Gatot Nurmantyo: Saya Tidak Pernah Katakan Dicopot Sebagai Panglima TNI karena Nobar Film G30S/PKI

Gatot yang kala itu menjabat Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), mengaku sempat menolak tawaran tersebut.

WARTA KOTA/ANGGIE LIANDA PUTRI
Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di rumah duka almarhum Probosutedjo, Jalan Pangeran Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (26/3/2018). 

Gatot digantikan Hadi kurang lebih 4 bulan sebelum memasuki masa pensiun pada 1 April 2018.

 Keluarkan Ingub 52/2020, Anies Baswedan Instruksikan Percepat Pengendalian Banjir di Jakarta

Sebelum berbicara mengenai hal ini, Gatot mengawalinya dengan kekhawatiran akan bangkitnya Partai Komunis Indonesia gaya baru, dan itu menurutnya terendus sejak 2008.

Saat itu Gatot mengaku mendapatkan berbagai informasi tentang adanya gerakan tersebut.

"Saya mengamati tentang kemungkinan-kemungkinan bangkitnya gerakan Partai Komunis Indonesia gaya baru. Ini diawali sejak 2008," beber Gatot.

 Sudah 48 Jenazah Pasien Covid-19 Dimakamkan di TPU Jombang Ciputat Sejak Awal September 2020

Meski demikian, saat itu Gatot tidak bisa menyampaikan informasi itu secara terang-terangan.

"Setelah saya mendapat informasi-informasi, sehingga saya memaksakan membungkus semua gerakan ini dengan proxy war."

"Karena belum saatnya saya membuka gerakan mereka."

 Tambah Satu, Total Tersangka Perusakan Mapolsek Ciracas Jadi 66 Orang

"Memang gerakan ini tidak bisa dilihat bentuknya, tetapi dirasakan bisa," jelasnya.

Gatot menyebut, terjadi penyusupan gerakan komunisme di Indonesia.

Ia mencium itu dari sejumlah fenomena yang terjadi sejak 2008.

 Sebarkan Informasi Tak Benar, Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo Dapat SP 1 dari Dewan Pengawas

"Sejak tahun 2008 seluruh sekolah segala tingkatan pelajaran sejarah tenang G30S/PKI ditiadakan."

"Ini sesuatu hal yang sangat berbahaya, karena kalau yang paling junior adalah kelas enam SD, maka mereka yang duduk di universitas saat ini tidak pernah mengenyam pelajarn tersebut," tuturnya.

Gatot kemudian membuat semacam 'proxy war', di mana ia kerap mengisi kuliah umum dan menyelipkan bahaya kebangkitan komunisme kepada para generasi muda.

 Terungkap di Dakwaan, Pinangki Awalnya Minta 100 Juta Dolar AS untuk Urus Fatwa MA Djoko Tjandra

"Sehingga pada tahun 2017, bahwa generasi muda 90 persen lebih tidak percaya adanya PKI."

"Maka dengan data-data yang ada, pertama kali pada 10 Maret 2015, saya masih jabatan Pangkostrad."

"Saya beranikan memberikan kuliah umum tentang proxy war di UI (Universitas Indonesia)."

 Polisi Militer AD Belum Temukan Orang Bersenjata Airsoft Gun Saat Serbu Mapolsek Ciracas

"Dan sampai dengan saya Panglima TNI, sudah 59 kali saya melaksanakan kuliah umum," paparnya.

Gatot melihat adanya upaya-upaya pelemahan mental pemuda bangsa.

Sehingga, ia memutuskan untuk menyerukan untuk menonton film Pemberontakan G-30S PKI ketika ia menjabat sebagai Panglima TNI.

"Pada saat saya jadi panglima TNI, saya perintahkan jajaran saya untuk menonton film G30S-PKI," ucapnya. (Gita Irawan)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved