Kebakaran

Misteri Joko Prihatin, CS Punya Saldo Rp 100 Juta, Uang dari Mana? Terkait Kebakaran Kejagungkah?

Bareskrim Polri mengaudit rekening Joko Prihatin, cleaning service (CS) Kejaksaan Agung yang diduga memiliki saldo Rp 100 juta.

Warta Kota/Alex Suban
Dokumentasi: Petugas pemadam kebaran menyemprotkan air ke gedung utama Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (22/8/2020) malam. Belakangan diketaui seorang cleaning service punya uang Rp 200 kita, darimana, benarkah terkait kebakaran? 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Bareskrim Polri mengaudit rekening Joko Prihatin, cleaning service (CS) Kejaksaan Agung yang diduga memiliki saldo Rp 100 juta.

Sosok cleaning service itu mulai terungkap.

Pria bernama Joko Prihatin  itu dikaitkan dengan insiden kebakaran Gedung Kejagung.

Update Kasus Kebakaran Kejagung: Hari Ini Gelar Perkara oleh Bareskrim Polri dan Jaksa Penuntut Umum

CS yang Diduga Punya Rekening Gendut Bernama Joko Prihatin, Kejagung Bantah Dampingi Pemeriksaan

Sebab bukan hanya memiliki rekening gendut, Joko Prihatin juga diduga memiliki akses ke lantai 6 yang menjadi titik awal kebakaran.

"Kemarin penyidik telah melakukan audit itu."

"Namun karena ini sudah masuk materi penyidikan, saya tidak bisa sampaikan. Mohon maaf," kata Karo Penmas Humas Polri Brigjen Awi Setyono di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (1/10/2020).

Setelah Batal Menikah, Angela Tee Kini Ditaksir Produser Musik Goldwin Yustantio

Sementara, Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Ferdy Sambo mengungkapkan, penyidik juga telah mendatangi Kantor BRI dan Bank Mandiri, untuk meminta rekening koran milik Joko Prihatin selama 5 tahun terakhir.

"Penyidik gabungan Polri dan yang bersangkutan datang ke kantor pusat Bank BRI dan Bank Mandiri, untuk meminta printout rekening koran 5 tahun ke belakang," jelasnya.

Kejaksaan Agung sebelumnya mengklarifikasi isu soal pendampingan mantan Jaksa Agung Muda (JAM) kepada petugas cleaning service atau office boy (OB), dalam pemeriksaan saksi terkait kasus kebakaran Gedung Kejagung.

Dapat Izin Ipswich Town, Hari Ini Elkan Baggott Bergabung dengan Timnas Indonesia U19 di Kroasia

Menurut Kapuspenkum Kejagung Hari Setiyono, itu bukanlah pendampingan.

"Pengertian mendampingi itu tadi dia diperiksa itu didampingi."

"Ini yang kemarin adalah proses penyelidikan supaya lancar memberikan keterangan seluas-luasnya."

"Maka fungsi pengamanan organisasi mengamankan itu," kata Hari di Badan Diklat Kejaksaan Agung, Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu (30/9/2020).

Komisi A DPRD Kota Depok Minta ASN Netral di Pilkada Depok

Hari mengatakan, yang melakukan tugas itu adalah bagian bidang intelijen.

Di sana, ada yang namanya Tim Pengamanan Sumber Daya Organisasi (PAM SDO).

"Artinya pejabat terdahulu sudah berganti dengan jabatan sekarang."

"Maka PAM SDO mendapat perintah dari pejabat atau atasan yang bersangkutan untuk selalu memposisikan pengamanan suber daya organisasi," jelasnya.

Sehingga, kata Hari, tak mungkin PAM SDO bekerja untuk mantan pimpinannya.

"Dan itu selalu kami lakukan ketika terkait dengan institusi."

"Kan semuanya ingin berjalan lancar, enggak ada yang mengganggu dan lain sebagainya. Bukan mendampingi loh ya," terangnya.

Komisi A DPRD Kota Depok Minta ASN Netral di Pilkada Depok

Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan dan Hukum Kejaksaan Agung Hari Setiyono menjelaskan isu office boy Kejagung punya rekening Rp 100 juta, dalam kasus kebakaran Gedung Kejagung.

Menurut Hari, ada dua kemungkinan soal OB berekening 'gendut' tersebut.

"Seorang OB ini melakukan pekerjaannya di Kejaksaan itu ada dua."

"Bisa jadi dia merupakan karyawan sebuah perusahaan yang memang dia bekerja untuk cleaning service.

"Artinya dia berada di bawah satu perusahaan yang kontrak dengan kejaksaan," kata Hari di Badan Diklat Kejagung, Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu (30/9/2020).

Kemungkinan kedua, lanjut Hari, memang ada OB yang diberi honor oleh pihak Kejagung.

Jadi Kunci Keberhasilan Pengendalian Air di Jakarta, Aksi Gerebek Lumpur Sasar Waduk Pluit

"Nah, bagaimana posisi cleaning service kami ini, tentu nanti kita tunggu ya posisinya seperti apa," lanjutnya

Dirinya bisa memahami dugaan masyarakat pasti macam-macam.

"Yang jelas antara kejadian dugaan sebagaimana disampaikan oleh Pak Kabareskrim dan Pak Jampidum, apakah sengaja atau lalai, inilah yang kita tunggu selama proses penyidikan."

"Jadi kaitan rekening kaitannya terjadinya kebakaran."

"Nah, oleh karena itu, supaya tidak mempunyai persepsi yang berbeda, kita tunggu," paparnya.

Sebelumnya, Jaksa Agung ST Burhanuddin menyebut pihaknya bersama kepolisian telah mengusut saksi cleaning service secara mendalam, terkait kebakaran Gedung Kejaksaan Agung.

Apalagi, yang bersangkutan dikabarkan memiliki uang di atas Rp 100 juta di rekeningnya, dan dapat mengakses lantai 6, yang merupakan titik kebakaran.

Elkan Baggott Susul Skuad Timnas Indonesia U-19 yang Sedang TC di Kroasia

"Adanya informasi rekening-rekening, mohon izin."

"Ini sudah di dalami oleh penyidik Kabareskrim, tentang adanya rekening."

"Katanya Rp 100 juta yang tidak sesuai dengan pendapatannya," kata Burhanuddin saat rapat dengan Komisi III DPR secara virtual di Jakarta, Kamis (24/9/2020).

Menurut Burhanuddin, kejaksaan sejak awal telah membentuk posko bersama untuk mengungkap penyebab kebakaran gedung, yang diduga merupakan kelalaian.

"Kalau memang ada itu kesengajaan atau kelalaian, saya mengharapkan adanya tersangka itu," ucap Burhanuddin.

Saat rapat, anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan meminta Jaksa Agung berhati-hati terkait adanya saksi cleaning service yang bekerja di lantai bawah, tetapi bisa sampai ke lantai 6.

"Tolong bapak hati-hati, ada tidak manipulasi keterangan, Jaksa Agung harus curiga."

"Cleaning service ini ditengarai bukan hanya cleaning service, bisa berbuat sesuatu."

"Dicek juga rekening uangnya di atas Rp 100 juta."

RS dan Laboratorium Kekurangan SDM, Ridwan Kamil Ajak Warga Depok Melamar Jadi Tenaga Kesehatan

"Apa benar kalau diperiksa didampingi anak buahnya mantan Jaksa Agung Muda?"

"Apa benar ada penampilan baru, yang bersangkutan dibotakin, kalau dibotakin, hati-hati Pak, mau cek DNA rambutnya sudah plontos," sambung politikus PDIP itu.

Sementara, Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum Kejagung Fadil Zumhana mengatakan, pihaknya memang melakukan pendampingan terhadap saksi, termasuk cleaning service yang dapat mengakses ke lantai 6.

"Kami dampingi (saksi), sampai cleaning service-nya kami dampingi, supaya yang bersangkutan memberikan keterangan yang terang dan jujur," papar Fadil.

Terkait uang di rekening yang mencapai Rp 100 juta dan bisa ke lantai 6, Fadil menyebut hal ini masih dalam proses penyidikan.

"Nanti itu akan kami bongkar, karena kemarin proses penyelidikan, belum pro justitia."

"Ketika proses penyidikan ini kami minta dari penyidik mengungkap itu dari mana uangnya," paparnya. 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Terungkap Identitas Cleaning Service Punya Tabungan Rp100 Juta, Dicurigai Terkait Kebakaran Kejagung

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved