Berita Internasional

Momen Trump Tanyakan Jumlah Istri Presiden Suriah, Jawaban Al-Sharaa Bikin Tawa Pecah

Momen Presiden AS Donald Trump Tanyakan Jumlah Istri Presiden Suriah, Jawaban Al-Sharaa Bikin Tawa Pecah di Gedung Putih

Editor: Joanita Ary
istimewa
DONALD TRUMP DAN PRESIDEN SURIAH -- Sebuah video yang memperlihatkan interaksi tak biasa antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa di Gedung Putih mendadak menjadi perbincangan hangat di media sosial. Dalam tayangan berdurasi sekitar satu menit itu, Trump tampak memperkenalkan produk parfum miliknya, Trump Fragrances, lalu menyemprotkannya ke leher bagian belakang Al-Sharaa sambil tertawa dan melontarkan candaan. 

WARTAKOTALIVECOM, Jakarta — Sebuah video yang memperlihatkan interaksi tak biasa antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa di Gedung Putih mendadak menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Dalam tayangan berdurasi sekitar satu menit itu, Trump tampak memperkenalkan produk parfum miliknya, Trump Fragrances, lalu menyemprotkannya ke leher bagian belakang Al-Sharaa sambil tertawa dan melontarkan candaan.

Suasana yang awalnya formal seketika berubah menjadi hangat ketika Trump bergurau menanyakan jumlah istri yang dimiliki Presiden Suriah tersebut. “Ada berapa istri?” tanya Trump sembari tersenyum.

Pertanyaan itu dijawab santai oleh Al-Sharaa yang mengatakan, “Hanya satu,” sebelum menambahkan dengan nada bercanda, “Saat ini hanya satu istri,” yang membuat keduanya tertawa bersama.

Rekaman momen ringan itu cepat menyebar di platform X (Twitter) dan TikTok, menimbulkan beragam tanggapan dari publik internasional.

Sebagian menilai candaan Trump sebagai cara diplomatis yang khas dan jenaka, sementara sebagian lain menganggapnya terlalu santai untuk konteks pertemuan antar kepala negara.

Wakil Presiden AS, JD Vance, ikut berkomentar mengenai video tersebut. Ia memuji Trump sebagai sosok yang memiliki selera humor tinggi dan mampu mencairkan suasana, bahkan dalam pertemuan diplomatik yang biasanya kaku.

“Momen itu mencerminkan keakraban dan suasana santai di pemerintahan. Presiden Trump tahu bagaimana membuat tamunya merasa nyaman,” ujar Vance, dikutip dari media lokal Amerika.

Di sela-sela perbincangan, Trump juga sempat memberikan komentar yang lebih reflektif mengenai masa lalu Presiden Al-Sharaa. Ia mengakui bahwa sejarah Suriah yang penuh gejolak tidak dapat dipisahkan dari kepemimpinan Sharaa.

“Kita semua memiliki masa lalu yang kelam, tetapi dia juga memiliki masa lalu yang kelam. Dan saya pikir, sejujurnya, jika Anda tidak memiliki masa lalu yang kelam, Anda tidak akan memiliki kesempatan,” kata Trump.

Pertemuan di Gedung Putih itu menjadi yang ketiga bagi kedua pemimpin sepanjang tahun ini.

Sebelumnya, Trump dan Al-Sharaa sempat bertatap muka di Arab Saudi pada Mei lalu, di sela-sela pertemuan Dewan Kerja Sama Teluk (GCC), serta saat Sidang Majelis Umum PBB di New York pada September.

Momen tersebut dianggap sebagai bagian dari upaya lanjutan pemulihan hubungan diplomatik antara Amerika Serikat dan Suriah yang selama satu dekade terakhir sempat membeku akibat konflik berkepanjangan di Timur Tengah.

Meski belum ada pernyataan resmi terkait kerja sama bilateral baru, kehadiran Al-Sharaa di Washington disebut sebagai sinyal terbukanya kembali jalur komunikasi politik kedua negara.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved