Hasil Polling, Sebanyak 129.937 Ortu Siswa Tak Setuju Sekolah Dibuka di Tahun Ajaran Baru
Angket ini bertujuan untuk memberikan ruang partisipasi kepada siswa, orangtua dan guru secara langsung kepada kebijakan Negara yang terkait anak.
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Mohamad Yusuf
Serta media sosial KPAI official dari masyarakat yang sangat berminat mengisi angket tersebut.
"Ketika ujicoba angket dilakukan ternyata tidak diduga animo masyarakat untuk berpartisipasi sangat tinggi. Sehingga dalam 32 jam, saat ujicoba angket ditutup, ternyata diperoleh partisipasi siswa sebanyak 9.643 orang; partisipasi guru sebanyak 18.111 orang dan partisipasi orangtua mencapai 196.559 orang," katanya.
"Orangtua yang paling antusias mengikuti pengisian angket ini. Bahkan sampai 2 Juni 2020 masih ada permintaan masyarakat agar angket dibuka kembali karena para orangua ini ingin menyampaikan pendapatnya," kata dia.
Jumlah yang berpartisipasi mengisi angket ini menurut Retno sungguh diluar dugaan.
Orangtua yang mengisi mencapai ratusan ribu dalam waktu singkat menggambarkan bahwa masyarakat khawatir melepas anaknya bersekolah di saat pandemi, kasus masih tinggi dan belum terlihat persiapan sekolah dan Dinas Pendidikan dalam melindungi anak-anak selama di sekolah nantinya.
Tujuan Penyebaran angket kepada orangtua, guru dan siswa kata Retno adalah untuk :
1. Mengetahui persepsi orangtua, guru dan siswa terkait kebijakan membuka kembali sekolah di masa pandemic covid 19 pada tahun ajaran baru 2020/2021 pada 13 Juli 2020;
2. Memberikan ruang partisipasi kepada siswa, orangtua dan guru secara langsung kepada kebijakan Negara terkait pembukaan sekolah di masa pendemi covid 19;
3. Memberikan masukan kepada pihak terkait tentang sikap orangtua, guru dan siswa ketika pemerintah akan membuka sekolah pada masa pandemic covid 19.
Adapun tempat penyebaran angket adalah di dunia maya dengan menggunakan aplikasi whasApp, Facebook dan email.
"Karena dilakukan penyebarannya melalui media social, maka daya jangkau angket ini meliputi wilayah se-Indonesia," ujarnya.
Untuk responden orangtua dan guru berdasarkan wilayah, 63% responden berasal dari pulau Jawa, 18% dari Pulau Sumatera dan 19% dari berbagai pulau ( Pulau Bali dan Nusa Tenggara, Pulau Sulawesi, Pulau Papua dan Pulau Maluku dan Pulau Kalimantan).
Adapun rincian wilayahnya antara lain sebagai berikut : Pulau Sumatera meliputi : Aceh Tamiang, Kuala Simpang, dan Banda Aceh (Nangroe Aceh Darussalam); Kota Palembang, kab. Musi Banyuasin, Ogan Ilir.
Kemudian kab. Muara Enim (Sumatera Selatan); kota Batam, Tanjung Pinang dan Lingga (Kepulauan Riau), Lubuk Linggau, kota Bengkulu, Bengkulu Tengah, kab. Rejang Lebong dan kab. Lebong (Bengkulu), kota Jambi.
Lalu, kota Merangin, dan kab. Bungo (Jambi): Tanah Datar, kota Padang, Solok, dan Bukit Tinggi (Sumatera Barat); kota Medan, kab. Tapanuli Utara, Toba-Samosir, Deli Serdang, Sidikalang (Dairi).