Omnibus Law

Muncul Trending Tolak Demo Rusuh, Berikut Ini Demo Ricuh Anti UU Ciptaker di Cikarang Hingga Padang

Tolak demo rusuh jadi trending dalam bentuk tagar (#Tolakdemorusuh). Dimana saja terjadi demo ricuh tolak UU Ciptaker?

Istimewa
Ratusan mahasiswa Bekasi terlibat bentrok dengan aparat Kepolisian di kawasan Jababeka, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Rabu (7/10/2020).Ini salah satu demo ricuh menentang UU Cipta Kerja 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Tolak demo rusuh jadi trending dalam bentuk tagar (#Tolakdemorusuh). 

Tagar tersebut menduga demo rusuh menolak UU Cipta Kerja karena ada yang menunggangi.

Namun dipihak lain menyebutkan bahwa tagar tersebut dinaikkan buzzer pemerintah.

Tolak demo rusuh jadi trending. Demo rusuh antara lain di kawasan Jababeka Cikarang, Padang dan Serang.
Tolak demo rusuh jadi trending. Demo rusuh antara lain di kawasan Jababeka Cikarang, Padang dan Serang. (twitter)

Berikut ini cuitan netizen terhadap tagar tersebut.

@ganoticon: Sedih ngeliat apa yg terjadi di negara tercinta ini, ngeliat vidio isinya mahasiswa d hajar habis habisan. Gimana kalau anak kalian yang dgitukan .rasa kemanusiaan kalian dimana.
#TolakDemoRusuh #TolakOmnibusLaw

@Widyarenee: Mau meniru-niru jaman Orba tp sekarang bgini krn korban hoax semua. Semoga dr sampah peradaban demo ini tdk ada yg jadi Pemimpin negara ini kelak. #CiptaKerjaNegaraHadir #TolakDemoRusuh

8 Oktober Puncak Demo Tolak UU Cipta Kerja ke Istana, Jokowi Ternyata Kunker, Tanggapan Istana?

Gowes Bareng, Melly Goeslaw dan Rahayu Saraswati Saling Belajar Toleransi

@Ameeddd: Saat ini Indonesia Be Like : Tak setuju maka beda kubu! Tak sepaham lantas baku hantam! Yang seiman saling menerakakan! Merekalah kerumunan yang lupa!
Kerumunan yang lupa! Bahwasanya aku kau mereka sama!  Hanya manusia!  Sama manusianya! #TolakDemoRusuh  #OmnibusLaw

@pam_angga:  Pengen ikut demo karena mau nontonin kerusuhan malah ada tagar gini. #TolakDemoRusuh

@dijedjaya3: Kesempatan emas buat cendana dan cikeas cari panggung..dasar anjing cari cari makan dari sisa tulang buruh dan mahasiswa #TolakDemoRusuh

Hore, PT KAI Daop 1 Jakarta Kembali Operasikan 19 KA dengan Tarif Terjangkau, Simak Selengkapnya

@steven69thailoo: Pesan untuk para DPR,Tikus Berdasi dan para Buzzer... Gw tau duit itu amat penting tapi hidup ga selalu Tentang Uang... Kasian keluarga Lu Yang Lu Kasih Uang Haram Bangsatttt #DPRIMPOSTOR  #TolakDemoRusuh 

@yusufdalamkata Buzzer, akun² anonim bayaran lagi bekerja malam ini menaikkan tagar #TolakDemoRusuh . Seakan #RUUCiptaKerja ga da kaitannya ama presiden. Padahal jelas beliau mendorong sahnya ruu ini.

Dimana Demo Rusuh?

Salah satunya di Padang, Sumatera Barat

Demo menolak Undang-Undang Cipta Kerja di Padang, Sumatera Barat berlangsung ricuh, Rabu (7/10/2020).

Update: Perajin Jamu dan Oknum Polisi Pemeras Berpangkat AKBP Sudah Diperiksa, Salah Pasti Ditindak

Ketua DPRD Sumbar Supardi turun dari mobil setelah menerima audiensi dari pengunjuk rasa.

Namun, mahasiswa yang kecewa langsung melakukan pelemparan ke arah Supardi.

 Beruntung, Supardi diselamatkan oleh aparat polisi, sehingga bisa keluar dari kerumunan mahasiswa.

Polisi yang melihat mahasiswa mulai anarkis langsung memperketat pengamanan dengan menarik kawat berduri.

Aksi tersebut dibalas mahasiswa dengan melakukan pelemparan ke arah polisi.

Lengangnya Ibukota Selama Pandemi Dimanfaatkan Pengedar, Tercatat Ada 30 Kasus Narkoba per Hari

Botol air mineral, sandal dan batu juga melayang ke arah polisi.

Setelah diberi pengertian, mahasiswa tersebut kembali tenang.

Bertemu Ketua DPRD Sejak awal, mahasiswa mengajukan permintaan agar Ketua DPRD Sumbar Supardi keluar dan menemui mereka.

Permintaan itu kemudian dikabulkan. Bahkan, Supardi bersedia naik mobil mahasiswa untuk menerima aspirasi mahasiswa.

"Aspirasi mahasiswa kami terima dan nanti akan kami teruskan ke pemerintah," kata Supardi.

BenihBaik.com Kembali Serahkan Donasi ke PMI untuk program Gerakan Sejuta Masker untuk Indonesia

Hanya saja, menurut Supardi, DPRD Sumbar bukan dalam kapasitas untuk menerima atau menolak UU Cipta Kerja.

Pernyataan Supardi itu tidak bisa diterima oleh mahasiswa, sehingga terjadi aksi pelemparan ke arah Supardi.

Melihat kondisi itu, Supardi kemudian turun dan dikawal aparat kepolisian.

Kapolresta Padang, AKBP Imran Amir mengatakan, kerusuhan tersebut disulut karena provokasi dari oknum di luar mahasiswa.

Namun, sebutnya, kerusuhan tersebut dapat direda dengan cepat.

Dapati Mobil Parkir Sembarangan, Satlantas Polres Tangsel Tidak Sengaja Ungkap Peredaran Sabu

Terkait dengan sedikit kerusuhan ini, AKBP Imran Amir pun menyinggung soal peran siswa SMK dan massa bayaran.  

"Karena ada provokasi anak-anak di luar mahasiswa. Mungkin dari anak SMK atau bayaran tadi, sebagian yang mencoba merusak ketenteraman di lapangan," kata Imran Amir.

Pihaknya, kata dia, telah mengakomodir pertemuan massa dengan ketua DPRD Sumbar.

Selanjutnya akan ada pertemuan DPRD dengan rektor di universitas di Sumbar.

"Tadi mahasiswa meminta supaya ada pernyataan sikap dari DPRD Sumbar tentang penolakan UU Cipta Kerja," katanya.

Kader Pindah Dukungan, Ketua DPC Partai Hanura Sebut Bukan karena Jalinan Komunikasi Tak Mulus

Ia mengatakan, DPRD Sumbar akan menyampaikan secara langsung ke Pemerintah Pusat terkait aspirasi mahasiswa di Sumbar. 

Kericuhan di Jababeka Cukarang

Ratusan mahasiswa Bekasi terlibat bentrok dengan aparat Kepolisian di kawasan Jababeka, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Rabu (7/10/2020).

Dari informasi yang dihimpun, bentrok terjadi ketika mahasiswa melakukan long march dalam rangka menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Ratusan mahasiswa Bekasi terlibat bentrok dengan aparat Kepolisian di kawasan Jababeka, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Rabu (7/10/2020).
Ratusan mahasiswa Bekasi terlibat bentrok dengan aparat Kepolisian di kawasan Jababeka, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Rabu (7/10/2020). (Istimewa)

Mereka memulai long march dari kampusnya di wilayah Jalan Inspeksi Kalimalang, Cibatu, Kecamatan Cikarang Pusat.

 Pernyataannya Dianggap Kerdilkan Penolak UU Cipta Kerja, Presenter Desta Diserang Warganet

Saat hendak memasuki kawasan Jababeka, mereka dihadang aparat kepolisian sehingga terlibat bentrokan.

Dalam video yang beredar, terlihat mahasiswa memakai almamater bewarna biru terlibat saling dorong hingg saling pukul menggunakan bambu.

Mahasiswa juga melempari batu ke arah polisi yang telah bersiaga menggunakan tameng.

Nampak, polisi dapat mengendalikan situasi yang membuat mahasiwa mundur.

 VIDEO: Sejumlah Mahassiwa yang Hendak Demo di Gedung DPR Diadang Polisi di Stasiun Palmerah

Pihak kepolisian tampak berjaga di sekitar lokasi demonstrasi.

Akses Jalan Raya Jababeka juga diblokade polisi dengan membuat barisan sejajar dengan membawa tameng dan helm.

Kapolsek Cikarang Selatan, AKP Sukadi mengatakan mahasiswa yang berdemo berasal dari Kampus Pelita Bangsa.

Sebelumnya mereka telah diminta untuk tidak melakukan aksi turun ke jalan, karena situasi pandemi corona.

 Aksi Tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja di Kabupaten Bekasi Berlanjut, Buruh Demo di Area Pabrik

"Tapi mereka tetap lakukan, maka tadi kita kawal saat long march. Tapi engga tahu, mau masuk kawasan Jababeka maka terjadi gesekan. Tapi sudah ditangani tertangani," terang dia.

Sukadi menuturkan saat ini situasi sudah terkendali. Jalan yang awalnya ditutup, sekarang sudah dapat dilintasi pengendara.

Kepolisian dan TNI masih berjaga di kawasan Jababeka untuk mencegah terjadi insinden serupa.

Para mahasiswa maupun masyarakat yang hendak melakukan aksi unjuk rasa diminta agar dapat tertib serta tidak melakukan perbuatan anarkis.

 Tolak UU Cipta Kerja, Aliansi Buruh Kabupaten Bogor Gelar Unjuk Rasa

"Kita terus berjaga jaga sebagai antisipasi, saat ini situasi kondusif," paparnya. 

Buruh di Bekasi juga gelar aksi

Aksi unjuk rasa dan mogok kerja buruh di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat dalam rangka menolak Undang Undang Omnibus Law Cipta Kerja masih terus berlanjut, Rabu (7/10/2020).

Aksi unjuk rasa dan mogok kerja itu didominasi dilakukan di area pabrik masing-masing.

Unjuk rasa mahasiswa di Kota Serang menentang Omnibus Law di depan kampus UIN Sultan Maulana Hasanudin Banten. Ini gambar sebelum ricuh sekitar pukul 18.40 WIB.
Unjuk rasa mahasiswa di Kota Serang menentang Omnibus Law di depan kampus UIN Sultan Maulana Hasanudin Banten. Ini gambar sebelum ricuh sekitar pukul 18.40 WIB. (Youtube @Pray Daffa)

"Masih lanjut, sesuai intruksi nasional. Unjuk rasa dan mogok kerja dilakukan di pabrik masing-masing dari kemarin 6-8 Oktober," kata Pimpinan Pengurus Cabang Federasi Sektor Pekerja, Percetakan Penerbitan Media dan Informatika, (PC FSP PPMI) SPSI Kota dan Kabupaten Bekasi, Heri Sopyan, pada Rabu (7/10/2020).

Sebelumnya Ricuh di Serang 

Kericuhan akhirnya terjadi dalam unjuk rasa menolak pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja.

Kerusuhan tersebut terjadi dalam aksi unjuk rasa di Kota Serang, Banten, Selasa (6/10/2020).

Berdasarkan pantauan Kompas.com, kericuhan diawali saat pihak kepolisian meminta mahasiswa untuk membubarkan diri, karena sudah melewati batas waktu aksi unjuk rasa.

 Ini Alasan Pemprov DKI Tambah Rumah Sakit Rujukan Covid-19

Namun, mahasiswa tidak mengindahkan permintaan polisi.

Polisi akhirnya memutuskan untuk memukul mundur paksa, hingga terjadi perlawanan dari mahasiswa dengan melemparkan batu dan kembang api ke arah polisi.

Polisi kemudian melakukan tindakan tegas dengan menembakan gas air mata ke arah mahasiswa.

Mahasiswa kemudian masuk ke dalam Kampus UIN Sultan Maulana Hasanudin Banten.

Sejumlah mahasiswa yang diduga menjadi provokator diamankan oleh polisi.

Akibat kejadian ini, sejumlah polisi mengalami luka-luka karena terkena lemparan batu.

 Tidak Ada Demo Buruh Tolak UU Cipta Kerja di Kampung Halaman Jokowi Hari Ini

Salah satunya adalah Kepala Biro Operasional Polda Banten Kombes Amiludin Roemtaat yang mengalami luka di bagian dahi.

"Biasa kena batu dari arah kampus, ini," kata Roemtaat sambil menunjukkan bekas luka kepada wartawan.

"Tadi kita amankan beberapa orang, jangan dipukul, malah saya dilempar," tambah Roemtaat.

Sebelumnya, para mahasiswa berorasi menyuarakan tuntutan secara bergantian.

Aksi bakar ban terjadi hingga pihak kepolisan memutuskan untuk menutup arus lalu lintas.

 Pandemi Covid-19, KONI Kabupaten Tangerang Terapkan Adaptasi Baru

Salah satu koordinator aksi Arman mengatakan, omnibus law UU Cipta Kerja yang sudah disahkan oleh DPR harus dibatalkan, karena tidak pro kepada para buruh.

"Tentunya omnibus law UU Cipta Kerja akan menjadi undang-undang yang berbahaya bagi rakyat dan kita semua di kemudian hari nanti," kata Arman saat berorasi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Demo di Padang Ricuh, Ketua DPRD Sumbar Dilempari ", Klik untuk baca:  Penulis : Kontributor Padang, Perdana Putra

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved