Berita Internasional

Kedatangan Mendadak Warga Gaza di Afrika Selatan, Palestina Tuduh Israel Perdagangan Manusia

Kedatangan Mendadak Warga Gaza di Afrika Selatan, Palestina Tuduh Israel Perdagangan Manusia

Editor: Joanita Ary
Kompas.com
WARGA GAZA -- Sebuah pesawat yang membawa 153 warga Gaza mendarat secara tiba-tiba di Bandara Internasional OR Tambo, Johannesburg, pada Jumat, 14 November 2025, memicu kebingungan dan kecemasan internasional. Para penumpang ditahan selama 12 jam tanpa alasan jelas, sementara otoritas Palestina menuding Israel terlibat dalam “perdagangan manusia dan perdagangan darah” di balik peristiwa tersebut. 

WARTAKOTALIVECOM — Sebuah pesawat yang membawa 153 warga Gaza mendarat secara tiba-tiba di Bandara Internasional OR Tambo, Johannesburg, pada Jumat, 14 November 2025, memicu kebingungan dan kecemasan internasional.

Para penumpang ditahan selama 12 jam tanpa alasan jelas, sementara otoritas Palestina menuding Israel terlibat dalam “perdagangan manusia dan perdagangan darah” di balik peristiwa tersebut.

Kedatangan mendadak ini mengejutkan banyak pihak karena tidak ada koordinasi sebelumnya dengan Pemerintah Palestina maupun pihak maskapai.

Pesawat tersebut membawa warga sipil Gaza dari berbagai latar belakang, termasuk mahasiswa, pekerja, dan keluarga yang sebelumnya tidak diketahui akan melakukan perjalanan internasional.

Otoritas Palestina menyatakan kecurigaannya bahwa peristiwa ini merupakan bagian dari upaya sistematis untuk mengusir warga Gaza dari wilayah mereka.

“Kami melihat ini sebagai tindakan yang disengaja, dilakukan oleh entitas atau jaringan yang ingin menggerus hak-hak warga Palestina, terutama mereka yang berada di Jalur Gaza,” kata seorang juru bicara Otoritas Palestina.

Tuduhan ini menyoroti kekhawatiran lama tentang pelanggaran hak-hak warga Palestina di tengah konflik yang terus berlangsung dengan Israel.

Selama penahanan 12 jam di Bandara OR Tambo, para penumpang menjalani pemeriksaan identitas dan keamanan yang ketat.

Beberapa di antaranya mengaku kebingungan dan khawatir akan keselamatan mereka, karena tidak ada informasi yang jelas tentang tujuan atau status hukum mereka di Afrika Selatan.

Pihak berwenang setempat belum merilis pernyataan resmi mengenai siapa yang mengatur penerbangan ini atau alasan pesawat bisa tiba tanpa koordinasi sebelumnya.

Insiden ini memicu gelombang pertanyaan di komunitas internasional.

Para diplomat, organisasi kemanusiaan, dan kelompok advokasi Palestina menuntut investigasi segera untuk memastikan keselamatan warga Gaza dan menyingkap jaringan yang diduga terlibat.

Isu perdagangan manusia dan pemindahan paksa warga sipil selalu menjadi sorotan serius di forum internasional, dan peristiwa ini memperburuk ketegangan yang sudah lama berlangsung di Timur Tengah.

Sementara itu, para warga Gaza yang menjadi penumpang pesawat kini berada dalam pengawasan otoritas Afrika Selatan, menunggu kejelasan status mereka dan kemungkinan repatriasi ke Palestina.

Otoritas Palestina berjanji akan terus memantau kasus ini dan menuntut pertanggungjawaban bagi pihak-pihak yang berperan dalam insiden yang mereka sebut sebagai “penculikan massal” ini.

Kasus misterius ini menjadi pengingat baru akan kerentanan warga sipil Palestina dan kompleksitas konflik yang melibatkan hak asasi, politik internasional, dan dinamika regional.

Dunia kini menanti investigasi yang transparan dan langkah-langkah untuk memastikan bahwa warga sipil tidak lagi menjadi korban permainan politik atau jaringan kriminal lintas negara.

 

 

Sumber: KOMPAS
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved