Virus Corona Jakarta

Pekan Ini, Pemkot Jakut Lanjutkan Gelar Rapid Test Massal di Perkampunan, Kali Ini di Pademangan

Rapid test massal di kampung prioritas kita lakukan sebagai upaya preventif dan edukatif untuk mempertahankan kondisi yang sudah baik

Penulis: Junianto Hamonangan | Editor: Feryanto Hadi
Istimewa
Ilustrasi Rapid Test 

WARTAKOTALIVE.COM, PADEMANGAN--Pemerintah Kota Jakarta Utara akan menggelar rapid test Covid-19 massal di berbagai kampung prioritas seperti di Kampung Muka, Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara.

Wali Kota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko mengatakan rapid test Covid-19 di Kampung Muka, Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan rencananya dilakukan pada pekan ini.

"Pekan depan rencananya kita gelar di Kampung Muka," kata Sigit, Minggu (2/5).

Menurut Sigit, ada beberapa latar belakang dan alasan digelarnya rapid test Covid-19 secara massal di berbagai kampung prioritas.

Nama Anak Kedua Ringgo dan Sabai Bakal Terinspirasi dari Nama Musisi Lagi

Ramai Keluhan Warga soal Tagihan Listrik 1300 VA Naik Drastis, Begini Penjelasan PLN

Alasan pertama untuk penelitian epitimologi tim kesehatan karena adanya penyebaran kasus dan alasan kedua untuk menjaga wilayah bersih dari penyebaran Covid-19.

"Rapid test massal di kampung prioritas kita lakukan sebagai upaya preventif dan edukatif untuk mempertahankan kondisi yang sudah baik," ujar Sigit.

Sebelumnya rapid test Covid-19 massal digelar di Kampung Akuarium, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara beberapa waktu lalu sebagai upaya menekan penyebaran Covid-19.

"Rapid test di kampung prioritas kita terus kerjakan dan di Kampung Akuarium sudah," kata Sigit.

Sementara itu Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara Yudi Dimyati memastikan bahwa hasil rapid test di Kampung Akuarium tidak menemukan adanya warga terinfeksi Covid-19.

"Dari 299 warga yang mengikuti tes, seluruhnya dinyatakan negatif Covid-19. Rapid test Covid-19 massal di Jakarta Utara baru di Kampung Akuarium," tutupnya

Jalani Masa Sulit di Tengah Pandemi Corona, Shireen Sungkar Syukuri Nikmat Berkumpul dengan Keluarga

Via Vallen Pernah Depresi Akibat Mulut Pedas Netizen, Sempat Berniat Ingin Bunuh Diri

Isu Dukhan Tanda Kiamat Pada 15 Ramadan 2020,Buya Yahya dan Ustaz Riza Basalamah Ikut Angkat Bicara

Rapid test massal

 Sebanyak 79.680 warga Jakarta mengikuti rapid test atau tes cepat virus corona atau Covid-19.

Dari rapid test itu, ditemukan 3.044 orang terpapar virus corona.

Angka itu berdasarkan pendataan Dinas Kesehatan DKI Jakarta hingga Sabtu (2/5/2020).

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Fify Mulyani mengatakan, dari rapid test itu, sebanyak empat persen atau 3.044 orang terinfeksi virus corona.

Sedangkan 76.636 orang dinyatakan negatif virus corona.

Wacana Cetak Rupiah di Tengah Pandemi, Iwan Sumule Tagih Ucapan Jokowi soal Uang RI di Luar Negeri

 Update Virus Corona Jakarta Sabtu (2/5/2020) Total 4.355 Kasus, Tewas 400 Orang dan Sembuh 562 Orang

 

Orang dengan virus corona positif, kata Fify, dibawa petugs ke rumah sakit rujukan Covid-19 untuk pengecekan lebih lanjut dengan test swab.

Pengecekan itu dianggap lebih akurat karena sampel swab dari hidung dan tenggorokan akan diperiksa memakai alat Polymerase Chain Reaction (PCR).

Kemudian, petugas dapat memastikan keberadaan virus Covid-19 yang bersarang di hidung maupun tenggorokan seseorang.

Sedangkan rapid test, hanya melakukan pengetesan keberadaan antibodi terhadap serangan kuman di dalam tubuh.

Jika seseorang terkena serangan kuman, antibodi akan bereaksi sehingga hasilnya akan positif.

 Ada Wabah Virus Corona, Jenazah Erwin Prasetya Dibawa dari Ciputat ke Surabaya Melalui Jalur Darat

 May Day, Polres Metro Bekasi Kota dan Kodim Sumbang Sembako kepada Buruh Terdampak Virus Corona

Begitu juga sebaliknya, bila tidak terkena serangan kuman, antibodi tidak akan bereaksi sehingga hasilnya negatif.

“Rapid test dilakukan di enam wilayah Kota/Kabupaten Administrasi DKI Jakarta dan Pusat Pelayanan Kesehatan Pegawai (PPKP),” kata Fify, Sabtu (2/5/2020).

Dia mengutip berdasarkan keterangan dari Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) DKI Jakarta.

Pelaksanaan rapid test ditujukan bagi orang yang berisiko tinggi menularkan atau tertular Covid-19.

Contohnya tenaga medis dan orang-orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus pasien dalam pengawasan (PDP).

Gagal Kelabuhi Petugas, Pemudik Ketahuan Sembunyi di Bawah Tumpukan Kerupuk, Disuruh Putar Balik

Punya Hak Diskresi, Polri Buka Peluang Bolehkan Warga Mudik Asal Penuhi Syarat Ini

 

Kemudian, orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus pasien konfirmasi Covid-19, dan orang dalam pemantauan (ODP).

Seperti, seseorang yang mengalami demam di atas 38 derajat celcius atau riwayat demam, gejala gangguan sistem pernapasan seperti flu dan batuk.

Termasuk orang yang memiliki riwayat perjalanan di area terdampak Covid-19 maupun dari luar negeri.

Dalam kesempatan itu, Fify mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan menjaga jarak atau physical distancing dengan orang lain.

Misalnya, bekerja, belajar dan beribadah di rumah, menghindari keramaian, menjaga kebersihan melalui cuci tangan dan mengunakan masker jika harus keluar rumah.

 Guru Zuhdi Sempat Jalani Rapid Test Virus Corona Sebelum Meninggal, Ini Hasilnya

Polemik Soal Dukhan Pertanda Akhir Zaman di Pertengahan Ramadan 2020, Begini Pendapat Ustaz Zulkifli

"Upaya dan langkah-langkah memutus penyebaran Covid-19 ini perlu dilakukan bersama oleh seluruh komponen masyarakat,” katanya.

Menurutnya, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta beserta jajaran juga telah memberikan layanan kesehatan jiwa (mental) terhadap masyarakat yang terdampak Covid-19.

Psikolog dan tenaga kesehatan jiwa di Puskesmas memberikan layanan dukungan kesehatan jiwa dan psiko sosial melalui telepon dan chat (WhatsApp).

Selain itu, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta turut memberikan layanan konsultasi online melalui aplikasi sahabat jiwa (berbasis website) pada situs https://sahabatjiwa-dinkes.jakarta.go.id/.

"Bagi masyarakat yang mengakses, akan diberikan layanan konseling oleh Psikolog yang bertugas di puskesmas di Provinsi DKI Jakarta,” kata Fify.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved