Omnibus Law
Mahasiswa Mulai Bubarkan Diri, Kelompok Remaja Ambil Alih Kawasan Patung Kuda
Saat mahasiswa membubarkan diri, puluhan remaja tanggung terlihat berdiri di depan pagar berduri.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Feryanto Hadi
Keberadaan oknum itu, dikhawatirkan memicu aksi anarkis di Ibu Kota seperti pengrusakan fasilitas seperti unjuk rasa pada Kamis (8/10/2020) silam.
“Perlu juga dijaga jangan sampai aksi-aksi demo yang punya niat dan maksud baik, disusupi atau ditunggangi pihak pihak lain yang dapat menimbulkan anarkisme pengrusakan dan sebagainya,” ujar dia.
Baca juga: Unjuk Rasa Buruh dan Mahasiswa Tolak UU Ciptaker di Karawang Memanas,Massa Jebol Gerbang Kantor DPRD
Tidak hanya merugikan pemerintah dan masyarakat, kata dia, perbuatan anarkis juga dapat mengancam keselamatan para demonstran maupun petugas polisi di lokasi.
Namun dia yakin, aksi unjuk rasa kali ini akan berjalan damai karena massa berniat memperjuangkan kepentingan masyarakat.
“Kami yakin para pengunjuk rasa yang memperjuangkan kepentingan-kepentingan warga dan sebagainya bisa melakukan demo dengan damai dan tertib dan teratur,” ungkapnya.
Dijaga ribuan aparat
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan pihaknya menyiagakan sekitar 20.587 personel gabungan dalam mengawal dan mengamankan aksi unjuk rasa menolak UU Ciptaker, Selasa (20/10/2020).
“Sekitar 10.587 personel gabungan yang kita siapkan mulai dari TNI-Polri dan Pemerintah Daerah. Kemudian untuk personel cadangan kita siapkan 10.000 personel,” kata Yusri, Selasa (20/10/2020).
Menurutnya, para personel akan berjaga di beberapa titik di kawasan DKI Jakarta.
“Kita juga sudah memetakan personel di lapangan mulai di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, gedung DPR RI,” kata Yusri.
Baca juga: Demonstrans Kecam Sikap Represif Aparat yang Aniaya dan Tangkapi Mahasiswa Penolak UU Cipta Kerja
Baca juga: Bekuk Tiga Remaja Penggerak Pelajar Untuk Demo Rusuh, Polisi Buru Satu Pelaku Lainnya
Selain itu, katanya pihak kepolisian juga akan mengamanka beberapa pusat perbelanjaan dan sentra perekonomian.
“Kemudian ada sentra-sentra perbelanjaan mal yang kita nilai rawan kita siapkan pengamanan di situ,” katanya.