Hasil Polling, Sebanyak 129.937 Ortu Siswa Tak Setuju Sekolah Dibuka di Tahun Ajaran Baru

Angket ini bertujuan untuk memberikan ruang partisipasi kepada siswa, orangtua dan guru secara langsung kepada kebijakan Negara yang terkait anak.

Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Mohamad Yusuf
Warta Kota/Bintang Pradewo
Suasana murid-murid SDN Mampang Prapatan 02 Pagi mengikuti upacara hari pertama sekolah yang diikuti oleh para orangtua, Senin (18/7). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Komisioner KPAI bidang pendidikan Retno Listyarti menggelar polling pendapat melalui penyebaran angket yang dilakukan oleh di laman Facebook pribadinya.

Retno menyebut bahwa polling tersebut merupakan riset advokasi.

Namun, rapat pleno komisioner KPAI menolak hal ini menjadi data KPAI.

Karena sifatnya baru ujicoba angket selama 32 jam dan tidak ada koordinasi saat akan melakukan ujicoba angket pendapat masyarakat ini.

Hal itu dikatakan Komisioner KPAI bidang pendidikan Retno Listyarti dalam keterangan tertulisnya, Rabu (3/6/2020).

 Lion Air Group Hentikan Sementara Operasional Penerbangan Mulai 5 Juni 2020, ini Penyebabnya

 Anies akan Terapkan Pembatasan Sosial Berskala Lokal di 62 RW, ini Daftarnya

"Namun, atas nama hak publik untuk tahu hasilnya, terutama penghargaan saya secara pribadi kepada ratusan ribu orangua, siswa, dan guru yang sudah berpartisipasi, maka saya memutuskan membuka hasil angket ini,” ujar Retno.

Dalam riset advokasi, metodenya adalah ideografis, subyektif dan harus memihak.

Dalam hal ini katanya adalah memihak pada kepentingan terbaik bagi anak, termasuk dalam angket pendapat ini.

"Namun, karena keterbatasan kemampuan saya mengolah data ratusan ribu ini, maka hasil pendapat siswa dan guru belum selesai diolah, namun akan secepatnya diselesaikan dan pasti akan disampaikan ke publik hasilnya, karena itu memang hak publik untuk tahu,” kata Retno.

Sasaran kuisioner adalah siswa, guru dan orangtua.

Angket ini katanya bertujuan untuk memberikan ruang partisipasi kepada siswa, orangtua dan guru secara langsung kepada kebijakan Negara yang terkait anak.

Angket ini juga merupakan advokasi kebijakan dan masukan kepada pemerintah terkait kapan idealnya sekolah di buka menurut persepsi anak, guru dan orangtua siswa.

Angket yang disusun kemudian diujicoba dengan cara mengunggah angket di aplikasi facebook pribadi, namun kemudian menjadi viral dengan berbagai pengantar yang ditambahkan netizen.

"Saya mengapresiasi semangat dan antusias masyarakat mengisi dan menshare angket tersebut," katanya.

 Kim Kardashian Cari Pelajar Perempuan yang Wajahnya Ditembak saat Demo di AS ini,Aku Mau Obati Dia

 Beredar Kabar Para Pilot Kena PHK, ini Penjelasan Dirut Garuda Indonesia

 DMI Terbitkan Surat Edaran Serukan Masjid Dibuka kembali untuk Salat Lima Waktu dan Salat Jumat

Bahkan ketika pengisian angket di tutup pada Kamis (28/5/2020) pukul 7.30 WIB, kata Retno ada ratusan WhatsApp dan inbox Facebook ke nomor pribadinya.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved