Berita Nasional

Israel Ancam Bunuh Presiden Palestina Apabila PBB Akui Kemerdekaan

Setelah perjanjian gencatan senjata disepakati, kini Israel menolak mengakui negara Palestina.

Editor: Desy Selviany
Serambinews.com
Ben-Gvir Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir mengancam akan membunuh Presiden Palestina Mahmoud Abbas. 

WARTAKOTALIVE.COM - Setelah perjanjian gencatan senjata disepakati, kini Israel menolak mengakui negara Palestina.

Bahkan Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir mengancam akan membunuh Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Padahal diketahui proses kemerdekaan Palestina salah satu poin perjanjian gencatan senjata yang ditawarkan oleh Amerika Serikat.

Proses itu juga telah disepakati oleh Palestina dan Israel pada Oktober 2025 lalu.

Namun demikian pada Senin (17/11/2025) Ben-Gvir mengatakan pejabat Otoritas Palestina (PA) harus dibunuh Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengakui kemerdekaan Palestina.

Bahkan Ben-Gvir menuduh pejabat Palestina sebagai teroris. Apabila PBB mengakui negara Palestina, Israel mengancam akan segera mengarahkan pembunuhan ke pejabat Palestina.

“Jika mereka mempercepat pengakuan negara teroris Palestina, dan PBB mengakui negara Palestina, pembunuhan terarah terhadap pejabat senior Otoritas Palestina, yang merupakan teroris dalam segala hal, harus diperintahkan," kata Ben-Gvir, menurut surat kabar Jerusalem Post.

Diketahui salah satu dari 20 poin yang ditawarkan Amerika Serikat ialah mempersiapkan Palestina sebagai negara yang bisa menentukan nasibnya sendiri.

Hal ini membuat Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyambut baik pengumuman Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengenai perjanjian gencatan senjata di Gaza.

Baca juga: Pasukan PBB Diserang Israel di Lebanon, IDF Klaim Salah Identifikasi

Perjanjian gencatan senjata ini diawali dengan pembebasan sandera Hamas. 

Abbas berharap hal ini juga menjadi momentum untuk Israel segera menarik pasukan pendudukan serta mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan, dan memfasilitasi pertukaran tahanan.

Presiden Abbas menyatakan harapannya bahwa upaya ini akan menjadi langkah awal untuk mencapai solusi politik permanen, seperti yang diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Abbas juga menagih janji proposal perdamaian tersebut yang menawarkan penghentian pendudukan Israel atas Negara Palestina dan pembentukan negara Palestina merdeka.

Di mana sesuai dengan perbatasan 4 Juni 1967  Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved