek' yang dipakai untuk menghasut dan mengajak pelajar SMK atau STM, melakukan kerusuhan dalam demo menolak UU Cipta Kerja di Istana Negara dan Gedung DPR.

"Untuk yang berperan membuat akun facebook dengan tujuan mengajak demo rusuh ini, sebenarnya ada 3 orang."

"Dua orang berhasil kita amankan yakni MI dan WH. Sementara satu orang lainnya masih kita kejar," jelas Argo di Mapolda Metro Jaya, Selasa (20/10/2020).

Baca juga: Berdagang Mi Ayam Dini Hari di Masa Pandemi, Omzet Penjualan Bejo Kini Kembali Normal

Sedangkan FN, kata Argo, adalah admin akun Instagram @panjang.umur.perlawanan.

"Lewat akun IG-nya itu ia juga memprovokasi, menghasut, ujaran kebencian dan berita bohong di medsos untuk mengundang para anarko untuk melakukan kerusuhan," papar Argo.

Selain menghasut untuk rusuh pada demo tanggal 8 Oktober dan 13 Oktober, menurut Argo mereka juga mengajak rusuh dalam demo pada Selasa (20/10/2020) hari ini.

Baca juga: Usulkan Masa Jabatan Presiden 7-8 Tahun dan Satu Periode, MUI Diminta Urus Masalah Agama Saja

"Hasutan dan ajakan mereka lewat Facebook dan Instagram untuk rusuh dalam demo, rupanya direspons oleh pelajar lainnya," terang Argo.

Sebab, kata Argo, follower di akun Facebook STM Sejabodetabek diketahui sekitar 21.200 orang, dan di akun Instagram sebanyak sekitar 11.000. (*)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved