Berita Bogor

Sukamakmur, Dari Penghasil Kopi Terbesar di Bogor hingga Dijadikan Kampung Tangguh

Sebagai penghasil biji kopi di Bogor membuat Pemkab Bogor menjadikan Kampung Mulyasari, Desa Sukamulya, Kecamatan Sukamakmur sebagai kampung tangguh.

Editor: Dodi Hasanuddin
Tribun Bogor
Kampung Mulyasari Desa Sukamulya, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor salah satu kampung penghasil biji kopi 

Dikawasan inilah tumbuh kopi arabika yang kini dikenal kopi Arabika Gunung Arca didukung kondisi cuaca yang mendukung.

Sedang Berlangsung AC Milan vs Juventus, Ibra vs Ronaldo Starter, Live Streaming Juve Mendominasi

Keangkeran Gunung Guntur Garut Dirasakan Pendaki, Tak Ingat Saat Dibawa le Sumber Air Cikole

Salah satu petani Kopi Gunung Arca, Budi Irawan (53), ia mengaku datang ke kampung tersebut pada tahun 1996 silam.

"Warga dulu tanam bawang di sini, kerjasama dengan Belanda waktu itu. Saya juga sambil kerja sebagai juru tebang pohon," cerita Budi.

Budi menuturkan bahwa di Kampung Arca juga sudah ada perkebunan kopi arabika yang berusia puluhan tahun bahkan disebut-sebut sebagai peninggalan jaman Belanda.

Namun pengetahuan warga terkait tanaman kopi masih terbatas bahkan sebagian pohon kopi ditebang dan diganti menjadi tanaman sayuran yang dianggap lebih menguntungkan.

Kemudian pada tahun 2016, Budi mencoba merambah ke pertanian kopi dengan dibantu binaan pemerintah daerah dan belajar bagaimana merawat pohon kopi dan bagaimana memanen kopi yang berkualitas.

 Bahkan, kata dia, pihak pemerintah waktu itu masih mendatangkan ahli-ahli untuk meneliti kualitas kopi di Kampung Arca.

"Kita kemudian ikut festival kopi pertama kali, di CCM (Cibinong City Mall). Waktu di CCM kopi itu punya 9 cita rasa, kata ahli kopi. Kemudian dilelang di sana, kita ada 4 kg, kopi kita dihargai Rp 2 juta per kg. Dari situ saya kaget lah, karena gak ngerti kopi, baru belajar," ujarnya.

Peretas Ditangkap di Sleman, Terungkap Sempat Retas Situs Mahkamah Agung

Ramalan Zodiak Rabu 8 Juli 2020 Leo dan Libra Garap Proyek, tapi Virgo Diganggu Rekan Kerja nih

Setelah saat itu, kopi Gunung Arca semakin dikenal sebagai Kopi Bogor yang berkualitas hingga terbentuklah beberapa kelompok tani kopi.

 Sejak pertama kali dipasarkan, kata Budi pembeli hanya membeli 2 kg sebagai ajang coba-coba.

Namun, kini, Budi mengaku bahwa ia bisa menjual hingga 10 ton kopi yang ia kumpulkan dari petani-petani kopi kampung Arca yang lainnya.

"Selain pemetikan kopi oleh petani dipilih yang terbaik, diproses di sini kayak roasting dan sebagainya itu beda cara beda hasilnya. Hasilnya ada kopi Honey, Fullwash dan Natural. Kalau tahun kemaren yang paliny banyak mesen itu Honey," katanya.

Kopi tersebut, kata dia, dikirim ke cukup banyak cafe-cafe di berbagai daerah mulai dari Otten Coffee hingga kedai kopi artis Nino Fernandez.

Namun dibalik kesuksesan kopi Gunung Arca di mata konsumen, Budi mengaku masih memiliki kendala yakni permodalan.

"Saya beli dari petani untuk diproses dan sebagainya sampai dijual hanya mampu 10 ton kopi. Sedangkan pesanan banyak. Ada yang minta ekspor ke negara ini itu juga saya bingung. Makanya ini juga kita cari solusinya bagaimana. Untung kalau tahun kemarin ada orang yang mau bekerja sama memberikan tambahan modal," ungkapnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved