PPDB
KPAI: Orang Tua Keluhkan Server PPDB di DKI Jakarta Lemot
KPAI mendapat aduan tentang proses pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) di Jakarta yang dilakukan secara daring
Penulis: Budi Sam Law Malau |
WARTAKOTALIVE.COM, KEBAYORAN BARU - Komisi Perlindungan Anak Indonesia mendapat aduan tentang proses pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) di Jakarta yang dilakukan secara daring.
Menurut Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti, aduan yang dikeluhkan warga ke KPAI antara lain aplikasi PPDB online kerap error.
"Keluhan pengadu adalah aplikasinya error terus, sejak dicoba pada pukul 06.30 WIB, sementara pengadu melapor pada pukul 09.58 WIB," kata Retno kepada Wartakotalive.com, Sabtu (20/6/2020).
Retno Listyarti mengatakan, server lemot memicu kekesalan para pendaftar PPDB online.
• KPAI Kasih Jempol Perubahan Paradigma PPDB DKI Jakarta Tidak Berdasarkan Nilai Akademik
• Inilah Cara dan Tahapan Pendaftaran Jalur Prestasi Nonakademik di PPDB Online Jakarta 2020
“Awalnya pengadu mengadukan kode keamanan awalnya kosong, namun setelah ada kodenya, malah pendaftar tidak bisa untuk klik pilih sekolah," kata Retno.
"Pendaftar panik karena beranggapan bahwa pendaftar awal akan memiliki peluang diterima PPDB, padahal tidak demikian,” katanya lagi.
Saat ini di beberapa daerah sedang berlangsung PPDB jalur afirmasi, termasuk DKI Jakarta, pada 19 Juni-22 Juni 2020.
Pendaftaran PPDB online itu untuk semua jenjang yaitu SD ke SMP dan SMP ke SMA pada jalur afirmasi.
• Pendaftar PPDB Periode Pertama Lumayan Banyak, Namun SMPN 5 Tangsel Hanya Terima 272 Siswa
• Posko PPDB Online Dibuka di SMA 112 Negeri Jakarta, 500 Orangtua Sudah Dilayani
Sesuai dengan ketentuan dalam juknis PPDB DKI Jakarta urutan alat seleksi adalah usia, pilihan sekolah dan waktu mendaftar.
Terkait lemotnya server, kata Retno, KPAIberkoordinasi melalui telepon dengan Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana.
Menurut Retno, Nahdiana mengatakan sejak Jumat (19/6/2020) pagi sistem memang mulai melambat.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Dinas Pendidikan DKI Jakarta melakukan koordinasi dengan Telkom.
Kemudian, perkembangan lalu lintas pendaftaran di server sudah mulai agak lancar.
Dari pantauan KPAI, PPDB daring di DKI Jakarta mulai lancar sekitar pukul 11.00 WIB.
• KPAI Terima Banyak Aduan Soal PPDB dan Siswa Dilarang Ujian Akhir karena Nunggak SPP Selama Pandemi
• Sistem Zonasi di PPDB Jakarta 2020 Prioritaskan Domisili, Usia, Urutan Pilihan, dan Waktu Daftar
Sebelumnya, Retno Listyarti mengatakan, KPAI menerima pengaduan dari masyarakat terkait PPDB 2020.
"Aduan terkait PPDB, yang kami terima sejak 27 Mei sampai 10 Juni 2020, ada 15 pengaduan. Seluruh pengaduan disampaikan secara online," kata Retno, Kamis (11/6/2020).
Pengaduan ke KPAI itu mulai dari siswa jenjang TK yang mendaftar ke SD; siswa SD mendaftar ke SMP; sampai jenjang SMP/MTs mendaftar ke SMA/SMK.
"Pengadu dari jenjang pendidikan TK ke SD ada 5 kasus atau aduan, lalu SD ke SMP sebanyak 2 kasus dan SMP ke SMA/SMK ada 8 kasus," katanya.
Masalah pengaduan, kata Retno, dibagi dalam dua hal, dan didominasi masalah teknis yang mencapai 10 kasus atau 66,66 persen, dan terkait kebijakan sebanyak 5 kasus atau 33,33 persen dari total pengadu.
"Adapun wilayah pengaduan meliputi 8 provinsi dan 12 kabupaten atau kota," kata Retno.
• Calon Siswa di Kota Tangsel Diminta Kirim Dokumen PPDB via WhatsApp atau Ojol ke Sekolah Tujuan
• PPDB di SDN 15 Minim Peminat karena Kondisi Gedung Nyaris Roboh, Sudah 4 Tahun Dibiarkan Rusak
Pengaduan ke KPAI terkait PPDB Online :
1. DKI Jakarta : Jakarta Timur (1 kasus);
2. Banten : Kota Tangerang (2 kasus)
3. Jawa Barat : Kota Bekasi (3 kasus); kota Depok (1 kasus); kota Bogor (1 kasus)
4. Jawa Timur : Kota Malang (1 kasus) dan Sidoarjo (1 kasus)
5. DI Yogjakarta : Bantul ( 1 kasus)
6. Sumatera Utara : Medan (1 kasus) dan Padang Sidempuan (1 kasus)
7. Kalimantan Tengah : Palangkaraya (1 kasus)
8. Kalimantan Timur : Panajam Paser (1 kasus)
15 masalah yang diadukan ke KPAI :
1. Keberatan usia siswa saat pendaftaran menjadi salah satu indikator seleksi PPDB di DKI Jakarta
2. Protokol kesehatan Covid-19 tidak diterapkan ketat, orang tua siswa dan panitia tidak mengenakan masker dan tidak jaga jarak di Padang Sidempuan.
Keluarga inti yang diisolasi di RS Covid Wisma Atlit Jakarta kebingungan mendaftar PPDB, karena seluruh berkas anak di rumah, sementara mereka sekeluarga diisolasi di rumah sakit.
3. Keberatan dengan kebijakan jalur prestasi dijadwalkan belakangan setelah jalur zonasi murni
4. Keberatan dengan kebijakan syarat domisili harus sudah 1 tahun
5. Keberatan dengan syarat jalur prestasi yang tidak sesuai dengan ketentuan Permendikbud No 44/2019 tentang PPDB
6. Mengalami kesulitan login dan calon peserta didik terlambat mendaftar PPDB
7. Keliru mengisi data pendaftar, seperti mengisi asal sekolah
8. Keliru mengisi jalur yang seharusnya jalur regular menjadi jalur afirmasi
9. Keliru mengisi keterangan fisik, menjadi cacat fisik padahal kenyataannya tidak
10. Kesulitan login yang mengakibatkan anak terlambat didaftarkan
11. Orang tua tidak paham daftar PPDB secara online karena gaptek dan meminta KPAI yang mendaftarkan
12. Server PPDB lemot sehingga banyak pendaftar datang langsung ke kantor Dinas Pendidikan kota Bekasi
13. Server PPDB kota Depok lemot karena semua lampiran data pendaftar harus di kirim ke server
14. Di Sumatera Utara server bermasalah sehingga terpaksa di buka pendaftaran tahap 2
15. Verifikasi lambat karena Verifikator kesulitan membaca hasil scan data pendaftar yang dikirim ke server.